5 Hal yang Sering Bikin Fresh Graduates Syok di Dunia Kerja

Setelah lulus kuliah dan melewati masa galau bolak-balik nyari kerja, kamu pasti lega dan happy banget ketika akhirnya mendapat kerja. Malah banyak yang bilang, mendapat first real job itu rasanya kayak ketemu first love. Eaaa, maca cih? Tapi emang, sih, sob. Dulu saya juga merasakan hal yang sama, kok.

Tapi heits, tunggu dulu! Ternyata banyak, lho, hal di dunia kerja yang bikin fresh graduates terkaget-kaget. Wah, apa aja, tuh? Beberapa di antaranya adalah…

#1 IPK Tinggi = Sukses di Dunia Kerja? Nope!

Di kampus, mahasiswa yang IPK-nya tinggi—apalagi IPK cum laude—biasanya termasuk dalam kasta tertinggi strata sosial kampus. Di dunia kerja? Belum cencu!

Ternyata ada banyak fresh graduate ber-IPK tinggi atau bahkan lulusan cum laude yang melempem di dunia kerja. Penyebabnya macam-macam. Ada yang susah bekerja sama dengan orang lain, ada yang merasa paling pinter, ada yang nggak betah dengan status mereka sebagai bawahan.

Hmmm, mungkin karena selama kuliah, fresh graduates yang nilainya tinggi terbiasa berada di posisi puncak, sehingga ketika terjun ke dunia kerja, mereka kurang bisa merendah. Atau mungkin karena hard skills (alias nilai) mereka bagus, tapi soft skills (alias sikap) mereka kurang terasah. Ada juga, sih, lulusan cum laude yang performa kerjanya juga keren. Yang kayak begini, sih, oke banget tapi… langka!

youthmanual

Jadi bagi kamu yang IPK-nya mentereng, belum tentu kamu juga bakal bersinar di dunia kerja. So always be humble and prepare yourselves for anything, ya.

#2 Mesti Bisa Ini-Itu

Di dunia kerja, kamu bakal sering dituntut untuk bisa menguasai berbagai skill yang belum tentu sesuai dengan background pendidikan kamu. Misalnya, dulu saya nggak nyangka kalau bekerja di bidang kreatif tetap harus fasih aplikasi Excel, zzzz.

Bos di kantor, sih, nggak bakal peduli, mau saya nggak pernah diajarin Excel di kampus kek, yang penting pekerjaan saya kelar! Akhirnya saya sempat kena omel akibat tugas yang nggak selesai-selesai. Yabeees, saya baru belajar Excel  on the spot di kantor! *lap keringet segede jagung*

Intinya, sebagai fresh graduate, kamu harus bisa jadi fast learner. Kata siapa setelah lulus kuliah kamu nggak perlu belajar lagi? Malah pas kerja, belajarnya jadi ekstra. Hahahaha! *ketawa sambil nangis*

#3 Nggak Sesuai Teori

Saat kuliah, kadang kamu ngerasa udah jago banget dalam suatu bidang. Eeeh, ternyata praktek di kantor berbeda dengan apa yang selama ini kamu pelajari di kampus.

Hal seperti ini lazim banget terjadi di dunia kerja. Intinya, sih, boleh-boleh aja menjadikan ilmu dan teori sebagai landasan kerja, tapi prakteknya harus tetap disesuaikan dengan keadaan.

Saran saya, sih, pelajari baik-baik sistem di kantor kamu (sistem kerja di setiap perusahaan bisa berbeda-beda, lho), dan jangan fanatik—alias ngotot—sama teori yang pernah kamu pelajari. Apalagi, di dunia kerja, teori seringkali dipatahkan oleh realita. Yang penting pekerjaan kamu bisa diselesaikan dengan baik dan benar!

#4 Kayak Anak Hilang

Jadi anak baru di kantor kadang mirip dengan jadi anak hilang. Soalnya kemungkinan besar kamu bakal langsung disuruh ngerjain ini-itu tanpa ditatar ataupun diberikan penjelasan mendalam terlebih dahulu, kecuali kalau perusahaan kamu punya program training khusus untuk karyawan baru.

Pokoknya kamu bakal serba learning by doing, deh. Kalau kamu bukan seorang fast learner atau terbiasa serba diajarin dulu, waduh, kamu bakal celingak-celinguk bingung, deh.

Trus, sebagai anak baru di kantor, kemungkinan besar kamu belum kenal siapa-siapa di kantor. Jadi jangan lupa bersikap ramah dan jangan sungkan kenalan sama kolega serta para bos, ya.

 #5 Kecepatan Kerja

Saat baru kerja, banyak karyawan fresh graduate yang ngeluh karena merasa keteteran dan belum bisa mengikuti ritme kerja yang cepat. Emang bener, saat bekerja, sikap efisien dalam waktu dan cekatan sangat dibutuhkan. Everything will be very fast-paced!

youthmanual fresh graduates

Bayangin aja, tugas kerjaan di kantor itu jauh lebih banyak dibandingkan dengan zaman kuliah, lho. Belum lagi tetek-bengek yang berkaitan dengan tugas tersebut seperti memfotokopi, minta tanda tangan, dan sebagainya.

Wajar, sih, kalau di hari-hari awal bekerja, ritme seorang fresh graduate belum bisa secepat ritme kerja karyawan yang lain. Cuma harus cepat catch up, ya.

***

Itulah hal-hal yang paling sering jadi shock therapy bagi para fresh graduates yang baru terjun ke dunia kerja. Dan ibarat di hutan belantara, seleksi alam akan selalu terjadi di dunia kerja. Apakah kamu akan bertahan atau menyerah? Jeng, jeng!

(sumber gambar: Dworin, Come Recomended, Expert Beacon)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 13 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 23 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1