Do’s & Don'ts Melamar Magang
- Oct 23, 2015
- Fatimah Ibtisam
Dapat kesempatan kerja magang atau kerja part time pas masih kuliah? Wah, peluang emas, tuh!
Pasalnya, magang bisa memberikan segudang keuntungan. Yang pasti, pengalaman dan ilmu dari kerja magang nggak bisa di dapat di dalam kelas. Magang juga bisa bikin CV makin menarik, lho! Trus, syukur-syukur kalau kita dibayar selama magang. Bisa nambah uang jajan, deh!
Apalagi kalau kinerja kamu saat magang oke, bisa-bisa kamu ditarik jadi karyawan tetap. So, di saat teman-teman kamu masih ribet nyari kerja setelah wisuda, kamu udah selangkah lebih maju. Ihiy! #rezekianaksoleh
Nggak heran kalau banyak anak muda yang tertarik magang. Alhasil, bursa persaingan pun jadi rame. Lebih rame dari food court mal pas malem minggu!
Not so good news-nya adalah, nggak gampang untuk bisa lolos seleksi magang, apalagi di tempat yang most wanted. Persaingannya ketat! Seketat karet celana yang kesempitan saat kamu gendutan.
Nah, Youthmanual berhasil mendapatkan tips-tips langsung dari sejumlah perusahaan—mulai dari perusahaan internasional, startup, NGO, creative industry, sampai media—tentang do’s and don’ts melamar kerja magang. Wih, penting banget untuk disimak, nih, demi memperbesar kesempatan magang kamu!
Miranti, Co-founder Living Loving, sebuah lifestyle blog yang banyak membahas tentang art, craft dan dekorasi
Yang bikin Miranti tertarik terhadap seorang kandidat magang:
“Jurusan saat kuliah, hobi serta skill yang relevan dengan pekerjaan magangnya. Pilihan pertama kami adalah mahasiswa jurusan Komunikasi, yang diharapkan sudah bisa nulis artikel. Tapi kami nggak menutup kemungkinan untuk mahasiswa jurusan lain, misalnya Arsitektur atau Desain Interior. Kemampuan photo editing juga menjadi poin plus.
Selain itu, tata bahasa serta layout surat lamaran yang enak dipandang tentunya juga bikin kami tertarik.”
Yang bikin Miranti ilfil terhadap seorang kandidat magang:
“Kalau surat lamarannya terkesan nggak niat, atau seperti template. Misalnya, kalau si kandidat cuma bilang, baru lulus, tertarik mau bekerja, dan silakan lihat CV terlampir. Sebaiknya bahasa dan struktur kalimat opening letter tetap diperhatikan. Jangan lupa beri salam dan sedikit perkenalan, gitu.
Pasti selalu terbaca, kok, beda antara CV yang ‘tebar jala’ (asal kirim ke banyak banyak perusahaan) dengan CV yang dibuat dengan niat dan disesuaikan dengan instansi tujuannya.“
Maya Juwita, HR Manager dan Ari Wijanarko, HR Recruitment & Employment Officer WWF Indonesia, lembaga internasional dengan fokus lingkungan
Yang bikin Maya dan Ari tertarik terhadap seorang kandidat magang:
“Sudah pasti kandidat magang yang punya passion terhadap lingkungan. Dengan kata lain, kandidat yang tujuannya magangnya nggak cuma untuk mengisi waktu atau supaya dapat sertfikat internship. Passion tersebut kelihatan dari CV, kok. Bisa ketahuan juga apakah CV-nya dibikinin atau nyontek template dari Google, hehehe…”
Yang bikin Maya dan Ari ilfil terhadap seorang kandidat magang:
“Kalau orientasi calon pekerja magang adalah uang, jelas WWF bukan tempatnya. Meski jangan salah, kami (pekerja WWF) tetap digaji secara profesional, kok.”
Dea Ratna, Pemimpin Redaksi & Pemimpin Komunitas GADIS, publishing media untuk remaja perempuan SMP dan SMA
Yang bikin Dea tertarik terhadap seorang kandidat magang:
“CV yang detail dan nggak membosankan. Misalnya, jangan cuma mencantumkan riwayat pendidikan, tapi cantumkan juga aktivitas dan hobi. Lalu, karena kami media, kami mencari lamaran yang kreatif. Pemilihan font, warna teks serta foto juga bisa bikin dokumen lamaran jadi menarik.
Saat interview, jujur aja, pertama aku akan melihat penampilannya. Penampilan yang fashionable bakal jadi poin plus. Lalu aku akan menilai cara bicara dan pembawaannya. Pelamar magang yang talkative, gaul dan mengerti gaya hidup remaja pasti menarik hati. Trus, kalau seorang kandidat passionate terhadap bidang pekerjaannya, biasanya matanya akan berbinar-binar saat menjawab pertanyaan wawancara.”
Yang bikin Dea ilfil terhadap seorang kandidat magang:
“Aku bakal nyuekkin surat lamaran yang standar dan nggak menjelaskan interest serta skill yang dimiliki pelamar. Apalagi kalau orangnya cuma kirim email, ‘Hai GADIS, boleh magang?’ tanpa penjelasan lebih lanjut. Langsung aku delete!
Trus, penampilan yang nggak fashionable, apalagi kalau si kandidat melamar sebagai stylist. ‘Kan jadi nggak meyakinkan. Aku juga nggak tertarik sama pelamar yang nggak tau issue kekinian dan nggak nyambung sama dunia remaja, karena GADIS adalah media untuk remaja.”
Sari Issa Putri, Recruiter Aksara Indonesia, sebuah retailer buku-buku keren, merchandise menarik serta berbagai koleksi musik.
Yang bikin Sari tertarik terhadap seorang kandidat magang:
“Anak-anak muda yang kreatif, punya passion besar, serta rasa ingin tahu yang tinggi sebagai motivasi untuk terus maju. Kami juga sangat mengapresiasi mahasiswa yang mengisi waktunya dengan kegiatan positif.
Biasanya, dari surat lamaran dan CV, bisa kelihatan apakah seorang pelamar benar-benar tertarik kerja di sini atau nggak. Pelamar yang serius dan passionate biasanya surat lamarannya lebih personal.”
Yang bikin Sari ilfil terhadap seorang kandidat magang:
“Seperti kebanyakan perusahaan lainnya, kami nggak tertarik dengan pelamar yang nggak menunjukkan attitude dan profesionalitas yang baik. Hal-hal tersebut bisa kelihatan pada saat interview. Jadi, jangan pernah datang telat atau bersikap kurang sopan sepanjang wawancara.”
Rachma Arofani, Human Capital, PricewaterhouseCoopers Indonesia, sebuah firma konsultan bisnis internasional
Yang bikin Rachma tertarik terhadap seorang kandidat magang:
“Penilaian kami yang paling basic adalah academic record. Riwayat pendidikan pelamar harus yang sesuai dengan standar kami, yaitu dari universitas ternama dan IPK minimal 3.0. Aktif dalam suatu organisasi juga menjadi poin tambahan.
Selain itu, kami juga melihat motivasi sang kandidat magang yang musti dijelaskan lewat motivational letter. Dari situ, kami bisa tau alasan sang kandidat tertarik magang di perusahaan kami, apa kelebihannya, serta kontribusi apa yang bisa ia berikan.”
Yang bikin Rachma ilfil terhadap seorang kandidat magang:
“Kalau pas interview, ternyata sang kandidat nggak nyambung dan nggak bisa menjawab pertanyaan dengan jelas. Buat kami, di samping kemampuan teknis, kemampuan interpersonal mahasiswa magang juga sangat penting.”
Novita Imelda, Director of HR & Operations Female Daily, online publishing yang fokus pada dunia beauty.
Yang bikin Novita tertarik terhadap seorang kandidat magang:
“Pertama, cover letter dan CV-nya. Kandidat harus bisa menjual dirinya lewat dokumen-dokumen lamaran tersebut. Kedua, kalau ia aktif mengikuti berbagai macam kegiatan, baik di dalam maupun luar kampus. Sebab mereka yang aktif dan dinamis biasanya sudah terbiasa bekerja dengan ritme cepat, serta gampang beradaptasi.
Trus, kalau di Female Daily, setelah di-review, seorang kandidat magang biasanya akan kami kirimkan email berisi beberapa pertanyaan. Seberapa responsif dia terhadap email tersebut juga menjadi penilaian kami.”
Yang bikin Novita ilfil terhadap seorang kandidat magang:
“Pertama, kalau nggak mencantumkan cover letter. It's a big no no! Kedua, kalau
CV-nya standar, seperti mayoritas pelamar lainnya. Apalagi kalau banyak salah tulis alias typo-nya!”
***
Wih, ternyata pertimbangan penerimaan kandidat magang setiap perusahaan bervariasi, ya, meskipun ada beberapa poin yang sama, misalnya, cover letter dan CV harus niat, personal, dan disesuaikan ke perusahaan tujuan. Catet, tuh, gaes!
Kamu sendiri punya pengalaman atau tips sukses melamar kerja magang? Cus, ah, share yuk!
(sumber gambar: Bombshel Business Academy, Living Loving, WWF Indonesia, GADIS, Instagram Aksara Indonesia, PwC Indonesia, Female Daily)
Kategori
Profesi Terkait
Profesi Terkait Lainnya
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus