5 Tips Penting Untuk Mahasiswa Tingkat Akhir, dan Seorang CEO Terkemuka
- Jan 02, 2017
- Laila Achmad
Youthmanual sudah sering banget menulis artikel seputar masukan, tips, atau nasehat untuk mahasiswa. Maklum, deh, Sebab jadi mahasiswa tentunya beda banget dengan jadi pelajar sekolah. Apalagi, kuliah ada “tahap terakhir” sebelum kamu memasuki dunia kerja.
Buat saya pribadi, sih, mahasiswa—apalagi mahasiswa akhir—memang sebaiknya sebanyak-banyaknya menerima masukan dari yang lebih senior, agar lebih siap menghadapi dunia yang lebih “keras”.
Berikut adalah beberapa nasehat yang menurut saya bagus untuk para mahasiswa tingkat akhir, dari Brian Fetherstonhaugh, seorang Global CEO dari perusahaan agensi OgilvyOne Worldwide, dan dewan penasaehat program MBA di McGill University.
1. Sadari bahwa kamu akan mendapatkan banyak pelajaran di luar perkuliahan
Nilai akademik memang penting, tapi percaya deh, ada banyak sekali hal penting yang bakal kamu dapatkan dan pelajari di luar kelas.
Gimana, sih, cara mendapatkan sebanyaknya “ilmu” di luar kelas? Caranya, terlibatlah dalam aktivitas-aktivitas yang sesuai passion kamu, menghubungkan kamu ke orang-orang baru, dan mendorong kamu keluar dari zona nyamanmu.
2. Persiapkan rencana yang matang sebelum berburu pekerjaan
Walaupun kamu masih kuliah, nggak ada salahnya untuk mulai memikirkan mencari pekerjaan saat lulus nanti. The sooner you prepare yourself, the better! Apalagi kalau kamu ingin kerja magang atau KKN, karena bisa kamu lakukan sejak kamu masih kuliah.
Percaya, deh, mencari pekerjaan itu seperti terjun ke medan perang. Ada banyak sekali pilihan profesi, tapi kompetisinya juga bisa sadis. Makanya, mencari pekerjaan bisa terasa overwhelming. Meskipun begitu, jangan patah semangat. Kamu harus take action. Kamu nggak mungkin dapat pekerjaan, kalau kamu cuma ongkang-ongkang kaki.
Brian Fetherstonhaugh menyarankan, pertama-tama, kamu harus buat daftar industri, perusahaan, dan individu-individu yang kamu incar atau minati. Misalnya, kamu mengincar untuk bekerja di industri teknologi, khususnya Go-Jek, dan kamu sudah punya kontak kepala departemen Go-Jek yang kamu incar. Nah, tulis, deh, hal-hal tersebut di daftar kamu tersebut.
Kemudian, buat tabel atau spreadsheet yang berisi things to do, agar kamu terus rajin meng-update kontak perusahaan dan individu-individu incaran kamu tersebut, dan agar kamu nggak kelupaan untuk mengirimkan surat lamaran kerja atau magang nantinya.
3. Berpartisipasilah dalam rekrutmen kampus
Ada beberapa kampus yang menyediakan pusat pengembangan karier untuk mahasiswanya. Misalnya, Career Development Center di Universitas Negeri Jakarta. Kalau kampus kamu punya pusat pengembangan karier begini, bukan berarti kamu nggak perlu mencari pekerjaan sendiri. Kamu TETAP bertanggungjawab mencari pekerjaanmu sendiri, hanya saja mereka bisa membantu kamu, misalnya dalam menginformasikan lowongan kerja, menginformasikan tingkat kompetisi dalam sebuah industri pekerjaan, cara menyiapkan CV dan wawancara kerja.
Selain itu, hadirilah berbagai event kampus, mulai dari diskusi dan seminar dalam berbagai bidang, serta job fair. Kenapa harus datang ke event berbagai bidang? Soalnya kamu pasti sudah tahu bidang-bidang yang kamu sukai, tapi kamu juga perlu menjelajah bidang-bidang yang nggak familiar bagi kamu, supaya kamu tahu apakah kamu memang nggak suka dengan bidang-bidang tersebut, atau jangan-jangan malah suka!
Intinya, jangan pernah menganggap bahwa datang ke event kampus yang membahas hal-hal di luar interest kamu sebagai buang waktu.
4. Pedekate dan buatlah koneksi yang baik
Sejak kuliah, buatlah koneksi dan networking seluas-luasnya, sebaik-baiknya. Ke siapa aja? Semua orang! Mulai dari teman, keluarga, dosen, dan alumni. Networking dan koneksi yang baik bisa meningkatkan kemungkinan kamu mendapatkan pekerjaan setelah lulus nanti, sampai 10x lipat.
Ngomong-ngomong soal wawancara kerja, ada sedikit tips, nih. Sebelum wawancara, banyak-banyaklah riset tentang calon perusahaanmu. Sekarang zaman internet, sob. Ada banyak sekali informasi yang bisa kamu dapatkan di internet, bahkan tentang orang yang akan kamu temui saat wawancara kerja (staf HRD, founder, dsb). Pokoknya nggak ada alasan, deh, kamu nggak paham soal perusahaan kamu saat wawancara kerja.
Trus, jangan hanya menyiapkan diri untuk menjawab pertanyaan dari mereka. Pikirkan baik-baik juga pertanyaan yang akan kamu tanya ke mereka.
5. Konsistenlah dan jangan gampang menyerah
Saat kamu memasuki dunia kerja nanti, siapkanlah mental kamu untuk DITOLAK saat pertama kali melamar pekerjaan. Ekspektasinya kira-kira 95% lamaran kamu akan ditolak, lah. Pedih, sih, tapi kompetisi zaman sekarang memang makin sadis, dan penolakan kerja mungkin banget akan kamu alami.
Tetapi jangan gampang menyerah, ya. Tetaplah berusaha dan kejar terus pekerjaan idamanmu. Suatu hari nanti, pasti ada kesempatan yang akan datang ke padamu.
Trus, kalau kamu mendapatkan kesempatan untuk terjun ke dunia kerja saat kamu masih kuliah—entah itu kerja magang, proyekan, atau freelance—ambil! Walaupun kamu nggak terlalu suka dengan bidangnya, dijamin, kamu tetap akan mempelajari sesuatu yang sangat berguna.
(sumber gambar: garyvaynerchuk.com, merahbirunews.com, youtube.com)
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus