7 Hal yang Dimiliki Peraih Beasiswa (Yang Mungkin Belum Kamu Miliki)

Selama ini Youthmanual sering mendengar cerita soal teman-teman mahasiswa yang mendapat beasiswa. Kisah mereka inspiratif dan menarik didengar. Nggak cuma itu, ada 7 kualitas milik peraih beasiswa yang perlu kamu contek.

1. Tidak menyerah dengan keadaan sullit. Situasi dan kondisi bisa saja nggak berpihak ke diri mereka. Banyak dari mereka yang berasal dari kelas ekonomi lemah. Boro-boro mikirin biaya kuliah, untuk makan saja harus ikut bekerja membantu ortu.

Ada juga yang terbilang mampu dalam hal ekonomi, tapi tinggal di kota kecil, nggak masuk sekolah unggulan, dan lingkungan sekitar nggak mendukung pendidikan tinggi. Namun mereka nggak menyerah dengan keadaan. Berani melawan arus dan stereotipe, demi hal yang positif. Kesulitan yang dialami menempa mereka untuk terus berusaha.

Kalau kamu nggak menemukan kesulitan atau tantangan dalam hidup, berarti kamu masih kurang pengalaman. "Mainnya" masih kurang jauh, hehe. Kesulitan nggak melulu soal akses dan fasilitas. Bisa saja kamu bersusah payah pas ikutan kompetisi, pontang-panting menggelar acara di sekolah, sampai menaklukkan tantangan membentuk dan mengelola komunitas. So, cari deh, tantangan. Jangan puas dengan berada di zona nyaman.

2. They are not perfect. Nggak semua peraih beasiswa adalah straight A student atau langganan juara olimpiade sains. Walaupun prestasi akademik merupakan hal penting, tapi jangan sampai kamu nggak pede dan urung mendaftar beasiswa karena merasa nggak punya prestasi mentereng. Sebab bisa saja ada penilaian lain, seperti potensi, kepribadian, dan hal lainnya.

Pantang “kalah” sebelum berperang. Jadi, coba cari informasi seputar beasiswa yang sesuai dengan kebutuhanmu, penuhi syaratnya, lalu daftarkan dirimu.  

3.  Gagal, dan mencoba lagi. Banyak sekali peraih beasiswa yang melakukan tes berkali-kali. Yup, mereka ditolak kampus, nggak berhasil mendapat beasiswa, belum memenuhi syarat, dan mengalami sederet penolakan lainnya.

But what did they do?

Mereka belajar dari kegagalan, memperbaiki diri, bangkit, dan mencoba lagi. Kegagalan nggak membuat mereka gentar. Kecewa, iya. Sedih, bisa jadi. Tapi itu semua nggak dibiarkan berlarut-larut.  

Seperti cerita Yoga Febrian yang gagal SBMPTN. Ia menyadari bahwa ketika itu ia kurang belajar. Ia pun memperbaiki diri, dan akhirnya di tahun depannya Yoga malah berhasil mendapatkan beasiswa ke kampus di Jepang sekaligus lolos SBMPTN di ITB. See?

4. Diremehkan? Nggak masalah!  Nggak sedikit peraih beasiswa yang sebelumnya dipandang sebelah mata. Menjadi underdog itu bukan masalah bagi mereka. Mereka juga nggak gengsian ketika harus bekerja jadi pelayan toko, jualan pulsa, atau bantuin orang tua jaga warung untuk mencari tambahan uang. Mereka juga nggak segan ke sana-ke mari mencari surat rekomendasi beasiswa dan mengurus ini-itu.

Mungkin ada orang yang malu atau langsung down mendengar komentar orang lain yang meremehkan. Tapi tidak demikian dengan peraih beasiswa. Apa yang dilakukan dan dikatakan orang lain nggak memadamkan semangatnya.

5. Punya mimpi besar. Hampir semua peraih beasiswa memiliki mimpi. Nggak sekadar angan tapi mereka menjadikan mimpi tersebut sebagai goal yang ingin dicapai. Mungkin saja mereka nggak memiliki fasilitas dan materi yang mencukupi, namun mereka tau apa yang dituju. Nah, tujuan ini membuat tekad mereka makin menggebu.

Mereka ini bertolak belakang dengan anak muda yang cuma puya prinisp have fun dan hidup untuk hari ini. Giliran ditanya soal goal dan rencana masa depan malah ngeblank.

Tambahan lagi nih, biasanya tujuan utama peraih beasiswa bukan untuk diri sendiri, tapi untuk orang lain. Misalnya, ingin membuat bangga orang tua, mensejahterakan warga di sekitar, bentuk ibadah dan syukur kepada Sang Pencipta (yup, belajar dan berusaha adalah ibadah lho, gaes), dan lainnya. Pokoknya selalu ada greater good alias misi mulia di balik mimpi mereka.    

6. Bekerja keras. Bentuk kerja keras yang dilakukan bisa macam-macam, seperti harus menempuh jarak yang sangat jauh dari sekolah/tempat les ke rumah dengan naik kendaraan umum, bekerja sampingan untuk mengumpulkan uang, mengorbankan waktu main untuk belajar, dan lain sebagainya. Dari perjalanan mereka tergambar banget perjuangan yang dilakukan.

7. Mereka MENCARI beasiswa. Gaes, beasiswa nggak turun dari langit. Dan sangat amat kecil kemungkinan ada seseorang yang menawarimu beasiswa (tanpa kamu mendaftar). Sebagai anak muda, kamu harus proaktif. Hunting beasiswa, cari tahu informasinya, penuhi persyaratannya, dan sebagainya. That's why youthmanual punya laman khusus beasiswa. Kamu bisa mengecek berbagai beasiswa yang tersedia plus informasinya di sini.

Eniwei, sikap proaktif ini nggak cuma bermanfaat untuk mendapatkan beasiswa aja, tapi untuk masa depan kamu di kampus maupun di dunia kerja.   

(sumber gambar: Bich Tran for pexels.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Muhamad Rifki Taufik | 12 jam yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 1 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
AtomyFirst Chanel | 2 bulan yang lalu

Open PP @houseofshirly foll 427k @Idea_forhome foll 377k @myhomeidea_ foll 270k. Harga Paket lebih murah. DM kami yaa..

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1