5 Tips untuk Melepas Kebiasaan People Pleaser

Banyak dari kita yang menganggap bahwa kebahagian orang lain lebih penting daripada kebahagiaan kita. Pada akhirnya, banyak juga dari kita yang sulit mengungkapkan pendapat yang berbeda kepada orang lain dan cenderung menjadi seseorang yang people pleaser banget. Padahal, hal tersebut nggak selamanya baik, lho.

Contoh people pleaser di kehidupan sehari-hari sebagai anak sekolah atau anak kuliah ialah ketika kamu sedang menjalankan presentasi di kelas, lalu tiba-tiba ada satu dari temanmu yang presentasi mengatakan bahwa kalian semua nggak boleh menanyakan apapun kepada kelompoknya. Nah, karena kamu sudah dibilang seperti itu oleh temanmu tersebut, akhirnya kamu merasa enggan untuk menanyakan apa yang ingin kamu tanyakan. Padahal, namanya juga presentasi, bertanya merupakan suatu hal yang dilakukan ketika kamu nggak paham akan suatu hal.

Pada artikel sebelumnya, saya mendapatkan komentar seperti di atas, nih, gaes, dan saran saya ialah kamu nggak perlu memperdulikan apa yang dikatakan oleh temanmu yang menyuruhmu untuk nggak perlu bertanya. Kalau kamu bingung akan suatu hal cobalah untuk bertanya. Kalau tiba-tiba kamu ditegur setelah presentasi, kamu bisa kok bilang bahwa kamu nggak paham atas poin yang disampaikan tersebut.

Nah, kalau kamu merasa bahwa kamu adalah seseorang yang kebiasaan melakukan people pleaser, coba, deh, untuk kurangi kebiasaan tersebut. Cobalah untuk berhenti dengan tips berikut ini!

1. Pahami kalau kamu punya pilihan

banyak pilihan

Yep, kamu perlu ingat bahwa kamu memiliki pilihan, lho. Kamu nggak perlu mengikuti apapun yang diminta oleh orang lain selama kamu yakin bahwa apa yang kamu lakukan ada pekerjaanmu dan suatu hal yang benar. Kamu nggak harus bilang "iya" untuk semua hal.

Misalnya gini, kamu diminta untuk jangan bertanya ketika sedang dalam diskusi. Well, padahal kamu sudah tahu, nih, seharusnya ketika kamu sedang berdiskusi, harus ada penanya dan penjawab untuk memperjelas apa yang sedang didiskusikan.

Kalau ternyata ada teman kamu yang meminta kamu untuk nggak bertanya dalam suatu diskusi, maka, kamu punya dua pilihan, nih, gaes. Mengikuti arahan dari teman kamu atau nggak mengikutinya sama sekali. Kalau kamu menganggap bahwa tanya jawab merupakan suatu hal yang penting untuk dilakukan saat diskusi, maka, lakukanlah. Jangan cuma gara-gara temanmu bilang "jangan bertanya" maka kamu dengan serta merta mengikuti apa yang dimintanya. Ingat, kamu punya pilihan, gaes.

2. Kamu pun memiliki prioritas

Nah, setiap orang pastinya memiliki prioritasnya masing-masing, begitu pun dengan kamu. Sebagai murid, mahasiswa maupun seorang pekerja, kamu pasti nemiliki prioritasmu sendiri. Nah, ketika kamu memiliki prioritas, cobalah untuk mendahulukan prioritas tersebut. Mau bagaimana pun, yang namanya prioritas pasti lebih penting dibandingkan dengan hal-hal yang lainnya.

Misalnya gini, gaes, kamu adalah seorang mahasiswa yang aktif di suatu organisasi. Suatu ketika, kamu diharuskan untuk melakukan dana usaha pada hari tersebut dan ternyata, besoknya kamu ada ujian. Nah, lho, jadi kamu harus pilih yang mana, ya? Well, kalau kamu memiliki prioritas yaitu ulangan, maka, kamu jangan takut untuk menolak ajakan untuk melakukan dana usaha tersebut. Mau bagaimana pun, ulangan sudah menjadi prioritasmu, maka, kerjakan apa yang jadi prioritasmu sebaik mungkin.

Tetapi, kalau prioritasmu ialah melakukan dana usaha, ya, nggak masalah juga. Kamu bisa melakukan dana usaha pada hari itu. Namun, hal yang perlu kamu ingat ialah kamu masih punya ujian yang harus kamu lakukan, lho. Maka dari itu, kamu tetap harus bersiap-siap di malam harinya.

3. Belajar bilang "nggak"

Nah, kebanyakan dari kita paling susah, tuh, sama yang namanya menolak. Kalau ada orang yang minta tolong, baik kamu lagi sibuk atau pun nggak, pasti kamu akan menerima untuk menolong orang tersebut. Padahal, nih, ya, gaes, idealnya, kamu boleh menolong orang lain kalau kamu sendiri memiliki waktu yang luang dan sedikit pekerjaan.

Kalau kamu memiliki banyak pekerjaan dan ada orang yang minta tolong kepadamu, kamu nggak masalah, kok, untuk bilang nggak. Ingat, prioritasmu disini ialah tugasmu. Kalau tugasmu belum selesai, maka, selesaikan terlebih dahulu tugasmu. Kalau kamu belum menyelesaikan tugasmu maka tolaklah permintaan tersebut secara halus tanpa memyakiti perasaan orang tersebut, ya.

4. Sadari apakah yang kamu kerjakan layak untuk dirimu

Ketika kamu diminta tolong oleh seseorang, selain kamu memiliki waktu yang luang dan kamu pun memiliki sedikit tugas, kamu bisa, kok, memperhatikan apakah tugas tersebut layak atau nggak untuk dirimu sendiri. Lho, kayak gitu namanya pamrih, dong?

Hmm... Bukan pamrih, nih, gaes. Misalnya, nih, kamu disuruh mengerjakan tugas yang sangat banyak padahal tugas tersebut bukanlah kewajibanmu. Well, kalau menurutmu dari tugas tersebut kamu banyak belajar dan kamu mendapatkan pengalaman baru, bisa dibilang kalau tugas tersebut layak banget untuk dirimu sendiri.

Tetapi, kalau ternyata tugas yang diberikan kepadamu namun hanya memakan banyak waktumu dan kamu nggak belajar apapun dari tugas tersebut, menurut saya, lebih baik kamu menolak permintaan tersebut. Cobalah menolaknya dengan alasan yang kuat dan nggak menyakiti perasaan orang lain, ya!

5. Ingat bahwa apa yang kamu katakan atau lakukan nggak terlalu dipikirkan oleh orang lain

Kadang kita selalu berpikir bahwa ketika kita menolak permintaan dari orang lain, mungkin orang itu akan mengingatnya dan merasa sakit hati. Pokoknya, kamu berpikir bahwa orang tersebut akan benci kepadamu. Well, memang sejatinya, sih, manusia nggak ingin nggak disukai oleh orang-orang di sekitarnya.

Namun, tahukah kamu? Sebenarnya, orang lain nggak mengingat semua yang kamu lakukan atau katakan, lho. Jadi, kalau kamu menolak permintaan seseorang dengan pelan-pelan dan baik-baik, saya rasa mereka hanya mengingat bahwa kamu nggak bisa membantunya. Bukan berarti mereka langsung melabeli dirimu bahwa kamu adalah orang yang sombong dan nggak mau membantu.

6. Buatlah batasan untuk dirimu

buat batasan untuk diri sendiri

Kamu pun harus memiliki batasan, nih, gaes. Batasan ini hanya kamu yang bisa membuatnya dan hanya berlaku pada dirimu saja, nih, gaes. Batasan ini dibuat agar kamu nggak menjadi seseorang yang people pleaser dan orang tersebut pun nggak akan mengambil keuntungan dari dirimu.

Misalnya gini, kamu akan membantu seseorang ketika kamu memiliki waktu luang. Di luar waktu luangmu, kamu nggak bisa membantu seseorang karena kamu pun memiliki pekerjaan dan tugas-tugas lainnya. Nah, hanya kamu yang mengetahui batasan tersebut, tetapi, kamu bisa memberitahu hal ini kepada orang yang memintamu untuk mengerjakan suatu hal.

***

Nah, kamu kan sudah tahu, nih, tips-tips apa saja yang bisa dilakukan olehmu untuk menghentikan kebiasaan menjadi seorang people pleaser, maka dari itu, segeralah untuk melakukannya, ya. Menjadi people pleaser merupakan suatu hal yang nggak ada untungnya, lho. Jadi, jangan berpikir dua kali untuk melakukan tips di atas agar kamu bisa terlepas dari kebiasaan menjadi seorang people pleaser. Semangat!

Baca juga:

(Sumber gambar: wifostercareandadoption.org, holmesmurphy.com, whatthefan.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 17 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 28 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1