Kuliah S2 Sambil Kerja? Pertimbangkan Hal-Hal Berikut Ini!

 

Lulus kuliah S1 bukan berarti bisa santai-santai. Kamu akan masuk dunia kerja/usaha atau melanjutkan kuliah S2. Atau bisa juga dua-duanya. Hah, kuliah-sambil-kerja? Mungkin kok, dilakukan. Jika tertarik menjalani kuliah sambil bekerja, kamu perlu menyimak poin-poin berikut ini.

1. Salah satu keuntungan kuliah sambil kerja adalah kamu bisa tetap meniti karier sambil memperdalam pengetahuan. Kamu nggak perlu menunda bekerja atau stop berkarier.

2. Walaupun berstatus mahasiswa, kamu bakalan punya penghasilan. Lain halnya kalau kamu cuma kuliah. Boro-boro mau nyicil mobil, jajan aja masih minta emak-bapak.

3. Biasanya, kamu nggak akan seleluasa karyawan lain yang nggak kuliah. Akan sulit menangani tugas yang besar dan kompleks, berbarengan dengan kuliah. Maka, bisa jadi kamu nggak dapat promosi jabatan/pekerjaan selama kuliah, karena harus membagi konsentrasi dengan perkuliahan. Kesempatan dinas luar negeri atau luar kota pun bye bye.

4. Ada beberapa perusahaan/atasan yang memberi toleransi atau keringanan pada karyawan yang kuliah, namun banyak juga yang nggak peduli. Hidup itu keras, gaes! Hehehe…

5. Tapi ada kok, yang walaupun kuliah, tetap sibuk dan megang proyek besar di kantor. Namun konsekuensinya, adalah kuliahnya agak “kendor”.

6. “Tapi saya pengen serius di keduanya, kuliah dan karier, gimana, dong?”

Nggak gampang dan bakalan capek banget. Umumnya nih, kehidupan sosial kamu yang bakalan keteteran. Weekdays sibuk, eh weekend ngerjain tugas. Pagi kerja, malem belajar. Pait! 

7. Untuk jam kuliah, agak sulit untuk mengambil kelas reguler alias pagi hari hari Senin-Jumat. Kecuali, kalau kamu punya usaha sendiri, freelance, atau remote working. Pilihan lain adalah mengambil kuliah malam atau weekend.

FYI, Kebanyakan kelas khusus harganya lebih tinggi ketimbang kelas reguler. Misalnya, kelas S-2 Komunikasi reguler di Universitas Indonesia , biaya per semesternya Rp11,000,000 dan uang masuknya Rp5,000,000 sedangkan kelas khusus (malam hari) per semesternya Rp13,000,000 dan uang masuknya Rp10,000,000

8. Kapan sebaiknya mulai kuliah? Apakah sebelum mendapat kerja, pas baru mulai kerja, atau gimana?

The truth is nggak mudah untuk mendapatkan kerja full time, saat kamu baru masuk kuliah. Pas seleksi kerja, kesibukan kuliah kamu pasti jadi pertimbangan perusahaan tempat kamu melamar.

Kalau setelah diterima, gimana? Berdasarkan pengalaman pribadi sih, agak susah. Masalahnya, kamu masih dalam tahap probation dan penyesuaian. Perusahaan pun belum melihat kinerja kamu, jadi ya agak sulit kasih izin buat kuliah. Yup, ketika baru bekerja, saya sempat minta izin untuk kuliah, namun ditolak. Dua tahun kemudian, saya diperbolehkan, bahkan sangat didukung oleh atasan untuk kuliah lagi.   

9. Kalau kamu kuliah di kelas untuk pekerja (malam atau weekend), teman kuliah kamu kebanyakan adalah pekerja. Umurnya pun beragam, dari yang anak zaman now sampe yang abg (angkatan babe gue). Karena mayoritas pada kerja, jadi cenderung sibuk. Kalau ada tugas kelompok atau tugas untuk kelas, biasanya dibahas secara online.

10. Kalau memang harus ketemuan untuk ngerjain tugas, agendanya harus disiapkan supaya efisien (nggak molor).

11. Salah satu tantangan kuliah sambil kerja adalah membagi konsentrasi. Jadi, pas waktunya kuliah fokus sebagai mahasiswa, dan saat bekerja juga bisa total. Manajemen waktu kamu bakal teruji banget nih. Yuk, uninstall dulu game dan aplikasi yang bisa jadi distraksi. Trus, kurang-kurangin lah drakor-nya.

12. Gimana pun juga, kamu punya dua peran dan tanggung jawab sebagai mahasiswa sekaligus pekerja. Jadi mungkin banget kamu harus membalas email penting berkaitan dengan kerjaan tepat sebelum masuk kelas. Atau mengerjakan presentasi mata kuliah di waktu istirahat kantor. Situasi seperti ini bakalan sulit dihindari.

Oleh karena itu, kamu perlu "perlengkapan perang" yang mumpuni. Selain smartphone, buku dan catatan, penting banget punya laptop yang cocok untuk dibawa ke mana-mana. Soalnya laptop itu bakalan jadi andalan kamu untuk urusan kantor dan kampus.

Rekomendasi kami adalah Swift 3, laptop 14 inci keluaran Acer yang tipis dan bobotnya hanya 1.6 kilogram. Kalau kamu harus ngerjain tugas di tempat yang rada gelap, kamu bisa menyalakan backlit keyboard, dan mengatur tingkat cahayanya. Sudah begitu daya tahan baterenya mencapai 10 jam, jadi nggak perlu sebentar-sebentar hunting colokan. Oya, kamu tetap bisa nge-charge hape di laptop walau laptop dalam keadaan nggak menyala.

13. Positifnya kuliah sekaligus kerja, kamu bisa langsung menerapkan ilmu di kelas ke lapangan (kerja). Sebaliknya, apa yang kamu hadapi di dunia kerja bisa kamu jadikan bahan contoh atau analisa di kelas. Yang pasti PISAHKAN segala file/materi kampus dan kantor. Kalau kecampur bisa makin ribet. Pastikan semua data tersimpan dengan baik dan di-backup.

14. Pastikan software yang kamu butuhkan untuk keperluan kampus dan kantor tersedia. Pastikan pula laptop kamu bisa diandalkan untuk mengerjakan tugas, presentasi, mengedit dan menampilkan materi multimedia, browsing, download materi, dan lainnya.

Di antara keunggulan Swift 3 adalah proses download 3 kali lebih cepat dibanding laptop pada umumnya karena dilengkapi teknologi WLAN  Mu-MIMO. Koneksi internetnya pun 2 kali lebih kencang dengan Dual Band WLAN. Sementara teknologi GrafikNVIDIA®GeForce ®MX150  membuat performa grafisnya 4 kali lebih kece dibandingkan performa integrated graphics.  Jadi kalau mau memakai foto atau mengedit video untuk materi presentasi kantor atau tugas kampus jadi lebih cepat dan canggih.

15. Karena teman kamu meyoritas adalah pekerja, maka kuliah juga bisa menjadi tempat membangun networking.

16. Di akhir masa kuliah, kamu akan ketemu “kakaknya” skripsi, yaitu tesis. Tentunya tesis lebih berat dibandingkan skripsi, karena lebih mendalam. Tuntutan kualitasnya juga jauuuh lebih tinggi. Lho, gimana dong, kan waktunya lebih sedikit? Apa cuti aja ya?

Cara terbaik adalah mengerjakannya dengan konsisten. Disiplinkan waktu untuk menyicilnya. Soalnya level tesis agak sulit buat dikebut. Sayang juga kalau hasilnya nggak maksimal.

17. Oiya, standar nilai di S-2 lebih tinggi daripada di S-1. Umumnya, di pascasarjana jika mendapat nilai C kamu bakalan dinyatakan nggak lulus, sementara kalau di S-1 masih terhitung lulus. Trus, kalau di S1, IPK di atas 3.50 sudah terhitung cumlaude, maka biasanya untuk S-2 IPK cumlaude di atas 3.75.

18. Kamu harus menempuh 45 SKS di jenjang S-2. Di banyak kampus, studi ditempuh dalam waktu 2 tahun. Tapi ada juga yang lebih cepat, yaitu 1 hingga 1.5 tahun. Sebaiknya kamu menanyakan soal jangka waktu studi ini pada pihak kampus.

Kalau kamu memutuskan untuk kerja/usaha sambil lanjut kuliah, maka kamu akan menjalani “kehidupan ganda” ini selama sekitar 2 tahun ke depan. Semoga karier dan kuliahmu lancar jaya dan kamu bisa menikmati "dua dunia" kampus dan kantor . Semangat!

(sumber gambar: marionaeuropa.com, Acer)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 16 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 26 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1