Kenapa Kita Perlu Mendukung Gerakan #MakanBijak ?
- Jun 15, 2018
- Fatimah Ibtisam
Selain iklan Ramayana “Kerja lembur bagai kuda, sampai lufa orang tua…” , ada lagi kampanye bulan Ramadan yang nyantol banget: gerakan #MakanBijak. Bagi saya, gerakan Makan Bijak ini sangat bagus dan semangatnya perlu kita dukung dan tiru. Kamu setuju?
Tentang #MakanBijak’
Makan Bijak atau #MakanBijak adalah kampanye sosial yang digagas oleh brand Mylanta untuk mengantisipasi makanan yang mubazir. Kampanye ini dimulai pada bulan puasa, ketika masyarakat lagi semangat banget untuk berbuka, apalagi saat ajang bukber.
Alhasil, makanan yang dipesan atau dimasak untuk buka puasa berlimpah ruah, tapi ujung-ujungnya nggak kemakan dan kebuang. Perilaku mubazir semacam ini kontradiktif dengan makna dan tujuan puasa, seperti menahan hawa nafsu serta berempati dengan mereka yang miskin dan kelaparan.
Nah, #MakanBijak adalah gerakan yang berusaha untuk mengurangi makanan yang terbuang, terutama di bulan Ramadan. Jadi, mereka menyediakan booth kotak makan di beberapa gerai food court mal, dan mengajak pembeli untuk menyisihkan sebagian porsi jajanan yang telah, apabila dirasa terlalu banyak. Nantinya, makanan yang telah disisihkan bisa ditaruh pada kotak dan diberikan ke orang lain yang membutuhkan atau untuk dimakan nanti.
Indonesia Peringkat 2 Negara Paling Banyak Buang Makanan di Dunia
Dalam iklannya, gerakan makan bijak memaparkan beberapa fakta yang membuka mata kita, di antaranya:
* Tiap harinya, ada sekitar 4,980 kilogram makanan terbuang di Indonesia.
* Sepanjang Ramadan, makanan yang terbuang tersebut meningkat 10 persen.
* Dalam setahun ada sekitar 13 juta ton makanan yang terbuang. Makanan mubazir ini setara dengan berat 500 Tugu Monas.
* Banyaknya makanan yang terbuang tersebut sama dengan jatah makanan untuk 28 juta orang. Dengan kata lain, cukup untuk memberi makan rakyat Indonesia yang hidup dalam kemiskinan. Berdasarkan data BPS bulan September 2017, rakyat miskin di Indonesia berjumlah 26,58 juta orang .
* Indonesia pun memperoleh “prestasi” sebagai juara 2 negara paling banyak membuang makanan di dunia! *lap keringet*
Tiru dan Dukung gerakan #MakanBijak
Kita bisa berpartisipasi dalam aksi #MakanBijak dengan menggunakan boks makan yang disediakan, plus mengunggahnya ke medsos supaya kampanyenya tersebar luas.
Di luar itu, kita pun bisa dukung dan tiru semangat kampanye ini dengan berbagai cara lain. Sebab intinya adalah bagaiamana mengurangi makanan yang terbuang sia-sia alias mubazir. Makan bijak versi Youthmanual yang bisa kita lakukan adalah:
1. Di rumah, saat ada acara makan-makan, atau ketika makan di resto model prasmanan, ambil porsi makan yang sesuai untukmu. Mendingan mengambil lebih sedikit daripada kebanyakan. Toh, kalau masih kepengen, kamu bisa tambah.
2. Ini juga berlaku saat membeli makanan. Jangan ikuti 'lapar mata', pertimbangkan apakah kamu sanggup menghabisi makanan tersebut.
3. Kalau makanan yang kamu pesan ternyata lebih banyak dibandingkan yang kamu sanggup konsumsi, pisahkan makanan tersebut di awal. Kenapa disisihkan di awal, sih? Supaya makanan tersebut tetap bersih dan layak untuk dibawa pulang atau diberikan ke orang lain. Kalau udah kecampur dan acak-acakan, bikin malas untuk dimakan.
4. Masih terkait dengan poin nomor 3, jangan sungkan untuk meminta sisa makananmu ketika makan di resto/luar rumah. Gak pake gengsi-gengsian, deh! Kalau tersedia boks seperti pada kampanye gerakan #MakanBijak, manfaatkanlah. Kamu juga bisa bawa boks sendiri atau kalau mau yang simpel, ya minta pada pihak tempat makan.
5. Nggak cuma di luar, di dalam rumah kita pun bisa menerapkan makan bijak. Salah satu cara yang mudah adalah yang diterapkan ibu saya selama bertahun-tahun. Jadi, tiap kali ada masakan yang sisa di dapur, langsung disimpan. Keesokan paginyam makanan tersebut disiapkan dan ditambahkan nasi. Bisa pula ditambah telur ceplok atau menu praktis lainnya.
Makanan tersebut kemudian dimasukkan dalam satu wadah. Trus dibawa deh, saat beraktivitas di luar rumah atau dalam perjalanan. Pasti akan ketemu banyak orang, termasuk yang membutuhkan makanan.Mulai dari tukang sampah dekat rumah, penjaga warung, pemulung, kuli, hingga anak jalanan.
6. Sebelum memasak, perhitungkan terlebih dahulu seberapa banyak kebutuhannya.
7. Saat ke restoran atau ke supermarket, jangan cepat tergiur dengan promo makanan dalam jumlah banyak atau ukuran besar. Pilih aja yang sesuai denganmu.
8. Sharing makanan saat makan di luar. Ketimbang makan 2 main menu dan 2 dessert, tapi sama-sama nggak habis, mendingan berbagi pesanan dengan teman, ‘kan? Lebih ramah di kantong pula!
Bukan Gara-Gara Konsumen Doang, Lho!
Faktanya, banyak dari kita, masyarakat Indonesia, yang mubazir dalam soal makanan. Penting banget untuk MENYADARINYA dan mengambil tindakan untuk MENGURANGI hal tersebut.
Tapiii…. Ada sisi lain dari permasalahan ini yang perlu kita perhatikan juga.
Menurut data badan pangan dunia FAO, di negara maju seperti Amerika Serikat, masalah makanan yang terbuang kebanyakan disebabkan faktor si konsumen alias masyarakat. Sedangkan isu makanan banyak terbuang pada negara berkembang (seperti di negara-negara Asia Tenggara) selain disebabkan konsumen, problemnya ada pada distribusi dan produksi. Bahkan, presentase makanan yang terbuang pada proses produksi dan distribusi ini lebih besar dari yang dibuang konsumen.
Yup, makanan bisa terbuang gara-gara, pengolahan yang nggak tepat, penyimpanan yang kurang baik, kegagalan pada proses penyaluran/distribusi makanan, dan lainnya. Nah, ini juga perlu diperhatikan. Kamu-kamu yang tertarik mengambil prodi kuliah bidang pertanian bisa mendalami hal ini nantinya. Cari solusi, kembangakan inovasi, dan manfaatkan teknologi, untuk meminimalisir makanan yang mubazir selama tahap produksi hingga distribusi.
Eniwei, thumbs up deh, untuk kampanye seperti #MakanBijak. Semoga bisa membuka mata dan menggerakkan kita semua.
So, di lebaran kali ini, mari bergabung di "Anti Mubazir-Mubazir Klub". Hihihi!
Minal aidin wal faidzin, mohon maaf lahir batin, gaes!
(sumber gambar: mylanta.co.id)
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus