Menurut CareerCast, ada 11 faktor yang dapat menunjukkan tingkat stres suatu pekerjaan. Nah, yang termasuk di antara sebelas indikator itu adalah faktor deadline, bahaya, tingkat ketelitian, aktivitas fisik, persaingan, dan jenjang karir. Dari situ diiperoleh kesimpulan 9 pekerjaan dengan tingkat stres tertinggi. Tertarik mencobanya?

1.  Tentara Militer‍ 

Jelas lah, ya, kalau pekerjaan di bidang militer memiliki risiko tinggi, sob. Bahkan nyawa yang jadi taruhannya. Jadi, kalau kerja di militer stres banget, dong? Makanya, nggak gampang masuk militer. Harus punya niat, tekad, dan mental kuat. Seleksi dan tahapan untuk bisa menekuni profesi ini juga sangat ketat. Alhasil, yang terpilih diharapkan bisa mengatasi berbagai tekanan, termasuk menghadapi indikator stres tersebut.

2. Pemadam Kebakaran

Nggak jauh beda dengan personel militer, pemadam kebakaran juga termasuk orang yang berhadapan dengan maut setiap kali bertugas. Nggak ada jaminan mereka akan selamat setelah memadamkan api atau menyelamatkan korban kebakaran.

3. Pilot, Kopilot dan Ahli Penerbangan ‍

Sering dengar kan berita kecelakaan pesawat atau hilangnya suatu pesawat? Selain karena faktor bahaya, pekerjaan pilot juga berhubungan dengan layanan publik. Ada beban moral juga yang harus pilot pikirkan ketika membawa penumpang supaya selamat sampai tujuan.

4. Polisi

Dari mengamankan berbagai kegiatan, mengatur lalu lintas jalan, menyelidiki kasus pembunuhan, mengevakuasi korban kecelakaan, rasanya sudah cukup untuk menggambarkan tekanan pekerjaan polisi.

5. Event Organizer

Sekilas terlihat happy-happy aja karena urusannya bikin event. Padahal kerjaannya banyak banget dari mulai ngurusin vendor gedung/tempat, katering, fotografi, dekorasi, sampai urusan perizinan, MC acara, pengisi hiburan. Untuk memenuhi ekspektasi klien, mereka harus sangat teliti dan lembur (bekerja dengan jam panjang)  menjelang hari-H.

6. Reporter

Deadline yang nggak bisa lepas dari pekerjaan reporter, simak aja cerita presenter dan reporter Metro TV Marializia Hasni. Mereka harus bisa mendapatkan berita yang valid dan terpercaya, sambil dikejar waktu. Kalau beritanya telat, sudah basi, dong! Hal-hal inilah yang membuat tingkat stres pekerjaan reporter tergolong tinggi.

7. Eksekutif Perusahaan

Siapa bilang jadi jajaran eksekutif perusahaan alias bos itu mudah karena tinggal nyuruh-nyuruh bawahan? Yang ada, beban pekerjaan lebih besar karena harus memikirkan dan memutuskan untuk kepentingan orang banyak. Kalau anak buah salah, mereka juga turut bertanggung jawab. Makanya, nggak jarang kita dengar berita pimpinan atau ekskutif perusahaan yang mundur akibat pegawainya melakukan skandal atau suatu kesalahan.

8. Hubungan Masyarakat

Jangan mengira  pekerjaan Humas atau public relations santai? Menjadi corong informasi perusahaan atau lembaga itu sama sekali nggak mudah. Telinga harus siap menerima komplain, keluhan, atau pertanyaan yang harus secepatnya direspon. Mereka juga harus bijak dan komunikatif dalam menyampaikan informasi.

9. Broadcaster

Sudah jadi rahasia umum kalau bekerja sebagai broadcaster nggak ada jam kerja-nya.  Atau bisa dikatakan nggak pasti karena tergantung acaranya. Bisa masuk pagi keluar malam, masuk malam keluar siang, bisa juga masuk pagi keluar pagi, hehehe.  Simak curhatan broadcaster di sini. Kalau ada kesalahan sedikit, penonton/pendengar bisa mengetahuinya. Deadline, jam kerja, serta ekspektasi publik (penonton/pendengar), merupakan faktor yang meningkatkan risiko stres pada broadcaster. 

(sumber gambar : blogmiliter.com, militerone.com, muscleandfitness.com, businessinsider.com, jurnas.com, weddingpackage-bylia.com, flickr.com, cemanagement.biz, careers.nhs.scot, telex.com)