Macam-Macam Salah Kaprah Soal Mahasiswa Teknik Informatika
- Dec 17, 2015
- Dian Ismarani
“Kuliah jurusan apa?”
“Teknik Informatika, Om”
“Wah! Kebetulan Om mau beli komputer. Kira-kira yang bagus tapi murah merk apa, ya?”
#kemudianhening #bukatokodimanggadua
Hampir semua anak jurusan Teknik Informatika pasti mengalami hal ini. Pokoknya, kalau kita kuliah di jurusan Teknik Informatika, kita langsung dianggap tahu segala hal mengenai komputer sama teman, gebetan, keluarga, bahkan orang yang baru dikenal.
Padahal pada dasarnya, jurusan Teknik Informatika lebih banyak mempelajari software alias perangkat lunak. Jadi nggak semua anak Teknik Informatika bisa betulin komputer rusak, yaaa. Apalagi kalau kerusakannya ada di bagian spare part hardware atau perangkat kerasnya.
Kali ini, Youthmanual ngobrol sama Novan Adrian, seorang programmer lulusan Universitas Gunadarma jurusan Teknik Informatika, dan menurut Novan, inilah salah kaprah yang sering dialami mahasiswa Teknik Informatika!
Sering diminta bantuan untuk betulin komputer, atau ditanya merk komputer yang bagus tapi murah
Seringkali, ketika baru menyebutkan jurusan kuliahnya, mahasiswa Teknik Informatika langsung diajak konsultasi atau diminta betulin komputer!
Padahal, kompetensi paling mendasar yang dimiliki mahasiswa Teknik Informatika adalah logika, algoritma, dan matematika. Di awal perkuliahan aja, mereka mempelajari Kalkulus, Matematika Diskrit, Sistem Digital dan Organisasi Komputer. Memang, dunia mahasiswa Teknik Informatika berhubungan erat dengan pemrograman, dan pemrograman sendiri merupakan implementasi dari algoritma.
Di jurusan Teknik Informatika, mahasiswanya diajarkan tentang seluk beluk pemrograman, rekayasa perangkat lunak, jaringan, hingga artificial intelligent atau kecerdasan buatan. Tujuannya, sih, supaya mereka bisa membuat sistem yang cerdas dalam merespon situasi tertentu. Implementasinya bisa pada robot, gadget, atau software komputer.
Lulusan Teknik Informatika sering dikira punya gaji besar
Meskipun menurut situs Forbes sarjana Teknik Informatika memilik gaji tertinggi kedua setelah sarjana Teknik Perminyakan, itu hal yang nggak pasti, sob! Tergantung kepada perusahaan yang mempekerjakan, serta skill yang dimiliki lulusannya sendiri. Jadi nggak semua lulusan Teknik Informatika langsung bergaji besar.
Apalagi kalau ternyata lulusan Teknik Informatika yang di-hire nggak bisa mengimplementasikan logika pemrogram yang dibutuhkan perusahaan. Sebagai contoh, akhir-akhir ini, lulusan Teknik Informatika banyak yang bekerja di perusahaan pengembangan game dan mobile application, dan di sana, mereka dituntut untuk membuat sesuatu dengan kreatif. Kalau nggak bisa? Ya, kariernya nggak bisa sukses.
Sering dianggap jago desain dan animasi. Minimal jago Adobe Photoshop!
Naaah, ini adalah salah satu miskonsepsi yang paling sering terjadi kepada anak Teknik Informatika! Di generasi digital ini, lulusan Teknik Informatika dianggap bisa membuat desain sekalian. Padahal, kemampuan itu dipegang oleh anak Desain Komunikasi Visual atau Desain Grafis. Jangan salah, ah.
Jadi ibaratnya, dalam pembuatan sebuah mobil, mahasiswa Desain Grafis adalah yang membuat desain dan menentukan warna catnya, sementara mahasiswa Teknik Informatika adalah yang merakit serta memastikan mobilnya bisa dipakai.
Seperti sepenggal jargon feimes dalam dunia para programmers, “Designers dream, we make it real” Caelah!
Sering dikira bakal jadi Mark Zuckerberg, Steve Jobs atau Bill Gates
Ngarep jadi "the next Steve Jobs"? Diketawain sama orangnya, tuh.
Ini, sih, diaminin aja ya, gaes. Tapi lagi-lagi, nggak semua lulusan Teknik Informatika punya logika algoritma yang baik dan bisa mengimplementasikannya dengan baik. Novan bilang, kalau mahasiswa Teknik Informatika berharap bakal jadi the next Mark Zuckerberg, Steve Jobs atau Bill Gates, they need more than knowledge in computer science. Dibutuhkan semangat, kerja keras, dan kegagalan berulang daripada sekedar ilmu tentang Teknik Informatika. Mark Zuckerberg sendiri dropped out dari Harvard University, Steve Jobs dropped out dari Reed University, dan Bill Gates bahkan Sarjana Hukum, bukan lulusan Teknik Informatika.
***
Hayo, siapa yang sering mengalami hal-hal kayak di atas? Kira-kira, salah kaprah apalagi, sih, yang sering dialami anak Teknik Informatika? Share, dong!
***
Universitas di Indonesia yang menawarkan jurusan Teknik Informatika:
Institut Teknologi Bandung
Institut Teknologi Sepuluh November
Universitas Gunadarma
Universitas Bina Nusantara
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
(sumber foto: Portland State University, Skilled Upp, Campus Riot)
Kategori
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus