6 Soft Skills yang Harus Kamu Miliki, Kalau Mau Jadi Seorang Gamer Profesional

Presented by:

Seperti yang pernah diceritakan di artikel ini, zaman sekarang gaming adalah industri yang serius banget, lho. Pemain-pemainnya serius, kompetisinya serius, bisnis di dalamnya serius, dan pastinya, duitnya juga serius!

Sebagai gambaran, electronic sports alias eSports adalah kompetisi video game berhadiah uang tunai yang sekarang ini sudah sangat besar. Gamer pun semakin banyak yang menjadi pro competitor, sampai mereka berkompetisi keliling dunia untuk memenangkan uang senilai miliaran rupiah.

Bahkan gamer taraf internasional bisa mendapatkan Visa US P-1, lho, kalau mau datang untuk berkompetisi di Amerika. Asal tahu aja, visa tersebut adalah visa atlet profesional. Dengan visa tersebut, para gamer sah untuk “cari duit” di Amerika lewat berbagai kompetisi.

Artinya apa? Artinya, negara-negara besar sudah mulai menghargai dan mengakui profesi gamer. Jadi, main game sudah nggak dipandang sebagai sekedar hobi yang buang-buang waktu.

Nah, kalau kamu juga ingin menjadi gamer profesional, apa, sih, hal-hal yang perlu kamu miliki? Dulu, Youthmanual sudah pernah membahas soal hard skills yang kamu butuhkan. Sekarang kita akan bahas soal soft skills yang harus dimiliki seorang gamer!

1. Dedikasi tinggi

Untuk menjadi seorang gamer profesional, kamu harus banyak latihan, latihan, dan latihan. Nggak sekedar main-main aja, lho, tetapi benar-benar belajar strategi dan melatih refleks kamu.

Kata Ryan “Big Apple Pie” Gresty, seorang pro gamer Amerika, “[Banyak latihan] bakal makan banyak waktu. Tetapi suatu hari nanti, ketika kamu sedang berkompetisi, dan kamu berada dalam keadaan terjepit tapi kamu lalu tahu langkah apa yang harus kamu lakukan karena kamu sering latihan, wah, segala kerja keras kamu bakal terasa worth it, deh!” Ryan juga bilang, banyak pro gamer yang sangat kurang tidur, akibat harus banyak berlatih.

Gamer profesional Rumay “Hafu” Wang mulai rutin ikut kompetisi ketika dia berumur 14 tahun. Sekarang, di usia 23 tahun, Rumay bisa bermain game selama 12 jam sehari!

2. Kemampuan memotivasi diri sendiri

Walaupun profesi gamer kesannya fun banget, bukan berarti seorang gamer nggak pernah merasa jenuh atau malas. Nah, kalau mau jadi gamer, kamu harus bisa terus-terusan mendorong dirimu sendiri untuk rajin berlatih dan berkompetisi. Motivasinya nggak harus selalu uang dan titel, lho. Bisa juga keluarga dan passion.

Simak alasan gamer pro Marcus “ShoNuff2025” Davis kenapa dia mau jadi pemain profesional. Pertama, agar Ayahnya nggak merasa sia-sia telah membelikan Marcus berbagai peralatan dan komputer yang mahal tersebut. Kedua, karena Marcus bilang, “Saya pengen berkarier di bidang yang memang saya sukai banget!”

3. Kemampuan bersosialisasi

Jangan anggap gaming cuma perlu bakat individu, lho! Seorang gamer harus tahu cara bekerja sama, bersosialisasi, dan menjadi team player yang oke.

Kalau main game, jangan cuma rajin melawan komputer, sob! Rajin-rajinlah bermain dengan player sungguhan, dalam permainan multiplayer. Berhubung permainan multiplayer bisa jadi semacam social gathering di internet, bermain dalam game jenis ini bisa mengasah kemampuan bersosialisasi kamu.

Apalagi kalau kamu mainnya bareng teman-teman se-geng. Kalian jadi bisa mempelajari taktik game-nya dengan lebih cepat, dan saling memberi nasehat. Malah siapa tahu, kalian jadi sekalian bisa membentuk tim game!

Trus, asal tahu aja, multiplayer game bahkan bisa memicu pertengkaran karena beda pendapat antar pemain. Tetapi hal ini perlu kamu alami, terutama kalau kamu mau membentuk sebuah tim game yang solid. Ibaratnya, sebelum kompak, pasti harus ada berantemnya dulu, deh, supaya kamu kenal luar dalam dengan gaya bermain teman-teman tim kamu.

Jangan lupa, apabila sebuah tim game semakin kompak, solid, dan percaya, semakin besar kemungkinan menang di kompetisi.

Selain itu, nggak ada salahnya untuk gabung ke berbagai komunitas gaming, supaya pergaulan dan wawasan kamu semakin luas. Jangan lupa, sebelum gabung, pahami dulu aturan yang berlaku di setiap komunitas.

4. Sikap yang baik dan ramah

Di arena gaming, suasananya bisa jadi sangat tegang dan kompetitif. Nggak usah di arena kompetisi profesional, deh. Saat kamu tanding Playstation bareng adik kamu aja, kamu pasti kadang terbawa suasana dan jadi emosi, apalagi kalau sudah tegang. Ya ‘kan?

Nah, hal ini harus kamu jaga, sob. Jangan sampai kamu menghancurkan mood para pemain lain dengan omongan atau tindakan kasar. Apalagi kalau kamu adalah “anak baru” dalam industri gaming profesional. Wah, bisa-bisa kamu didepak!

Bersikap baiklah dengan sesama pemain, kapan pun, dimana pun. Jangan memicu konflik, termasuk di platform online. Kalau kamu bisa bersikap baik kepada pemain-pemain lain, walaupun yang baru kamu kenal, kamu bisa jadi disenangi, dapat teman baru, trus diajari trik-trik game yang belum kamu ketahui, deh. Menang banyak!

Meski demikian, “bersikap ramah”nya jangan sampai kebablasan, terutama di platform online. Dalam artian, jangan sampai kamu tebar-tebar informasi dan data pribadi di online, kepada orang yang nggak kamu kenal langsung pula.

5. Intergritas

Sebagai gamer, jangan membiasakan diri kamu terus-terusan curang. Dengan kata lain, jangan ngandelin hacks melulu, sob!

Nggak ada gamer yang bisa langsung jadi pro dengan instan. Gamer pro aja harus berlatih berjam-jam setiap hari, kadang selama bertahun-tahun, sampai bisa benar-benar jago. Nggak percaya? Tonton aja live stream para gamer profesional, dan rasakan sendiri durasi latihan mereka setiap hari!

Tetapi seperti pepatah, “Usaha nggak akan mengkhianati hasil”, latihan konsisten akan meningkatkan karier gaming kamu.

Menang kalah itu biasa, sob. Yang penting, kamu harus “menghargai” sebuah game apa adanya. Kalau kamu tergoda untuk memakai hacks atau jalan pintas, jangan, deh. Walaupun menggoda, tetapi hal tersebut bukan langkah yang baik. Dengan memakai hacks, kamu jadi nggak memainkan game tersebut dengan apa adanya.

Seorang gamer profesional adalah gamer yang memahami sebuah game secara keseluruhan, dan bisa memanfaatkan mekanismenya untuk memang, tanpa hacks sama sekali. Intinya, kalau kamu menggunakan hacks, kamu jadi nggak menghargai karya game-nya sendiri.

Kamu juga akan lebih dihargai oleh komunitas gamer, kalau kamu bisa memanjat prestasi tanpa hack.

6. Besar hati

Kalau kamu sudah merasa siap, mulai, deh, sering-sering ikut turnamen atau kompetisi, baik secara online maupun langsung. Trus, walaupun kamu sudah sering ikut turnamen, jangan GR! Kamu baru akan dianggap “gamer pro” kalau kamu sudah menang di turnamen level sirkuit pro juga.

Manfaat rutin ikut turnamen ada banyak. Selain untuk mengasah skill gaming kamu, juga untuk mengasah sikap besar hati. Soalnya, nggak mungkin kamu menang terus-terusan. Pasti ada kalahnya. Nah, saat kamu mengalami kekalahan, kamu jadi belajar untuk berbesar hati dan nggak mudah down, dan mentalitas ini penting banget untuk seorang gamer profesional.

(sumber gambar: taringa.net, businessinsider.com, unttsworld.com, wegotthiscovered.com, cuatro.com, travelplusindonesia.blogspot.com, chicagotribune.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Allysa Kamalia Putri | 2 bulan yang lalu

ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?

Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran Hewan
Nina Syawalina | 2 bulan yang lalu

Kak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?

5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanan
AVERILIO RAHARJA | 3 bulan yang lalu

semangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/

5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus
Averilio Raharja | 3 bulan yang lalu

semoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/

5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1