Kalau Kamu Kuliah Jurusan Sastra, Siap-Siap Mendapat 5 Pertanyaan Ini!

Oleh Akbar Pangestu

Dari dulu, mahasiswa jurusan Sastra kerap dipandang sebelah mata, karena jurusannya dianggap “main-main”, dengan mata kuliah yang “main-main”, serta nilai yang “main-main” juga. Padahal jari para editor Youthmanual sampai keriting ngejelasin lewat berbagai artikel, bahwa anggapan-anggapan tersebut salah!

Jadi, kalau kamu berencana kuliah di jurusan Sastra, siap-siap aja ditodong dengan pertanyaan-pertanyaan yang berbau “salah kaprah”, terutama dari orang-orang yang nggak paham dengan ilmu liberal arts, atau sekedar menganggap jurusan Sastra itu underdog.

Contohnya lima pertanyaan ini!

“Kuliah Sastra? Buset, mau kerja jadi apa, sob?”

eye roll gif

Bagi mahasiswa Sastra, pertanyaan ini udah biasa banget… sampai-sampai mahasiswa Sastra juga udah terbiasa siap-siap nimpuk penanyanya pakai kamus. Eits, kalem, sob! Yang nanya kayak begini pasti kurang piknik, dan kurang baca Youthmanual, soalnya Youthmanual udah bolak-balik menjabarkan bahwa pilihan profesi lulusan Sastra sebenarnya luas banget.

Lagian jurusan kuliah apapun nggak selalu menentukan profesi pekerjaan nantinya. Kamu bisa berprofesi apapun, kok, selama kamu memenuhi kualifikasi, serta menguasai skill dan knowledge untuk berkecimpung di profesi tersebut.

Jadi nggak usah dengerin apa kata orang, lah! Senyumin aja yang nanya, sambil nanya balik, “Gue, sih, maunya kuliah di Harvard, tapi lo mau bayarin nggak?’

“Kuliah jurusan Sastra? Gampang dong?”

Gampang dari Hongkong?! Asal tahu aja, kuliah Sastra nggak hanya belajar bahasa, tetapi juga ilmu linguistik, sejarah, kebudayaan, dan sebagainya. Materi kuliah bahasanya pun super ilmiah dan sistematis. Nggak kayak belajar bahasa di tempat les lho, ya. Youthmanual juga udah pernah membahas berbagai mata kuliah Sastra dan tantangan dalam kuliah Sastra. Intip, deh, artikelnya. Kira-kira segampang dugaan nggak, tuh?

Jadi, kalau teman kamu ada yang “nuduh” perkuliahan Sastra itu gampang, kasih aja dia kamus yang paling tebal, trus suruh fotokopiin. Biar diem.

“Elo milih jurusan Sastra, pasti karena nyari jurusan yang passing grade-nya kecil ya?”

eye roll youthmanual

"Plis, deeeh..."

Waduh, yang nanya gini berarti benar-benar nggak paham, bahwa passing grade sebenarnya bukan patokan resmi. Universitas bahkan nggak mengeluarkan passing grade, lho!

Passing grade biasanya dibuat oleh insitusi pendidikan (misalnya, bimbel) dengan perhitungan kira-kira, untuk memotivasi kamu mengejar target jurusan. Jadi, pilih jurusan kuliah sesuai passion kamu sendiri, deh, jangan berdasarkan passing grade.

Kembali ke pertanyaan ini, rata-rata mahasiswa Sastra memilih jurusan kuliahnya bukan karena kemampuan mereka “rendah”, kok, tetapi karena passion dan keahlian mereka memang di bidang sastra, bahasa, dan budaya. Jangan berprasangka jelek dong, sob.

“Mata kuliah jurusan Sastra pasti gabut-gabutan, deh.”

Buset, dah. Enteng bener, tuh, lidah. Kata siapa gabut-gabutan? Sini, rasain dulu, deh, belajar bahasa asing setiap hari selama seminggu full, mulai dari speaking, conversation, writing, dan juga reading. Trus, seperti yang udah saya bilang di atas, ada juga mata kuliah Linguistik seperti Fonetik, Fonologi, Morfologi, Sintaksis, Semantik, dan Pragmatik.

Belum lagi berbagai mata kuliah Sejarah dan Kebudayaan yang mempelajari masyarakat sejak zaman dinasti ribuan tahun lalu. Zaman itu, buyut lo aja belum lahir.

Intinya, seperti yang pernah Youthmanual ceritain di sini, otak anak sastra nggak beda jauh sama jalanan pertigaan atau bahkan perempatan, karena ilmunya yang mereka pelajari bercabang-cabang dan lengkap banget.

“Wah, kuliah Sastra? Sastra apa? Keren banget!

Justin Trudeau

PM Kanada yang keren banget itu, Justin Trudeau, juga lulusan Sastra, tuh!

Nah, jarang-jarang, nih, ada orang yang nanya kayak gini. One in a million! Alhasil, mahasiswa Sastra selalu girang kalau ada orang yang excited sama jurusan Sastra. Akhirnya, ngobrolnya bisa sampai panjang, deh. Apalagi anak-anak Sastra emang seru diajak ngobrol. Mahasiswanya aja seru, apalagi perkuliahannya, gaes #azek.

***

Kira-kira begitulah lima pertanyaan yang sering banget diterima oleh mahasiswa Sastra. Tapi se-jleb apapun pertanyaannya, anak Sastra nggak pernah makan ati, kok, soalnya pertanyaannya selalu bisa dijawab dengan tepat dan kritis. Anak Sastra ‘kan berbahasa banget, dan tentunya berbudaya *sisiran*. Good luck, ya!

(sumber gambar: fordhamenglish.com, replygif.net, giphy.com, wallpaper.ws, stevesjobes.deviantart.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Muhamad Rifki Taufik | 15 jam yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 1 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
AtomyFirst Chanel | 2 bulan yang lalu

Open PP @houseofshirly foll 427k @Idea_forhome foll 377k @myhomeidea_ foll 270k. Harga Paket lebih murah. DM kami yaa..

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1