Cerita Pelajar SMAN 6 Bandung yang Mengejar Teroris Pelaku Bom Bandung

Hari Senin lalu (27/2) Bandung dibuat gempar. Pasalnya, terjadi ledakan bom di sekitar Taman Pandawa, Cicendo. Setelah ledakan tersebut teroris pelaku peledakan bom lari dan masuk ke gedung kelurahan Arjuna. Pelaku berhasil dilumpuhkan oleh polisi dan tidak ada korban nyawa masyarakat. Ternyata, sebelum polisi bertindak, para pelajar SMAN 6 Bandung dengan berani mengejar pelaku serta berusaha menyelamatkan warga. Wah, gimana ceritanya? Siapa sih, para pelajar jagoan ini?

Youthmanual berkesempatan wawancara dengan salah satu siswa SMAN 6 Bandung yang ikut mengejar teroris tersebut, Henda Cahyadi.

Youthmanual: Henda, bisa diceritakan kembali bagaimana peristiwa pada Senin, 27 Februari lalu?

Henda: “Saat itu, anak-anak SMAN 6 Bandung kelas 1, 2, dan 3 IPS sedang main softball di lapangan Pandawa. Kita olahraga bergantian, antara cowok dan cewek. Jadi, ketika itu lapangan sedang dipakai para siswi, sementara yang cowok istirahat di pinggir lapangan.

Sekitar pukul 08.30 saya mendengar suara ledakan yang sangat keras. Ketika itu saya mengira ada gas LPG yang meledak di tempat pedagang di dekat Sekolah Dasar. Saya mendekati TKP dengan niat ingin menolong korban yang mental karena ledakan. Terlihat panci, paku, dan serbuk putih berserakan di lokasi kejadian.

Orang yang ingin saya tolong itu bangun dan berjalan seperti kesakitan. Tetapi dia kemudian mengeluarkan pisau. Saya langsung curiga dan spontan mengejar. Teman-teman anak SMAN 6 lainnya juga mengejar.

Y: Kapan kamu menyadari bahwa kamu berhadapan dengan teroris yang membawa bom?

H: "Ketika saya melihat panci, paku, dan lainnya di sekitar lokasi. Karena sebelumnya saya pernah mendengar tentang bom panci dari media.”

penampakan bom panci yang meledak di sekitar lapangan pandawa

Y: Trus, apa yang terjadi saat pengejaran tersebut?

H: “Walaupun si pelaku membawa pisau  dengan gestur mengancam, tapi itu nggak berhasil menakuti anak-anak SMAN 6 yang mengejar. Saya sendiri tetap mengejar sambil menjaga jarak, sampai si pelaku masuk ke gedung kelurahan.

Saya berjaga di luar gedung kelurahan, dan memastikan agar nggak ada warga yang mendekati kantor kelurahan yang menjadi lokasi pelaku. Saya juga meminta warga untuk menelpon polisi. Ternyata di saat bersamaan, dua di antara teman yang mengejar pelaku masuk ke dalam gedung kelurahan untuk mengevakuasi orang-orang di dalam gedung. Saat itu, saya nggak tahu bahwa mereka berdua masuk gedung.

Setelah polisi menangangani pelaku, kami pun diminta untuk kembali ke sekolah. Kejadian tersebut berlangsung sekitar 30-45 menitan.”

Pelaku masuk dan bersembunyi di gedung kelurahan Arjuna, setelah berlari sekitar 200 meter dari area ledakan bom pertama, sekitar lapangan Pandawa.

Y: Apa yang kamu pikirkan saat mengejar pelaku pengeboman?

H: “Spontan saja saya bertekad untuk mengejar pelaku. Saat itu saya khawatir pelaku sengaja mencari sensasi (perhatian) supaya semua orang berada di dekat dia. Saya takut dia aka. berusaha meledakkan bom lagi (saat banyak orang). Makanya, saya nekad mengejar, namun tetap jaga jarak.

Ketika itu,  Saya juga nggak tahu bahwa ternyata pelaku membawa senjata api. Saat kami kejar, ia hanya mengeluarkan pisau. Dan untungnya semua anak SMAN 6 Bandung yang mengejar selamat."

Y: Apakah kamu nggak takut keselamatan kamu terancam?

H: “Kebetulan ayah saya TNI, dan ia mengajarkan bahwa saya harus berani. Jadi saya mesti berusaha menghilangkan rasa takut saya. Apalagi saya ingin masuk kepolisian. Maka kejadian ini saya jadikan pengalaman.

Di sisi lain, saya pun bisa menjaga diri. Kebetulan saya aktif di Tadjimalela (perguruan silat), olahraga atletik, dan tergabung dalam organisasi Polsis (Polisi Siswa) di sekolah.

henda

Henda, pelajar SMAN 6 yang aktif di kegiatan pencak silat dan ikutan organisasi Polisi Siswa. Henda bercita-cita menjadi polisi. Youthmanual percaya sih, aktivitas positif yang dijalani anak muda bakal berdampak positif ke sikap dan karakter dirinya. Ini salah satu contohnya.

Y: Apa pelajaran yang kamu ambil dari kejadian ini?

H: “Kita harus lebih berhati-hati dan waspada (dengan apa yang terjadi) di lingkungan kita. Kejadian ini juga merupakan pengalaman buat saya, dan semoga bisa jadi bekal, jika saya menjalani pendidikan polisi di masa depan sesuai cita-cita.”

Y: Gimana tanggapan keluarga dan teman-teman?

H: “Orang tua pasti merasa khawatir, tapi keluarga juga merasa bangga. Teman-teman pun mengapresiasi apa yang kami lakukan.”

Atas: Muhammad Syafii Nurhikmah, Lupy Muhamatulah. Bawah kiri-kanan: Althaf Azhar, Azka Irvan A, M.Nafis Khan, Difa Wahyu Lesmana, Arfan, Mochamad Alfi, Henda Cahyadi

***

Nah, begitu gaes, kejadiannya. Jadi pelaku membawa bom panci yang meledak di area taman Pandawa. Kemudian ia kabur karena dikejar anak-anak SMAN 6 Bandung dan sempat mengeluarkan pisau.  Saat si pelaku masuk ke gedung kelurahan, dua siswa SMAN 6 juga ikutan masuk, yaitu Lupy Muhamatulah dan M.Syafii Nurhikmah. Sementara Henda Cahyadi dan yang lain berada di luar. 

Di dalam gedung, Lupy dan Syafii berusaha mengevakuasi pegawai gedung kelurahan. Mereka berdua bahkan sempat ingin membuat pelaku menyerah, dengan memintanya menjatuhkan senjata. Bahkan Syafii mengajak duel satu lawan satu. Namun pelaku menolak, sambil mengacungkan pisau.

Lupy dan Syafii yang sempat mengejar pelaku hingga ke dalam Gedung Kelurahan Arjuna dan meminta pelaku menyerahkan diri. Keduanya kemudian mengevakuasi orang-orang dalam gedung kelurahan.

Nggak lama, polisi datang, dan anak-anak SMAN 6 Bandung diminta kembali ke sekolah. Sempat terjadi baku tembak antara polisi dan teroris pelaku bom. Karena khawatir ada bom lain yang siap diledakkan, polisi melumpuhkan pelaku hingga pelaku pun tewas.

Selain polisi yang dinilai sigap, warga juga sangat kagum dengan tidakan heroik yang dilakukan oleh pelajar SMAN 6 Bandung. Keesokan paginya, Bapak Wali Kota Ridwan Kamil pun menyempatkan diri mengunjungi SMAN 6 Bandung untuk mengapresiasi para pelajar jagoan ini. Kang Emil menyampaikan rasa terima kasih dan kekagumannya.

"Ada percobaan gangguan keamanan yang meresahkan warga dengan cara yang berbahaya, yaitu peledakan bom. Namun, di luar kebiasaan, kelaziman, ternyata ada sekelompok anak sekolah yang luar biasa dengan keberaniannya mencoba melumpuhkan teroris yang mencoba mengganggu keamanan Kota Bandung. Mereka luar biasa," ungkap Kang Emil seperti yang dikutip dari kompas.com.

ridwan kamil

Kalau hari gini masih ada pelajar yang tawuran, gencet-gencetan, dan melakukan kekerasan, berarti mereka harus malu sama 9 siswa SMAN 6 Bandung yang justru berani mengejar teroris demi menyelamatkan banyak orang. Benar-benar jagoan deh, mereka!   

lupy

Lupy bersama Ismi Aisyah, polwan cantik yang mencuri perhatian netizen di kasus bom Bandung. O iya, Lupy sendiri merupakan atlet atletik muda yang berprestasi.

(Sumber gambar: kariersumut.com, tribunnews.com, instagram ridwan kamil, henda, lupy, winnetnews.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Muhamad Rifki Taufik | 16 jam yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 1 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
AtomyFirst Chanel | 2 bulan yang lalu

Open PP @houseofshirly foll 427k @Idea_forhome foll 377k @myhomeidea_ foll 270k. Harga Paket lebih murah. DM kami yaa..

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1