5 Hal yang Harus Kamu Perhatikan Sebelum Mendaftar Beasiswa PPA

Hayooo, ngaku siapa di sini yang belum tahu Beasiswa PPA alias beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik?

Nggak bisa dipungkiri, kebanyakan dari kamu yang mau memasuki jenjang perkuliahan pasti tahunya cuma beasiswa Bidikmisi saja, deh. Tapi, ternyata ada lagi beasiswa yang wajib buat kamu coba saat berada di bangku kuliah, gaes. Yup! Beasiswa PPA namanya.

Well, beasiswa ini adalah salah satu beasiswa dari pemerintah melalui Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) untuk mahasiswa aktif yang sedang menempuh pendidikan di semester 2 hingga 6—baik itu di PTN maupun PTS (Baca selengkapnya di: Jenis-Jenis Beasiswa Dari Kemenristekdikti). Baiasanya, pendaftaran dibuka pada awal tahun. Tapi setiap universitas bisa berbeda waktunya, tergantung kebijakan masing-masing.

Sayangnya, banyak mahasiswa yang melewatkan kesempatan untuk mendapat Beasiswa PPA ini. Padahal kuota tiap universitas bisa lebih dari 1000 dan beasiswa ini cukup mudah didapat karena hanya terdiri dari tahap pengumpulan dan seleksi berkas saja. Meski nominalnya nggak begitu besar, tapi bisa menopang biaya kuliah. Hitung-hitung, meringankan beban orang tua dan jadi punya tabungan.

Nah, kalau kamu ingin mendapat beasiswa ini. Yuk, cari tahu hal-hal apa aja yang harus diperhatikan sebelum mendaftar beasiswa PPA di bawah berikut ini!

1. Cari tahu persyaratan apa aja yang dibutuhkan dari sekarang

Meski saat ini pendaftaran untuk beasiswa PPA belum dibuka, kamu tetap bisa mencari tahu persyaratan apa saja yang harus disiapkan dengan kepoin laman Ristekdikti, laman Fakultas-mu, atau akun resmi BEM kampusmu. Karena setahu saya persyaratannya nggak berbeda jauh dari tahun ke tahun, kok.

Oyaa, berkas-berkas yang harus kamu siapkan itu nggak sedikit, lho. Jadi, alangkah lebih baiknya, kamu harus membuat list dengan cermat supaya lebih mudah mengumpulkannya dan nggak ada yang tertinggal.

2. Indeks Prestasi Akademik a.k.a IPK

As we all know, salah satu persyaratan mendaftar beasiswa adalah persyaratan akademik. Kamu harus memenuhi standar nilai atau IPK tertentu sebelum mendaftar sebuah beasiswa—termasuk dalam mendaftar beasiswa PPA.

Kalau kamu berada di semester 2 dan mendaftar beasiswa PPA, maka IPK semester 1-mu harus maksimal. Kalau kamu baru mau mendaftar beasiswa PPA saat berada di semester 3, maka semester 1 dan 2-mu harus stabil, begitu seterusnya. Intinya, IPK menjadi salah satu faktor terpenting dalam penentuan lolos nggaknya beasiswa ini, gaes.

Oyaa, meski di persyaratannya, minimal IPK yang harus kamu kantongi adalah 3.00. Tapi, lebih baik kamu mengantongi IPK di atas 3.30 agar aman dan tetap bisa bersaing kalau ternyata di universitasmu banyak yang mendaftar.

3. Aktif dalam organisasi, UKM atau perlombaan

Ya namanya saja beasiswa prestasi. Pastinya mahasiswa yang bisa mendapatkan beasiswa ini adalah mahasiswa dengan segudang perestasi bukan?

Well, prestasi itu ada dua macam, yaitu prestasi akademik (IPK) dan prestasi non akademik. Prestasi non akademik berasal dari berbagai macam organisasi yang kamu ikutin—seperti BEM, DPM dan HMJ. Selain itu, kamu bisa mengikuti berbagai UKM atau Unit Kegiatan Mahasiswa yang sesuai dengan bakat dan minatmu. Trus, kamu juga jangan segan-segan buat ikutin semua lomba yang ada. Entah itu lomba debat bahasa inggris antar mahasiswa, lomba fotografi tingkat nasisonal, dan lain-lain.

Intinya, kalau kamu melampirkan surat keterangan aktif organisasi atau sertifikat perlombaan,  hal tersebut menjadi nilai tambah tersendiri dalam proses seleksi penerimaaan. Soalnya, dengan begitu menunjukkan bahwa kamu adalah mahasiswa yang nggak cuma berprestasi di bidang akademik saja, tapi juga aktif dalam kegiatan non akademik.

Psstt… yang perlu diingat, meskipun kamu aktif organisasi kampus dan UKM serta mengikuti berbagai macam lomba. Tetap ingat sama jadwal kuliah, ya, gaes. Jangan kelabakan sama kegiatan non akademik, trus kuliah jadi di nomor duakan, bisa-bisa IPK turun dan nggak memenuhi persyaratan, deh.

4. Cari tahu mengenai proposal PKM

Anyway, dari Ristekdikti memang nggak memuat proposal PKM sebagai salah satu persyaratannya, gaes. Tapi, di beberapa universitas, mahasiswa yang mau mendaftar beasiswa ini diwajibkan membuat proposal PKM.

Hah? PKM apaan tuh? Jadi, PKM itu singkatan dari Program Kreativitas Mahasiswa. Biasanya dilakukan oleh kelompok yang terdiri dari 5 orang. PKM sendiri memiliki 7 macam. Di antaranya adalah:

  1. PKM-Penelitian (PKM-P)
  2. PKM-Penerapan Teknologi (PKM-T)
  3. PKM-Kewirausahaan (PKM-K)
  4. PKM-Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM-M)
  5. PKM-Karsa Cipta (PKM-KC)
  6. PKM-Artikel Ilmiah (PKM-AI)
  7. PKM-Gagasan Tertulis (PKM-GT)

Waduh ribetnya juga, ya, ternyata.

Eits… tenang! Kamu nggak perlu galau, kalau nggak tahu gimana caranya membuat proposal PKM, gaes. Kenapa? Soalnya, di laman Ristekdikti sudah ada buku pedomannya.

Apalagi di jaman yang serba internet ini, kamu bisa mencari berbagai macam contoh proposal PKM. Tapi, ingat, ya, kalau sudah nemu contoh proposalnya jangan asal copy paste! Kalau masih tetap bingung juga, kamu bisa bertanya pada kakak-kakak tingkat yang pernah dapat Beasiswa PPA atau yang sudah pernah buat proposal PKM.

5. Jangan mendadak dalam membuat dokumen persyaratan dan tetap semangat

Nggak ada beasiswa yang didapat dengan persyaratan mudah, gaes. Begitu pula dengan beasiswa PPA. Kamu harus melampirkan transkip nilai lah, IPK harus di atas 3.30 lah, buat proposal PKM lah, harus ini itu lah.

Bayanginnya saja memang bikin pusing tujuh keliling. Tapi kalau kamu nggak banyak mengeluh dan punya tekad besar buat dapatin beasiswa ini, maka nggak akan susah dalam mengerjakannya, kok.

Trus, kamu juga nggak boleh menyiapkan segala domumen yang dibutuhkan dalam waktu H-1 minggu sebelum deadline, ya, gaes. Kamu perlu sering-sering bertanya pada narasumber yang mengurusi beasiswa tersebut, misalnya ke bagian akademik dan kemahasiswaan.

Jangan lupa kepoin akun-akun yang ada info mengenai lomba, PKM, PMW, dan kegiatan lainnya di media sosial—seperti website, instgram, facebook atau twitter. Apapun itu, kamulah yang harus menjemputnya, termasuk beasiswa. Jadi, pergunakanlah internet dengan mencari hal-hal yang bermanfaat. Cari beasiswa yang sesuai dengan peluangmu.

Last but not least, mintalah doa restu dari orang tuamu saat kamu hendak mendaftar sesuatu—baik kegiatan, lomba, maupun beasiswa. Tanpa restu orangtua, kamu bisa jadi terhambat dalam mendapatkan apa yang kamu inginkan.

***

Itulah beberapa tips yang harus kamu perhatikan sebelum mendaftar Beasiswa PPA, gaes. Jangan lupa buat mempersiapkan diri dari jauh-jauh hari dan semoga kamu beruntung!

 

Baca juga:

 

(Sumber gambar: teknik.ugp.ac.id, wikihow.com, ucmo.edu)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 11 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 22 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1