Tahun Ini, Universitas Bunda Mulia Buka Program Studi Baru Untuk Calon Pebisnis Digital!
- Dec 06, 2018
- Fitria Aisyah
Universitas Bunda Mulia (UBM) kembali melakukan terobosan hebat dengan meluncurkan program studi baru yang sekaligus mendukung kegiatan pemerintah yaitu Revolusi Industri 4.0 dengan tema “Making Indonesia 4.0” Pada tanggal 27 November lalu. UBM menjadi pelopor dan Universitas pertama yang memiliki program studi Bisnis Digital dengan gelar Sarjana Bisnis Digital (S.BD). Program studi ini diharapkan mampu menghasilkan para lulusannya yang bisa menghadapi tantangan dan perubahan di Indonesia—untuk mampu bekerja dan siap menciptakan bisnis di dunia digital.
Menjawab Tantangan Pak Jokowi
Salah satu yang melatarbelakangi adanya program studi baru ini adalah untuk menjawab tantangan dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) terhadap penyediaan fasilitas akademik di era revolusi industri 4.0. Karena itulah, akhirnya Universitas Bunda Mulia (UBM) membuka program studi baru, yaitu Bisnis Digital.
Prodi baru ini, dirancang untuk memenuhi kebutuhan akan tingginya peluang kerja di industri digital yang semakin maju di era disrupsi teknologi.
“Kami ingin menjawab tantangan Bapak Presiden yang mengatakan, belum adanya kurikulum yang membahas bisnis digital. Prodi baru kami, adalah jawaban terhadap tantangan tersebut,” kata Kandi Sofia selaku Wakil Pembantu Rektor UBM.
Kandi Sofia sendiri memastikan, prodi yang baru diperkenalkan di dua kampus (kampus Ancol dan Alam Sutera) itu, udah mengantongi izin resmi Kemenristekdikti dan akan berjalan pada tahun akademik 2019 mendatang.
"Izin prodi baru dari Kementerian Ristekdikti sudah terbit Oktober, Proposalnya bulan Juli. Jadi untuk calon mahasiswa baru bisa berkuliah dengan prodi ini di tahun akademik 2019." kata Kandi.
Minat yang Besar Di Bisnis Online
Menurut Kandi, ada perubahan luar biasa yang terjadi dalam bidang industri digital saat ini. Hal itu terlihat dari perubahan pola masyarakat yang semakin dimudahkan dengan adanya tren baru mengenai perkembangan digital.
“Era digital ini merupakan shifting ekonomi dari bisnis offline menjadi bisnis online ini bukan pelemahan ekonomi, tapi ini sebuah shifting bisnis. Dengan teknologi kita bisa mengalahkan bisnis-bisnis dengan aset besar yang sebelumnya kita tak pernah menyangka,” ucapnya.
Dengan prodi Bisnis Digital ini, diharapkan para lulusan UBM Bisnis Digital nggak hanya menjadi pekerja di bidang kreatif aja.
“Didukung kurikulum yang kami miliki, lulusan kami lebih mengedepankan karakter menjadi entreprenuer. Membuka lapangan kerja, walaupun sebenarnya semua industri saat ini juga mengembangkan lini bisnisnya ke digital, maka kebutuhan akan tenaga kerja bidang ini amat terbuka,” jelas Kandi.
Lanjut Kandi, program studi ini akan memperdalam lebih banyak mengenai bisnis digital. Mulai dari tren, pangsa pasar, sampai pembuatan startup untuk memulai bisnis tersebut.
Sehingga, generasi milenial nantinya mampu mempelajari tren pasar ekonomi di Indonesia.
“Makanya, kami melibatkan praktisi atau tenaga mentor dari pelaku bisnis e-commers, seperti JD.ID, Go-jek dan Alfamart, Blue Bird dan lainnya. Kita lihat memang semua lini bisnis akan mengkoneksi bisnisnya ke digital,” ucap dia.
Menyiapkan Kurikulum Yang Dicontoh Dari Kampus Luar Negeri
Sebagai bahan ajar, prodi Bisnis Digital dibagi menjadi dua peminatan yang akan ditempuh pada semester empat. Yaitu, Digital Business Management dan Digital Technology.
"Mulai dari manajemen, ekonomi, IT, peluang usaha, sampai startup diajarkan secara bertahap selama empat tahun," ujar Kandi.
Hal itu udah sesuai dengan kajian kurikulum ketiga kampus besar dunia yang bergerak di bidang bisnis digital. Seperti Macquarie University dan Southern Cross University di Australia, serta Humb Collage di Kanada.
“Kita melakukan penyusunan kurikulum dengan cara desk comparison dengan tiga universitas yang beberapa di antaranya dari Australia. Tapi tidak kita mentah-mentah kita tiru, kita hanya mencontoh agar ada warna Indonesiannya,” tambahnya.
Sebagai informasi tambahan, Di tahun ajaran 2019 nanti UBM menargetkan bisa buka 5 kelas untuk prodi baru ini. Sementara, biaya perkuliahan prodi baru ini yaitu sebesar Rp 9 juta per semester. Hal itu juga udah termasuk biaya pokok semester dan biaya perkuliahannya.
***
Nah, gaes, buat kamu yang tinggal di area Jakarta dan sekitarnya atau kamu yang mau berkecimpung di dunia bisnis digital, bisa langsung mendaftar di prodi ini tahun depan.
Jangan lupa juga sebarkan kabar gembira ini ke teman-teman kamu atau saudara kamu yang tertarik dengan bisnis digital, ya, gaes!
Baca juga:
-
Tahun 2019, ITB Buka Jalur Seleksi Mandiri!
- Serba-Serbi SBMPTN 2019, Cek Informasi Lengkapnya!
-
Teknik Biomedik, Bisnis Digital, serta Jurusan Kuliah Baru Lainnya di Perguruan Tinggi Negeri Tahun 2018
(Sumber gambar: daftarjurusan.id)
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus