Inilah 5 Posisi Kerja Entry-Level di Bagian Produksi Televisi!

Sejak kuliah di jurusan Penyiaran, saya memang punya cita-cita kerja di televisi, tepatnya menjadi produser televisi. Eeeh, pucuk dicinta, kesempatan pun tiba. Pas baru lulus, saya mendapat panggilan wawancara kerja di sebuah stasiun televisi swasta. Yeaaay!

Pada hari H, saya mendapat pertanyaan, “Posisi apa, sih, yang kamu mau?”

Dengan yakin saya menjawab, “Produser televisi!”

Tapi, kok, yang mewawancarai saya—plus beberapa senior di kantor tersebut yang kebetulan nguping wawancara saya—malah cengar-cengir, ya?

Apakah karena saya lucu? Memang banyak yang bilang gitu, sih (maksudnya lucu banget kayak Sule). Atau jangan-jangan karena jawaban saya salah?! JENG, JENG!  

Nggak, kok, jawaban saya nggak salah. Nggak salah-salah amat maksudnya, hehehe. Jawaban saya itu diketawain karena waktu itu saya belum paham bahwa untuk menjadi produser televisi, saya harus punya pengalaman bertahun-tahun kerja di televisi terlebih dahulu. Performa kerjanya pun harus bagus. Kalau nggak, ya, bhaaay! Yang jelas, posisi produser bukan untuk fresh graduate polos nan menggemaskan kayak saya waktu itu. Kecuali kalau stasiun TV-nya punya bapak-emak saya kali, ya.

Intinya, seperti di berbagai industri lainnya, kerja di televisi haruslah dimulai dari posisi entry level. Nggak bisa ujug-ujug jadi produser atau sutradara, sob!

Nah, apa saja, sih, posisi entry-level yang ada di industri televisi, khususnya di bagian produksi alias bagian yang memproduksi program TV non-berita?

Production Assistant (PA)

Sesuai namanya, PA adalah asisten produser. Tugas utama seorang PA adalah membantu kelancaran produksi—mulai dari praproduksi hingga pascaproduksi—terutama hal-hal yang berkaitan dengan teknis, seperti memastikan ketersediaan alat produksi, memastikan kru ngumpul sesuai jadwal, memantau proses editing, dan banyak lainnya.

Di industri televisi, PA adalah karyawan yang paling sibuk dan paling banyak mondar-mandir sampai betisnya bekonde semua. But it will all be worth it, sob! Banyak produser, sutradara dan pimpinan televisi yang mengawali karir sebagai PA, lho. Salah satunya adalah Wishnutama, bos muda NET Media.  

Wisnutama, bos stasiun televisi yang mengawali karirnya dari menjadi PA

Kreatif

Sama seperti PA, staf Kreatif juga merupakan anak buah produser. Bedanya, kalau PA lebih fokus ke aspek teknis produksi, maka staf Kreatif lebih fokus kepada konten alias isi acara. Tim Kreatif lah yang menentukan konsep sebuah program televisi, mulai dari konsep besarnya sampai detail-detail kecilnya. Pokoknya, tim Kreatif adalah penentu soul program televisi, deh. Syedaaap!

Makanan sehari-hari tim Kreatif adalah ngurusin rundown, naskah, dan melakukan briefing untuk pengisi acara. Di ujung tangga karirnya, seorang staf Kreatif bisa menjadi Senior Kreatif atau Produser. FYI, setelah wawancara kerja sana-sini, saya akhirnya diterima sebagai tim Kreatif. Hore! Gimana kerjaannya, Kak? Seru banget! Saking serunya, sampai sering mimpi dikejer-kejer rundown. Hadeuh!

Talent

Staf Talent adalah penghubung antara stasiun televisi dengan para pengisi acara, baik artis maupun bukan. Kerjaan tim Talent beragam, mulai dari menego honor, mengurus kontrak, sampai menjadi jembatan antara para pengisi acara dengan tim produksi. Maka nggak heran kalau staf Talent sering jadi BFF sama seleb. Cieeee!

Yang pasti, seorang staf Talent harus punya skill komunikasi yang oke, kepribadian yang ceria, dan kemampuan bernegosiasi yang mantap, terutama bernegosiasi soal harga dan honor.

youthmanual

Mau jadi broadcaster top? Harus dari entry-level dulu, bos!

Unit Production Manager (UPM)

Seorang staf Unit Production Manager harus bertanggung jawab atas keuangan dan berbagai keperluan produksi, terutama lokasi (syuting), transportasi dan konsumsi. Jadi, setiap ada keperluan produksi, akan langsung diurus oleh UPM. Selain bagi-bagi duit, seorang staf UPM juga harus mencatat dan bikin laporan keuangan produksi program televisi.

Floor Director

Pasti kamu sering liat, deh, di beberapa acara televisi live music, para penonton tiba-tiba serentak joget gaya cuci-jemur, heboh bersorak-sorai, atau kompak goyang-goyangin light stick. Nah, hal ini terjadi bukan karena penontonnya ikrib beut sampai terjadi kontak batin ya, gaes, tetapi karena ada yang ngasih komando, yaitu Floor Director (FD).

Joget-joget begini ternyata harus ada yang mengomando!

Selain mengatur penonton, FD juga bertugas untuk mengarahkan host dan talent saat syuting berlangsung. Misalnya, memberi kode kalau sudah saatnya iklan atau kuis. FD sendiri bekerja di bawah komando Director (sutradara). Di ujung tangga karirnya, seorang Floor Director bisa menjadi Show Director atau sutradara.

Jujur aja, seorang FD biasanya, ehm, kece dan wangi. Soalnya mereka ‘kan dilihat sama orang banyak, bahkan kadang-kadang ke-syut kamera saat live show. Otomatis, FD menjadi salah satu “face” atau perwakilan image sebuah stasiun televisi. Harus kinclong, dong!

Kece-kece 'kan, FD salah satu stasiun TV swasta ini?

***

Itulah lima posisi entry level di bagian produksi televisi yang bisa dijabat oleh fresh graduate. Ada yang kamu incar nggak?

(sumber gambar: quadrangle.ca, Cargo Collective, Mjumani, Floor Director)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Allysa Kamalia Putri | 2 bulan yang lalu

ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?

Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran Hewan
Nina Syawalina | 2 bulan yang lalu

Kak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?

5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanan
AVERILIO RAHARJA | 3 bulan yang lalu

semangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/

5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus
Averilio Raharja | 3 bulan yang lalu

semoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/

5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1