Nggak semua orang bisa belajar dengan efektif menggunakan metode yang sama. Jadi, adalah hal yang wajar kalau dari puluhan teman-teman sekelas kamu, hanya satu atau dua yang bisa “sinkron” kalau diajak belajar bareng. Hihihi.

Selain itu, perlu juga kamu ketahui bahwa kita ternyata gampang banget terpengaruhi oleh perubahan lingkungan sekitar. Meskipun kamu udah menggunakan tips belajar favorit seperti metode mencatat Cornell atau teknik Pomodoro, tapi pasti ada faktor eksternal yang relatif sepele dan bahkan nggak kamu sadari bisa mempengaruhi gaya dan mood kamu dalam belajar.

Makanya, penting banget, nih, untuk kamu mengidentifikasi hal-hal eksternal apa aja yang tanpa kamu sadari akan sangat berpengaruh ketika kamu belajar. Siapa tahu kamu bisa melakukan beberapa penyesuaian dalam hal tersebut agar kegiatan belajar kamu makin afdol.

1. Suhu ruangan

Pastinya, hal ini sulit banget untuk disadari karena kadang-kadang kamu nggak bisa mengatur suhu ruangan semau kamu. Terutama kalau kamu belajar di tempat terbuka atau ruangan yang nggak ada air conditioner-nya. Yakali kalau rumah kamu di kaki gunung, ketika kamu keademan kudu langsung geser ke pantai?

Berdasarkan studi sebuah perguruan tinggi di Oregon, temperatur ruang kelas yang paling ideal untuk belajar adalah 20-24 derajat celcius. Ketika temperatur udara berada di atas atau dibawah ideal, pelajar merasa gelisah dah kehilangan fokus dalam mengikuti pelajaran.

Tips: sebenarnya nggak susah, kok, menemukan ruangan dengan suhu yang pas dengan mood belajar kamu. Kalau kamu nggak punya ruangan bebas dan ber-AC yang bisa dipakai untuk belajar, kamu bisa gunakan ruang kelas kosong atau perpustakaan. Atau, kalau kamu lebih suka suhu yang agak hangat, mungkin kamu bisa mencoba opsi belajar di luar ruangan seperti taman atau halaman rumah.

2. Penerangan

Sama seperti suhu ruangan, terkadang penerangan juga nggak bisa kamu atur seenak jidat. Apalagi kalau kamu cuma ngandelin cahaya matahari. Pastinya bakal ribet in case di luar sana cuacanya lagi mendung atau emang udah menuju malam.

Idealnya, pencahayaan ruangan seharusnya nggak membuat kamu kesulitan untuk melihat, entah itu lebih cenderung remang-remang atau terlal terang sampai bikin silau. Pencahayaan harus cukup dan disesuaikan dengan jarak pandang, sehingga mata kamu nggak gampang kelelahan dan ujung-ujungnya malah membuyarkan konstentrasi.

Tips: Lampu neon (fluorescent) yang memancarkan cahaya berwarna putih dapat mengurangi risiko kelelahan mata lebih efektif jika digunakan untuk belajar dibanding lampu pijar yang mengeluarkan cahaya kuning. Plus, kalau kamu bisa menggunakan lampu belajar di atas meja, bakalan lebih baik lagi!

3. Keramaian

Ini, nih, yang biasanya suka diperdebatkan kalau lagi pengen banget memotivasi diri untuk belajar—apalagi belajar kelompok. Ada kalanya background noise bisa memudahkan kamu untuk fokus, tapi bisa juga malah bikin kamu buyar. Nah, lho…

Sebenarnya, jenis dan intensitas kebisingan yang kamu dengar memiliki pengaruh yang berbeda terhadap mood dan tingkat fokus kamu, lho. Bisa dibilang hal ini bisa banget disesuaikan dengan tipe materi yang ingin kamu pelajari, agar alih-alih mengganngu konsentrasi, kebisingan tersebut malah meningkatkan keefektivitasan proses belajar kamu.

Tips: Jika kamu sedang mempelajari sesuatu yang kompleks seperti hitungan atau hafalan, akan lebih baik jika kamu belajar di tempat yang tenang seperti perpustakaan. Jika kamu mempelajari sesuatu yang melibatkan kreativitas seperti studi kasus atau prakarya, suara musik favorit sebagai background noise akan membantu kamu dalam proses tersebut.

4. Posisi duduk

Kamu pasti udah paham, dong, kalau postur tubuh yang buruk bisa berpengaruh terhadap kesehatan. Ternyata, postur tubuh yang buruk juga dipercaya dapat mempengaruhi tingkat konsentrasi kamu ketika menyerap pelajaran.

Mungkin kamu menganggap kalau posisi duduk yang paling pewe untuk belajar adalah nyantai di sofa yang empuk sambil selonjoran. Aslinya, sih… nope banget! Posisi nyaman untuk bersantai sama sekali nggak akan membantu kamu untuk berkonsentrasi, karena yang ada kamu malah keenakan nyantai sampai ketiduran. Duh!

Tips: Posisi duduk paling ideal untuk belajar adalah dengan duduk di hadapan meja dengan punggung membentuk sudut 110-130 derajat. Trus, jangan lupa untuk melakukan stretching sederhana sebagai selingan, karena duduk dengan posisi yang sama dalam waktu yang lama juga nggak baik untuk kesehatan.

5. Makanan yang kamu makan sebelum belajar

Yup, gaes, makanan yang kamu makan sebelum belajar bakal ngaruh banget dengan gaya belajar kamu. Pastinya kamu nggak kepikiran sampai sini, ‘kan?

Itulah kenapa kebanyakan orang bisa nggak konsen belajar tanpa diawali dengan sarapan terlebih dahulu. Lalu, sarapan (atau makan makanan apapun di waktu sebelum belajar) juga nggak boleh sembarangan. Salah makan, bisa jadi malah bikin problem di saluran pencernaan kamu. Nggak mau, ‘kan, sampai gagal ulangan fisika gara-gara nggak fokus belajar sehabis makan ketoprak pakai 20 biji rawit?

Tips: Yang udah biasa sarapan sebelum memulai hari, tentunya kamu nggak boleh melupakan sarapan. Dan yang pasti kenali dan hindari mengonsumsi makanan apa pun yang bisa bikin pencernaan kamu “kacau” atau menimbulkan alergi, agar proses belajar kamu lancar tanpa hambatan.

***

Eniwei, mau tahu gimana hal-hal di atas mempengaruhi mood dan gaya belajar kamu? Buruan, deh, daftar Youthmanual Premium, dan ikutin semua asesmennya. Nggak cuma gaya belajar, kamu juga bisa mengenal kepribadian, minat dan kemampuan, serta personal values yang bisa dicocokkan dengan jurusan dan profesi idaman. Saik!

(sumber gambar: ed.ac.uk, blogspot.com, picdn.com, origos.hu)