Jangan Biasakan Meminjam Uang, Karena Berhutang Itu.....
- Jul 09, 2016
- Fatimah Ibtisam
Meminjam uang sama orang lain kadang nggak bisa dihindari saat kamu lagi kepepet. Misalnya, udah kece-kece makan di mall, pas mau bayar dompet ketinggalan di rumah *TETOT!*
Bila dalam kondisi terjepit seperti itu, meminjam uang bisa dimaklumi. Tapi kalau meminjam uang dalam kondisi nggak kepepet, apalagi sering dilakukan, berarti kamu harus rombak total kebiasaan tersebut, soalnya:
1-Bikin pengeluaran lebih besar dari kemampuan.
Sebenarnya, pengeluaran kamu lebih besar dibandingkan uang jajan. Tapi kamu nggak bisa mengerem karena terbiasa punya uang hasil hutang.
Nah, gaya hidup boros dan nggak sesuai dengan pemasukan ini bisa jadi kebiasaan sampai kamu dewasa nantinya.
Boro-boro bisa nabung, malah uang kamu jadi minus. Jangan sampe!
2-Menyusahkan orang lain.
Bisa jadi orang yang kamu pinjami uang, sebenarnya juga butuh. Cuma, karena do’i memang berniat membantu, jadinya rela direpotkan.
Eh, ternyata kamu pinjem untuk beli lipstik atau sepatu baru, yang sebenarnya nggak butuh-butuh amat. Mengembalikan uangnya lama pula. Kasian, 'kan?
3-Imej negatif.
Mungkin teman kamu terkesan ringan meminjamkan uang ke kamu. Tapi biasanya di belakangmu mereka bakal ngomongin.
Intinya sih, imej orang yang suka meminjam uang jadi kurang baik. Di samping merepotkan, kesannya orang tersebut kurang bertanggung jawab sama uang.
4-Terlilit hutang.
Kebiasaan hutang bisa berkembang jadi “hobi”. Trus, tanpa disadari, kamu sudah terlibat hutang sana-sini. Ditambah lagi kalau sudah melibatkan kartu kredit. Bisa berasa horang kayah, gesek sana-sini, sementara bayarnya, belum tentyu.
Ih, ngeri!
5-Menimbulkan salah paham dan perpecahan.
Seorang profesor ekonomi dan psikologi dari Carnegie Mellon University yang bernama George Loewenstein serta rekannya Linda Dezso dari University of Vienna membuat satu penelitian mengenai pinjam-meminjam uang secara personal.
Menurut hasil penelitian tersebut, seperti yang dikutip situs The Washington Post, hutang-piutang bisa merenggangkan hubungan antarpersonal. Jadi bisa banget, pertemanan kamu jadi bermasalah karena hutang.
Biasanya, ini karena presepsi dan ingatan pemberi dan peminta hutang berbeda.
Salah satu cara untuk meminimalisir problem dam kesalahpahaman akibat hutang adalah dengan mencatat uang yang dipinjam dan dibayarkan.
6-Bikin kamu kurang kreatif.
Begitu BU alias butuh uang, kamu langsung kepikiran ngutang. Otak jadi kurang kreatif—dan kurang usaha—untuk memikirkan hal lain.
Misalnya, magang, kerja sambilan, atau bisnis kecil-kecilan untuk mengumpulkan uang.
Percayalah, uang yang terkumpul hasil jerih payah sendiri, akan beda banget dengan sekadar meminta [berhutang] dari orang lain.
7-Terjebak “Hutang budi”.
Memang, sudah sepatutnya kamu membalas kebaikan orang lain.
Yang nggak oke adalah kalau kamu—disadari atau tidak—berhubungan sama orang lain atas dasar “hutang budi”. Apalagi, kalau sampai diri kamu dikuasai karena sudah berhutang.
Misalnya nih, kamu hutang sama pacar. Trus, kamu jadi nggak bisa putus, karena merasa nggak enak sudah ngutang. Padahal udah nggak ada kecocokan. Nah, jadi makin ruwet kan?
Kalau menurut saya, bagaimanapun juga lebih baik meminjam kepada keluarga sendiri, seperti ortu, dibanding ke orang lain. Dan lebih baik lagi, jika kamu lebih rapi urusan manajemen keuangan, sehingga nggak perlu berhutang.
(sumber gambar: yoursmartmoneymoves.com, madeinatlantis.com)
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus