10 Trik Pilah-Pilih Mata Kuliah Pilihan

(bagi yang masih belum tau apa itu MKP, bisa cek infonya dulu di sini, ya)

Saat kuliah, ada saatnya dimana kamu harus menentukan mata kuliah pilihan yang mau kamu ambil. Namun Mata Kuliah Pilihan (MKP) biasanya ada banyak dan beragam, sedangkan kapasitas otak SKS per semester terbatas. Huft.

Maka Youthmanual mau memberikan tips cara memilih MKP yang tepat.  Supaya tipsnya mantap, tim Youthmanual sampai berembuk selama 3 hari 2 malam, lho, plus tanya-tanya sama yang sudah berpengalaman bergulat dengan MKP, yaitu Efiya Nur Fadila, Alumni Psikologi Universitas Indonesia (UI) dan Harumi Manik Ayu Yamin M.Hum, Dosen Program Studi Inggris di FIB UI.

Here are some notes that we gathered:

1.  Do some research. Tiap awal semester baru, cari tahu apa saja MKP yang bisa kamu ambil, baik MKP dari jurusan sendiri maupun dari jurusan lain (kesempatan buat ngeceng sama anak fakultas lain! Hore!). Kalau bingung menentukan pilihan, biasanya kampus menyediakan penjelasan tiap MKP, kok. Cek buku panduan mahasiswa atau website kampus kamu.

2.  Sesuaikan dengan minat. Pilih MKP yang sejalan dengan minat pribadi atau yang berkaitan dengan pekerjaan impian kamu nantinya.

3.  Pastikan nyambung. Pastikan MKP yang dipilih nyambung dengan jurusan studi kamu. Seenggaknya bisa disambung-sambungin, lah. Saya pernah sekelas dengan mahasiswa Ilmu Komputer yang mengambil kelas Pengkajian Sinema. Walaupun sepertinya nggak nyambung, bisa jadi dia tertarik mendalami penggunaan komputer untuk pembuatan film, ‘kan?

Sebaliknya, saya sendiri pernah ditolak (hiks!) saat ingin mengambil MKP yang membahas budaya Betawi, sebab mata kuliah tersebut dianggap nggak berkorelasi dengan jurusan saya.

Kalau saran Harumi, utamakan MKP dari jurusan atau fakultas sendiri. “Karena biasanya lebih relevan dengan studi,”  jelasnya.

4.  Konsultasi dengan PA. Nah, yang tadi nolak MKP yang saya ajukan adalah Pembimbing Akademik alias PA saya. Dalam menentukan MKP, konsultasi dengan PA memang krusial. Bukan hanya karena beliau punya hak veto, tetapi juga karena PA adalah orang yang tepat dan profesional untuk sharing mengenai akademis kamu.

5.  Tanya ke senior. Sebelum menentukan MKP pilihanmu, ngobrol-ngobrol dulu, gih, sama senior tentang MKP yang ingin kamu ambil. Tentunya senior lebih berpengalaman dan mereka biasanya memberikan info dari sudut pandang yang berbeda dari PA atau dosen. Contohnya, info soal karakter berbagai dosen MKP—apakah asik, killer atau killing me softly alias bikin ngantuk berat?

6.  Pertimbangkan faktor dosen. Seperti kata Efiya, ”Sayang kalau subjek MKPnya menarik tapi dosennya nggak membawa pencerahan.” Begitu pula kalau dosennya keren banget, tapi jarang masuk. Atau dosennya smart, rajin, tapi di kelas irit ngomong. #dosenjugamanusia

7.  Nggak main aman. “Gue ambil MKP X aja deh, soalnya nilainya gampang.” Pikiran seperti itu memang menggoda. Siapa sih, yang nggak mau dapat nilai cemerlang buat memperindah IP? Di sisi lain, sayang banget kalau kamu milih sebuah mata kuliah hanya karena nilainya gampang, padahal subjeknya nggak menantang, bahkan nggak kamu minati. Pasti ngejalanin kuliahnya juga akan setengah hati. Ibaratnya seperti nembak cewek hanya gara-gara pasti diterima.       

8.  Jadwal oke. Kalau subjek serta dosen MKP pilihan kamu sudah oke, langkah selanjutnya adalah mengecek jadwal. Bukan jadwal bobok siang atau JJS yah, tetapi apakah ada matkul lain yang bentrok dengan MKP pilihan kamu? Apabila ada jadwal MKP yang bentrok dengan matkul wajib, dahulukan yang wajib.

9.  Mari berhitung! Biasanya, dalam satu semester, maksimal SKS yang boleh diambil adalah 24. Itu juga kalau nilai IP kamu dari semester lalu mencukupi. Saran saya, sih, ambil jumlah SKS sesuai kemampuan, walau jangan terlalu sedikit juga. Nanti nggak lulus-lulus.

Oya, total SKS MKP biasanya boleh lebih, lho. Misalnya, syarat lulus S1 ‘kan adalah menyelesaikan 144 SKS, namun nggak sedikit mahasiswa yang akhirnya mengambil SKS lebih dari itu. Sewaktu kuliah, saya sendiri ngambil 156 SKS, soalnya banyak MKP seru, sih! Kebetulan juga, di semester-semester akhir, jadwal kuliah saya agak lowong.

10.  Choose now! Salah satu kendala mengambil MKP adalah kapasitas mahasiswanya yang terbatas. Kalau kurang gesit, bisa-bisa MKP incaran kita sudah fully booked. So, lebih baik rencanakan dari jauh hari, MKP apa saja yang ingin kamu ambil. “Dari awal harus gerak cepat. Cari tahu tentang mata kuliah pilihan yang kamu inginkan. Trus, cek kurikulum supaya tahu kapan momen (semester) yang paling pas untuk mengambil MKP itu,” beber Harumi.

Nah, karena sekarang sudah tau tips dan triknya, apakah kamu sudah memutuskan MKP yang akan kamu ambil untuk semester depan?

(sumber gambar: Wordme, Bowling Green State University, Macleans, College Magazine)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Muhamad Rifki Taufik | 5 jam yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 1 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
AtomyFirst Chanel | 2 bulan yang lalu

Open PP @houseofshirly foll 427k @Idea_forhome foll 377k @myhomeidea_ foll 270k. Harga Paket lebih murah. DM kami yaa..

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1