Apa Rencana Kamu Setelah Wisuda?

Setelah melalui jatuh-bangun masa kuliah, menyudahi periode skripsi yang... ah sudahlah... dan akhirnya ditutup dengan wisuda yang paripurna, maka lengkap tunai sudah tugasmu sebagai mahasiswa.

Yeay!

But it’s not a happy ending… yet! Happy, sih, karena lulus kuliah. Tapi setelah lulus, kamu justru baru memulai segalanya. Kalau kata kakak senior, “Welcome to the real world!"

Tahap selanjutnya setelah lulus, kamu bisa memilih salah satu (atau beberapa) langkah berikut ini, dengan mempertimbangkan plus minusnya:

1. Berburu pekerjaan

Plus:

  • Jadi lebih cepat memulai karier profesional.
  • Dengan bekerja di berbagai perusahaan, kamu bisa mendapat banyak hal, termasuk pelajaran baru, pengalaman, portfolio kerja, serta koneksi.
  • Bisa punya penghasilan sendiri.

Minus:

  • Merupakan langkah paling mainstream setelah wisuda. Saingan kamu adalah ratusan ribu fresh graduate lainnya, sob!
  • Nggak gampang mencari pekerjaan yang tepat di perusahaan yang sesuai untukmu. Kebanyakan orang akhirnya berakhir di posisi posisi/bidang kerja yang nggak sesuai keinginan.
  • Belum tentu sistem, aturan dan cara kerja yang diterapkan perusahaan/atasan cocok denganmu. Alhasil, kerja kamu jadi nggak maksimal, deh!

2. Buka usaha sendiri

Plus:

  • Berpeluang menciptakan peluang kerja baru, setidaknya untuk diri kamu sendiri.
  • Kamu bisa menentukan cara dan gaya bekerja kamu, sekaligus menjalankan idealisme dan cita-cita kamu.
  • Melatih kreativitas, kemandirian, keberanian dan skill entrepreneurship sejak dini.

Minus:

  • Kamu nggak mengalami bekerja di bawah orang lain dan mengikuti aturan yang berlaku. Hal ini bisa bikin ego kamu jadi tinggi dan nggak bisa diatur orang lain.
  • Pengalaman, portfolio, koneksi, serta skill menajemen  dan administrasi kamu biasanya jadi nggak sebanyak orang yang bekerja di perusahaan mapan. Soalnya, perusahaan mapan 'kan sudah lebih besar dan punya beragam proyek. Trus, manajemen kerjanya biasanya sudah tersistem dan rapi.
  • Penghasilan nggak menentu. Bahkan, pada tahap awal, kamu berisiko belum mendapat keuntungan, bahkan harus menyiapkan modal ekstra alias "nombok".

3. Kerja freelance/part time

Plus:

  • Waktu kerjanya lebih fleksibel, jadi kamu nggak terlalu kaget dengan jam kerja yang "keras". Transisi antara masa kuliah yang serba fun dengan dunia kerja yang lebih serius juga terasa lebih smooth.
  • Karena jam kerja dan lokasi kerja kamu nggak konvensional (baca: bukan ngantor 9-to-5), hidup kamu jadi nggak monoton, dan bisa menghindari macet. Masih bisa nge-gym atau selingan nonton drama Korea siang bolong, bos!
  • Kamu bisa "bekerja" dibarengi dengan kegiatan lain, yang sulit dilakukan saat kamu kerja full time. Seperti misalnya, memulai usaha sendiri, lanjut kuliah,  atau mengambil kursus.

Minus:

  • Karena gaya kerjanya relatif bebas dan santai, ada kemungkinan kamu jadi keenakan dan akan kesulitan kalau nanti harus bekerja full time.
  • Penghasilan kamu relatif nggak sebesar dan sepasti penghasilan pekerja full time. Kamu harus mencari orderan pekerjaan, dan part-timer nggak mendapatkan benefit penuh seperti pekerja pada umumnya.
  • Biasanya, untuk pengalaman di CV, pekerja yang pernah bekerja tetap tampak lebih unggul ketimbang pekerja paruh waktu atau freelance.

4. Lanjut kuliah S2 (atau lanjut Ekstensi S1 untuk lulusan D3)

Plus:

  • Otak kamu masih “fresh” karena baru lulus kuliah dan belum sibuk kerja. Pelajaran dan ritme kuliah pun masih “nempel” banget. Jadi kamu lebih mudah meneruskan pendidikan.
  • Semakin cepat menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Seru 'kan, kalau kamu udah lulus S2 sebelum umur 25? Trus, kamu akan masuk persaingan kerja dengan kualifikasi (gelar) yang lebih tinggi.
  • Kamu bisa ikutan kegiatan lain yang memperluas ilmu dan wawasan, seperti kursus bahasa asing, ikutan seminar, workshop, atau kerja freelance.

Minus:

  • Di saat teman-teman (dan gebetan) kamu udah berdasi dan punya penghasilan sendiri, kamu masih pakai jeans belel dan belum bisa mandiri secara finansial.
  • Kamu malah masih harus “merepotkan” ortu dengan biaya kuliah. Hiks!
  • Jadi terlambat memulai pengalaman kerja dibandingkan teman-teman lain.
  • Ada kemungkinan setelah lulus, walaupun memiliki gelar lebih tinggi, perusahaan tetap menyamakan kamu dengan fresh graduate lainnya.

5. Menikah

Plus:

  • Setidaknya satu kegalauan hidup sudah teratasi, karena kamu telah berhasil menemukan pasangan tetap di usia muda. Bye, bye masa jomlo!
  • Pasangan bisa membantu kamu dalam pekerjaan, usaha, dan bertukar pikiran. Meskipun mungkin hanya bantu doa, hihihi.
  • Ada kemungkinan kamu punya anak di usia muda, jadi jarak umur kamu dengan anak kamu nggak jauh.

Minus:

  • Biaya nikah mahal, sob! Trus, gimana dengan biaya setelah nikah, tempat tinggal , tagihan listrik, persiapan punya anak, dan lainnya? Kamu dan pasangan harus bisa bertanggung jawab penuh, lho!
  • Nikah nggak menghalangi kerja dan berkarya. Cuma memang, akan lebih menantang bila memulai bekerja/usaha sambil memulai rumah tangga bersamaan.
  • Ada beberapa perusahaan yang hanya mau menerima calon pegawai yang belum menikah.

(sumber gambar: parkviewchurch.com, teens.hpl.ca)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Allysa Kamalia Putri | 2 bulan yang lalu

ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?

Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran Hewan
Nina Syawalina | 2 bulan yang lalu

Kak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?

5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanan
AVERILIO RAHARJA | 3 bulan yang lalu

semangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/

5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus
Averilio Raharja | 3 bulan yang lalu

semoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/

5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1