Mengenal Istilah Focus Group Discussion (FGD) dalam Dunia Kerja
- Nov 22, 2019
- Fitria Aisyah
Anyway, gaes, adakah diantara kamu yang sudah pernah mendengar istilah FGD? Pasti banyak yang belum tahu, deh—apalagi kalau kamu masih mahasiswa atau siswa. Karena sejatinya istilah ini lebih umum dikenal oleh para fresh graduate.
Seperti yang sudah saya bilang, istilah FGD ini ada hubungannya sama fresh graduate dan dunia kerja. Penasaran apa hubungannya? Yuk, cari tahu serba-serbinya di bawah berikut ini.
Apa, sih, FGD itu?
Pastinya, setelah lulus dari perguruan tinggi, kamu akan mulai mempersiapkan untuk menghadapi persaingan dalam dunia kerja bukan? Nah, salah satu dari tantangan memasuki dunia kerja yaitu tahapan rekrutmen yang panjang dan sangat kompetitif.
Selain tes tertulis, dalam tahapan rekrutmen sebuah perusahaan biasanya terdapat juga proses Focus Group Discussion atau yang lebih dikenal dengan singkatan FGD sebagai pengganti atau salah satu bagian dari tes wawancara kerja.
Secara umum, FGD merupakan suatu diskusi yang dilakukan secara kelompok dan sistematis mengenai suatu permasalahan tertentu yang sangat spesifik. Adapun posisi yang biasanya menggunakan proses FGD, yaitu program Management Trainee (MT), Officer Development Program (ODP), serta program akselerasi karier lainnya yang dimiliki sejumlah perusahaan.
Oyaa, proses FGD bebas menggunakan bahasa apapun, ya, gaes. Tapi di beberapa perusahaan, proses FGD dilakukan menggunakan bahasa inggris—yang menjadi tolak ukur bagi seseorang atas kemampuannya dalam berbahasa asing.
Tujuan dari FGD
FGD bertujuan untuk menyamakan persepsi terhadap suatu isu atau topik atau bidang minat tertentu dalam dunia kerja—yang akhirnya memunculkan kesepakatan dan pemahaman baru atas isu tersebut.
Dalam kontek seleksi kerja, FGD digunakan untuk bisa mengetahui kreativitas serta kemampuan berpikir para pelamar berdasarkan ide dan solusi yang mereka tawarkan pada suatu permasalahan tertentu. Karena dalam dunia kerja nanti, banyak sekali masalah yang akan dihadapi oleh calon pekerja—yang sering kali membuat mereka stres.
Nah, dengan simulasi tersebut diharapkan semua peserta bisa aktif dalam diskusi untuk melihat sikap dalam menghadapi masalah dalam dunia kerja. Sehingga, perusahaan bisa melihat gambaran umum mengenai potensi yang dimiliki para pelamar dalam menyelesaikan suatu permasalahan tersebut.
Karakteristik dari FGD
- Adanya seorang fasilitator atau moderator dari pihak perusahaan
Tugas dari fasilitator atau moderator adalah menentukan alur diskusi yang sedang berlangsung. Seorang fasilitator atau moderator memiliki hak untuk mendorong peserta yang dianggap pasif untuk lebih mengungkapkan pendapat yang mereka miliki. Selain itu, fasilitator atau moderator juga bisa menghentikan para peserta yang dianggap terlalu dominan di dalam kelompok.
- Para pelamar dibagi jadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4 hingga 15 orang
Perlu kamu ketahui bahwa lebih banyak orang dalam suatu kelompok belum tentu lebih baik. Idealnya, satu kelompok terdiri dari 6 hingga 8 orang. Tapi, bisa jadi satu kelompok terdiri 12 hingga 15 orang—tergantung pada topik yang akan dibahas. Kalau sudah seperti itu, dibutuhkan moderator yang kuat untuk memfasilitasi jalannya diskusi.
- Peserta biasanya memiliki kesamaan dalam suatu hal atau perilaku
Dalam FGD, masing-masing pelamar nantinya akan mendapat secarik kertas berisi studi kasus yang harus didiskusikan bersama teman-teman sekelompok. Biasanya topiknya sudah ditentukan terlebih dahulu oleh moderator atau pihak perusahaan. Sehingga, hasil akhirnya nanti sifat kelompok cenderung lebih homogen/sama— baik itu sifatnya, tingkah lakunya dan karakteristiknya.
- Dilaksanakan dalam suatu ruangan dan duduk melingkar
Hal ini dilakukan untuk menciptakan suasana sersan alias serius tapi santai. Selain itu, juga untuk membuat para pelamar nggak akan merasa takut dalam mengemukakan pendapatnya, meskipun baru mengenal peserta diskusi lainnya pada saat pelaksanaan FGD.
- Waktu berlangsungnya FGD sangatlah beragam mulai dari 20 menit, 60 menit, 90 menit hingga 120 menit
Dalam pelaksanaan FGD, waktu juga menjadi hal penting yang harus diperhatikan oleh para peserta diskusi. Karena seperti yang sudah disinggung sebelumnya, temanya sudah ditentukan dan peserta diskusi lebih dari 2 orang.
Apa, sih, alasan perusahaan menggunakan FGD?
Alasan suatu perusahaan melaksanakan FGD sebagai pengganti wawancara kerja adalah:
- Efisiensi waktu. Seperti yang sudah disinggung di poin sebelumnya, FGD terdiri dari 6 hingga 8 orang dengan minimal waktu 20 menit. Hal ini memudahkan moderator yang dipilih perusahaan bisa membuat keputusan secara cepat dan tepat.
- Moderator yang dipilih oleh perusahaan ingin melihat calon pekerjanya dari berbagai aspek yang diinginkan
- Moderator yang dipilih oleh perusahaan bisa melengkapi beberapa informasi yang telah didapatkan pada tahapan sebelumnya
- Moderator yang dipilih oleh perusahaan ingin melihat kemampuan komunikasi calon pekerja dalam situasi under pressure
Perbedaan antara FGD dan wawancara kerja
Buat kamu yang masih bingung, berikut ini adalah perbedaan antara FDG dan wawancara kerja:
1. Jumlah peserta
Secara garis besar, jumlah peserta FGD berkisar antara 4 hingga 15 orang. Dengan kata lain, dalam FGD kamu akan dipertemukan dengan kandidat-kandidat lain yang menjadi saingan kamu. Berbeda dengan wawancara kerja kebanyakan, dimana satu orang kandidat dinilai oleh satu atau lebih pewawancara.
2. Hal-hal yang ditanyakan
Dalam wawancara kerja, calon pelamar biasanya akan ditanyai mengenai hal-hal sederhana terkait pekerjaan. Seperti, lulusan dari program studi apa, pengalaman yang dimiliki selama kuliah, kelebihan dan kekurangan apa yang kamu miliki untuk bisa mendapatkan posisi tersebut, dan lain-lain.
Berbeda, dalam proses FGD. Calon pelamar akan diberikan topik tertentu dan pertanyaan—yang biasanya nggak berkaitan langsung dengan dunia kerja, melainkan menyinggung isu-isu yang sedang hangat diperbincangkan di media atau konflik yang mungkin dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Kemudian, calon pelamar kerja akan diminta untuk bersama-sama mencari solusi atas permasalahan tersebut. Dan sebelum waktu berakhir, setiap kelompok diskusi harus bisa menarik kesimpulan berdasarkan instruksi yang diberikan di awal diskusi.
3. Hasil akhir
Seperti yang sudah kamu ketahui, dalam sebuah wawancara kerja, HRD akan dihadapkan pada data individual dari masing-masing calon pelamar kerja saja—bukan sebuah proses kelompok.
Sementara, dalam FGD, moderator akan membagikan materi berupa satu buah topik untuk dibahas bersama. Selanjutnya, peserta diberi waktu beberapa menit untuk memahami materi, sebelum moderator—memandu para peserta untuk menjalani diskusi yang sistematis, terarah saling mempengaruhi, dan dipengaruhi. Sehingga, nantinya moderator bisa memperoleh data individu sekaligus kelompok.
Jenis FGD
Ada beberapa jenis FGD, yaitu:
1. Two-way focus group (FGD dua arah): satu kelompok yang fokus mengamati kelompok lain dan membahas interaksi dan kesimpulan dari kelompok yang diamati
2. Dual moderator focus group (FGD yang memiliki moderator dan asisten moderator): satu moderator memastikan sesi berjalan dengan lancar, sementara asisten moderator bertugas memastikan bahwa semua topik sudah dibahas
3. Dueling moderator focus group (2 FGD yang saling berdebat): dua FGD dan moderator yang berada pada sisi yang berlawanan (pro dan kontra) saat diskusi
4. Respondent moderator focus group: 1 atau lebih dari responden dimohon untuk bertindak menjadi moderator sementara
5. Client participant focus groups: 1 atau lebih perwakilan dari klien berpartisipasi dalam diskusi, baik itu terbuka maupun tertutup
6. Mini focus groups: FGD dalam kelompok kecil karena terdiri dari 4 hingga 5 orang bukan 8 hingga 12 orang
7. Teleconference focus groups: FGD yang menggunakan jaringan telepon
8. Focus groups online: FGD yang menggunakan media internet
Teknik pelaksanaan FGD
Sebagai gambaran umum, berikut adalah teknik pelaksanaan FGD:
1. Calon pelamar kerja dibagi menjadi kelompok yang terdiri dari 6 sampai 8 peserta. Ingat! Jumlah peserta dalam kelompok bisa bertambah, bergantung topik yang sedang dibahas.
2. Peserta duduk melingkar di kursi yang sudah disiapkan
3. Peserta mendapatkan kertas berisi permasalahan atau topik-topik yang akan dibahas serta selembar HVS
4. Setelah terbentuk kelompok-kelompok, moderator akan memberikan pengarahan atau penjelasan kepada para peserta mengenai aturan FGD
5. Sebelum mulai diskusi, peserta dipersilakan untuk saling memperkenalkan diri terlebih dahulu
6. Masing-masing peserta dipersilakan untuk menganalisa soal secara mandiri selama 15 hingga 20 menit. FYI, kertas HVS-nya boleh digunakan untuk menulis kerangka berpikir atau solusi dari kasus-kasus yang ada di soal
7. Selanjutnya, peserta melakukan diskusi (minimal) 20 menit. Waktu bisa bertambah seiring dengan topik yang sedang dibahas
8. Pada akhir diskusi, moderator akan memberikan kesimpulan dari hasil diskusi serta insight atau wawasan baru dari kasus atau dinamika kelompok yang baru saja dilakukan oleh para peserta
Kasus seperti apa yang biasa digunakan dalam FGD?
Umumnya, gaes, permasalahan atau kasus yang sering dijadikan pokok bahasan dalam FGD adalah kasus-kasus yang tipenya berupa konflik atau kasus-kasus yang menuntut penyelesaian nggak hanya secara logis namun juga mempertimbangkan kata hati. Selain itu, dalam FGD, juga nggak ada topik atau masalah yang ada hubungannya dengan posisi, bidang pekerjaan atau perusahaan yang dilamar.
Apa yang dinilai dari para pelamar kerja dalam proses FGD?
Yap! Walaupun FGD ini bentuknya kelompok. Tapi, banyak aspek yang bisa diungkap dan mendapatkan perhatian dari moderator, lho. Di antaranya adalah:
- Kepercayaan diri
- Ketrampilan komunikasi
- Pengendalian emosional
- Team working
- Pengambilan keputusan dalam setiap permasalahan
- Adaptasi/penyesuaian diri
Intinya, sih, apa yang didapatkan dalam FGD ini adalah gambaran awal dari kemampuan dan kecenderungan para pelamar kerja dalam menghadapi permasalahan atau situasi di luar dirinya. Dan hasil tersebut nantinya juga akan diperiksa kembali dengan data yang lain, seperti hasil psikotes.
***
Itulah serba-serbi mengenai FGD, gaes. Semoga bermanfaat.
Baca juga:
(Sumber gambar: ferpection.com, allbussines.com, goapti.in)
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus