Definisi kebahagiaan bagi setiap orang pastinya beda-beda, ya. Ada orang yang happy kalau bisa baca buku seharian di kamar tanpa gangguan, ada juga orang yang happy cuma karena bisa makan bakso kesukaan di kantin kampus (apalagi kalau baksonya gratisan. Ya, nggak?).

Meskipun begitu, penelitian yang dilakukan oleh seorang psikolog dari University of California menyebutkan bahwa ternyata karakter dan hal-hal yang terjadi dalam kehidupan kita sebetulnya cuma berpengaruh 50% terhadap kebahagiaan. Sisanya tergantung gebetan kita sendiri, sob!

Maksudnya? Kita bisa ngontrol kebahagiaan kita sendiri? Yes!

Makanya coba, deh, lakukan lima kebiasaan kecil yang bisa berpengaruh kepada kebahagiaan kamu ini.

Tersenyum

Tersenyum bakal otomatis bikin kamu merasa lebih rileks menghadapi apapun, lho. Soalnya, secara psikologis, tersenyum bisa bikin kamu percaya bahwa hal yang kamu jalani nggak sesulit yang kamu kira. Menurut penelitian, senyum juga memicu produksi hormon endorphin yang bisa mengurangi rasa sakit secara alami. Dan tentunya, tersenyum bikin kamu terlihat lebih kece!

Berbagi

Ada banyak tindakan sharing yang bisa kamu lakukan di kehidupan sehari-hari. Misalnya, ikutan acara bakti sosial atau penggalangan dana yang diadakan oleh BEM kampus, menyumbang untuk teman yang lagi sakit atau kena musibah, atau membeli barang dagangan penjual yang sudah tua renta tanpa menawar. Pilih aja sarana berbagi yang paling sesuai dengan hati nurani kamu.

Misalnya, saya hampir nggak pernah ngasih uang untuk pengemis, karena saya nggak mau memupuk rasa malas mereka. Makanya saya lebih sering cari tahu soal sarana-sarana berbagi lainnya. Ketika kamu berbagi, sekecil apapun itu, jiwa kamu jadi lebih “penuh” dan akhirnya kamu lebih bahagia dan bersyukur dengan hidup kamu.

Berdasarkan survey yang dilakukan oleh lembaga British Organization kepada 5,000 orang secara random, berbagi merupakan kegiatan yang paling banyak disebutkan untuk bikin mereka merasa lebih bahagia. Kenapa? Karena dengan berbuat baik kepada orang lain lewat berbagi, bikin mereka merasa ada koneksi dengan orang lain dan nggak merasa sendirian.

Menyapa dengan tulus

Pernah dapat ucapan “Selamat pagi / siang / sore / malam!” dari seseorang (selain satpam di mal)? Kalau habis disapa begitu, rasanya jadi lebih bahagia dan semangat menjalani hari nggak, sih? Begitu pun orang lain. Jadi coba, deh, rutin sapa orang lain dengan tulus. Jangan cuma ke pacar aja, lho, tetapi juga ke teman, dosen atau anggota keluarga yang sering ketemu. Selain orang yang disapa, kamu juga jadi bisa bahagia, lho. Ah, pokoknya sapaan yang tulus bener-bener menebar aura positif, deh!

Nggak sering komplain tentang hal-hal kecil

Selain bikin kamu dianggap anak manja dan ribet, terlalu sering komplain tentang hal-hal kecil bakal bikin mood kamu—dan mood orang-orang di sekeliling kamu–jadi berantakan. Padahal mengeluh ‘kan juga nggak bakal menyelesaikan masalah.

Perbesar lah toleransi kamu dengan berpikir tenang dan ikhlas menerima fakta bahwa nggak semua hal bisa berjalan sesuai kemauan kamu. Kalau kamu bisa berhenti komplain atas hal-hal kecil, kamu juga bakal menghemat banyak energi. Mending gunakan energi kamu untuk menyelesaikan masalah yang lebih penting nggak, sih?

Bicara apa adanya

Gara-gara takut-takut atau nggak enakan, kamu mungkin sering nggak berani ngomong jujur, atau maksain diri melakukan sesuatu yang sebetulnya nggak kamu mau. Misalnya, karena nggak enak menolak, kamu terpaksa menerima jabatan jadi ketua panitia acara di kampus, padahal kamu lagi sibuk banget dengan urusan akademis. Akibatnya, semua kegiatan kamu malah jadi berantakan. Lama-lama, hal ini bisa jadi sumber kesengsaraan kamu, lho.

Kejujuran—termasuk bicara apa adanya—selalu lebih baik dan pastinya bikin kamu lebih plong, asalkan disampaikan dengan kalimat yang baik juga, ya.

(sumber gambar: render.sg, tumblr.com, giphy.com)