Gimana, Sih, Caranya Meningkatkan Kecerdasan Emosional?

Kecerdasan emosional yang baik sangat diperlukan dalam membentuk, menjaga dan memperluas hubungan interpersonal kamu. Nggak seperti kecerdasan otak, kecerdasan emosional nggak bisa meningkat begitu saja seiring bertambahnya usia, lho.

Supaya kecerdasan emosional kamu bertambah, diperlukan kemauan yang besar untuk terus belajar dan berkembang.

Jangan lupa kata pepatah, menjadi tua itu takdir, tetapi menjadi dewasa itu pilihan. Malu, dong, kalau udah umur segini tapi sifat kamu masih kayak abege tanggung?

Berikut adalah cara-cara efektif yang patut kamu coba untuk membantu meningkatkan kecerdasan emosional kamu. Cekidot!

1. Hindari pemikiran negatif sebisa mungkin

pikiran negatif

Pemikiran negatif adalah hal yang paling penting untuk dikontrol jika kamu ingin meningkatkan kecerdasan emosional kamu. Soalnya, kalau kamu ingin mengontrol perasaan kamu ketika menghadapi sesuatu, pertama-tama, kamu harus mengubah cara pandang kamu terhadap hal tersebut.

Misalnya, belakangan ini teman kamu susah banget dihubungin. Sebelum berprasangka buruk terhadap do'i ("Mungkin dia bosen main sama gue, ya..." atau "Kayaknya sekarang dia lebih asyik sama teman-teman barunya, nih!"), lebih baik kamu pikirkan skenario yang lebih masuk akal.

Sebagai contoh, mungkin aja teman kamu itu lagi sibuk mengerjakan tugas, atau ngurusin sesuatu yang memang time sensitive. Jadi nggak ada hubungannya sama kamu. Intinya, memandang suatu hal dari berbagai perspektif ampuh banget untuk menghindari pemikiran negatif dan kesalah pahaman.

2. Cari tahu cara terbaik untuk mengelola stres a la kamu

Siapa, sih yang nggak pernah mengalami stres?

Nah, ketika berhadapan dengan keadaan yang bikin kamu tertekan, hal yang harus kamu lakukan adalah mengontrol emosi dan pikiran kamu untuk tetap tenang. Sikap tenang dan asertif inilah yang dapat meningkatkan kecerdasan emosional kamu.

Ketika berurusan dengan stres, setiap orang punya cara yang berbeda-beda untuk mengontrolnya. Bisa jadi langkah X cocok untuk kamu, tapi nggak ngefek untuk orang lain. Kamu bisa pelajari beberapa cara untuk mengelola stres di sini, atau “bereksperimen” sendiri.

3. Pasang “batasan” untuk diri kamu sendiri, dan hormati “batasan” orang lain

memasang batasan

Ada kalanya kamu harus menetapkan “batasan-batasan” untuk diri kamu sendiri dan orang lain, agar kamu dapat mengkomunikasikan emosi kamu dengan baik.

Sebagai contoh, kamu harus tahu kalau kamu BOLEH berkata “tidak” tanpa khawatir melukai perasaan orang lain, kamu BOLEH memprioritaskan kebutuhan kamu, dan kamu BOLEH beropini apapun tentang hal-hal di sekeliling kamu, baik opininya positif atau negatif. Tentunya dengan alasan yang masuk akal, ya.

Namun dengan begitu, bukan berarti kamu boleh jadi orang yang banyak nuntut dan seenaknya, ya. Sebaliknya, kamu juga harus memahami emosi orang lain dan menghormati “batasan-batasan” mereka. Semua orang memiliki “batasan” dan opini yang berbeda, dan semuanya pasti bisa mengkomunikasikannya sebaik mungkin. If you don’t push them, they won’t push you back.

4. Terkadang menyerah lebih baik daripada terus berusaha

Kalau kamu sedang merasa kerepotan berhadapan orang yang ngeselin dan sangat nggak masuk akal, jangan sekali-sekali mencoba beradu argumen dengan mereka. Nanti kamu malah kelihatan kayak bocah SD, ribut berdebat lebih jago mana, John Cena atau Goku!

Pada situasi seperti itu, mengalah jauh lebih baik daripada memaksa lawan bicara kamu untuk mengerti. Daripada kamu capek sendiri dan ujung-ujungnya menyesal, lebih baik kamu diam dan mengakhiri pembicaraan, selama  perkataan atau perbuatan mereka nggak merugikan kamu ataupun orang lain.

Atau, kalau kamu ingin coba berempati, coba pahami masalah yang kalian bahas dari sudut pandang dia. Siapa tahu dibalik argumen dia yang bikin kzl dan gmz, ternyata ada alasan yang logis.

5. Tahu bagaimana cara mengekspresikan perasaan dan emosi kamu

mengekspresikan diri

Jangan harap ada yang bisa memahami kamu, kalau kamu nggak duluan memberitahu orang-orang apa yang sedang kamu rasakan. Jangan baper nggak jelas kalau kamu merasa nggak orang ada yang “bisa ngertiin kamu”, kalau nyatanya kamunya sendiri memang tertutup.

Untuk meningkatkan level kecerdasan emosional kamu, biasakanlah untuk selalu mengekspresikan perasaan dan emosi kamu, baik lewat verbal maupun bahasa tubuh, terutama pada orang-orang terdekat. Dengan begitu, orang-orang di sekitar kamu akan sangat mengapresiasi kepercayaan diri dan pribadi kamu yang nggak suka memendam sesuatu.

Yang paling penting, kamu nggak akan dicap sebagai orang yang plin-plan, nggak peka, atau lebih parah lagi—people pleaser. Girls don’t always have to fake it, boys don’t always have to play it cool. Yang namanya perasaan, tuh, nggak baik kalau dibohongi, lho! Hihihi.

(sumber gambar: theodysseyonline.com, cdn.com, dribbble.com, thenextweb.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 20 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 30 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1