Tips dan Trik Mengasah Soft Skill Saat Magang Biar Siap Hadapi Dunia Kerja
- Jan 29, 2020
- Fitria Aisyah
Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa bekerja di sebuah instansi atau perusahaan merupakan tujuan dari kebanyakan mahasiswa ketika lulus kuliah nanti. Saat memasuki dunia kerja yang sesungguhnya, kamu akan dituntut untuk menjadi profesional demi memberi kontribusi yang bermanfaat—dimana kamu bekerja.
Oleh karena itu, selain memiliki hard skill, seperti kemampuan bahasa asing, kemampuan mengetik, dan lain sebagainya. Menguasai soft skill juga sangat dibutuhkan saat memasuki dunia kerja.
Berbicara mengenai soft skill, kamu sudah tahu belum, sih. Apa itu soft skill? Well, secara umum, soft skill sering diartikan sebagai keterampilan seorang individu untuk mengontrol diri sendiri serta kecakapan dalam berhubungan dengan orang lain agar kerja menjadi optimal.
Beberapa contoh dari soft skill adalah kemampuan time management, kelihaian dalam berinteraksi dengan sesama manusia, team work, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Tapi masalahnya, nggak semua orang memiliki soft skill yang mumpuni. Apalagi mahasiswa yang baru lulus dan nggak punya pengalaman berorganisasi saat di bangku perkuliahan. Nah, kalau kamu mahasiswa yang merasa soft skill-mu belum benar-benar mantap, kamu bisa mengasahnya nggak cuma di organisasi, lho.
Misalnya, dengan mengikuti magang. Periode magang adalah salah satu waktu yang tepat untuk melatih soft skill demi kesiapan menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya.
Di bawah berikut ini, ada banyak kebiasaan yang bisa mengasah dan meningkatkan soft skill. Kamu bisa mulai lakukan beberapa hal ini supaya dirimu menjadi terbiasa dan nggak kaget ketika menapaki dunia kerja! Apa saja kebiasaan tersebut? Yuk, langsung simak!
1. Menjalin komunikasi yang baik dengan rekan kerja dan atasan
Salah satu soft skill yang sangat penting untuk diasah saat magang adalah komunikasi. Kemampuan berkomunikasimu bisa dikatakan terasah bilamana kamu memiliki fleksibilitas dalam berinteraksi dengan orang lain di berbagai lingkungan yang berbeda, termasuk saat magang.
Well, adaptasi di lingkungan baru memang jadi hal yang sedikit mengerikan di awal. Tapi, ketika kamu terbiasa berinteraksi dan berbaur dengan siapapun, kamu nggak akan mengalami kesulitan yang berarti saat bertemu orang-orang baru, kok.
Biasakanlah untuk berkomunikasi dengan rekan kerja dan atasanmu. Kalau kamu merasa kesulitan ketika ngobrol sama orang, cobalah untuk sedikit santai dan tenangkan dirimu. Soalnya, gugup dan canggung cuma akan membuat kamu terbata-bata ketika berbicara. Akibatnya, kamu malah gagal memberi kesan awal yang baik.
Nggak mau, ‘kan, seperti itu? Jadi, mulai sekarang, be friendly with other people di lingkungan magangmu, ya.
2. Sesulit apapun tugas, tetap berpikir positif dan yakin bisa mengerjakannya
Biasanya saat magang, kamu bakalan dapat mentor yang bimbingan kamu selama kamu di kantor. Nah, ketika kamu diberi tugas oleh mentormu dan merasa tugas tersebut sulit, jangan pernah merasa pesimis dan takut nggak mampu menyelesaikannya dengan baik, ya. Soalnya, sugesti buruk biasanya juga akan memberi hasil yang buruk.
Jangan sampai tugasmu nantinya jadi beneran nggak selesai karena pikiran negatif dalam otakmu. Maka dari itu, abaikanlah rasa pesimis dan mulai biasakan dirimu untuk memiliki pola pikir yang positif dan optimis. Ingatlah bahwa apapun kesulitanmu, kamu bisa melaluinya, gaes. Kamu juga sebenarnya mampu, jadi jangan bilang nggak bisa duluan, ya.
Coba, deh… tarik napas dalam-dalam dan mulai coba ngerjain tugas itu sedikit demi sedikit. Tunjukkan bahwa kamu bisa serta dapat diandalkan dalam melakukan pekerjaan sesulit apapun itu.
3. Langsung mengerjakan tugas yang diberikan mentor
Seringkali ketika diberikan tugas oleh mentor, kebanyakan mahasiswa magang nggak langsung mengerjakannya sesegera mungkin. Mereka justru malah menundanya dan memilih untuk bermain media sosial atau ngobrol dengan rekan kerja terlebih dahulu!
Perlu dicatat, nih, ya, gaes. Kamu harus hindari kebiasaan menunda pekerjaan dengan alasan-alasan seperti itu. Jauhkan diri dari hal-hal yang membuatmu terdistraksi, senggaknya sampai kerjaan yang diberikan mentormu itu selesai.
Kalau tugas dengan cepat diselesaikan, waktumu nggak akan banyak terbuang untuk sesuatu yang kurang penting. Kebiasaan gerak cepat a.ka.a gercep mengerjakan adalah salah satu cara memanfaatkan waktu sebaik mungkin dan menunjukan kamu adalah pribadi yang tangkas.
4. Bersikap tahan banting atas segala kritikan mengenai hasil pekerjaanmu
Anyway, mendapat kritik atas apa yang telah kamu kerjakan itu bukanlah hal yang aneh. Justru hal tersebut merupakan hal yang sering dijumpai dalam dunia kerja, gaes. Jadi, saat kamu magang dan mendapat komentar mengenai kesalahan atau kekurangan dalam pekerjaanmu. Buang jauh-jauh, deh, rasa tersinggung, terintimidasi atau nggak terima karena hasil kerjaanmu dikritik habis-habisan.
Sebaliknya, hadapilah itu semua dengan sikap tahan banting. Toh, selama kritikan tersebut membangun, kenapa nggak? Malahan ketika kamu mendapat krtikan yang membangun dari orang lain (bisa dari pihak mentor, rekan kerja yang lain, bahkan HRD), pekerjaanmu selanjutnya akan menjadi lebih baik, lho.
Dan satu hal yang harus kamu ingat adalah ketika diberi kritik, dengar baik-baik omongan mentormu biar kamu tahu dimana letak kesalahanmu dann bagian mana saja yang perlu direvisi.
5. Perbaiki kesalahan sesegera mungkin
Nah, setelah kamu mengetahui dimana letak kesalahan dalam pekerjaanmu, segera perbaiki kerjaanmu secepat mungkin. Kenapa demikian?
Soalnya, sikap mengedepankan perbaikan dibanding mengeluh, marah, atau jengkel akan kritikan dari mentormu itu membuktikan bahwa kamu pribadi yang kompeten dalam mengatasi suatu komplain. Hal itu juga menunjukkan kalau kamu bisa belajar dari kesalahan yang lalu.
That’s why, saat kamu nantinya atau sedang menghadapi masalah ini, biasakanlah diri untuk segera mengoreksi bagian dari kerjaanmu yang masih kurang dan belum tepat. Kalau keterampilan dalam merevisi kerjaan sudah menjadi kebiasaan, kamu nggak akan merasa terbebani lagi.
Selain itu, kebiasaan yang satu ini akan memudahkanmu saat kamu sudah memasuki dunia kerja yang sesungguhnya.
6. Nggak malu bertanya kalau ada sesuatu yang nggak dimengerti
Malu bertanya sesat di jalan.
Sering mendengar istilah tersebut? Pasti sering banget, dong.
Berbicara mengenai kesalahan dalam pekerjaanmu, nih. Saat kamu dikritik oleh mentor dan kamu ada yang nggak paham atau menemui kesulitan dalam merevisi, memilih untuk bertanya adalah solusi yang paling efektif.
Dengan menanyakannya langsung, kamu nggak akan stuck dengan kesulitan yang kamu punya. Sebaliknya, kamu secara nggak langsung mencari jalan keluar biar bisa lepas dari situasi tersebut. Lain halnya, ketika kamu memilih diam atau pura-pura mengerti, kamu malah akan membiarkan rasa bingung dan kenggaktahuan menghambatmu dalam menyelesaikan suatu masalah.
To be honest, tindakan bertanya terlebih dahulu akan menunjukkan bahwa kamu adalah individu yang memiliki inisiatif serta berkeingintahuan tinggi. Tapi ingat, dalam bertanya pun ada etikanya, gaes.
Selain mengutamakan kesopanan, kamu juga harus pasang telinga baik-baik ketika pihak yang kamu tanya menjelaskan. Jangan sampai mereka harus mengulang berkali-kali karena kamu nggak fokus mendengarkan.
7. Selalu belajar hal baru setiap harinya
Fyi, tipe orang yang memiliki kemauan belajar yang tinggi sangat dicari di dunia kerja, lho. Meskipun kamu merasa sudah punya cukup ilmu yang didapat saat kuliah, nggak seharusnya kamu merasa puas-puas saja dengan ilmu yang kamu miliki sekarang.
Ilmu bisa digali terus-menerus dan nggak akan ada habisnya. Mumpung kamu masih muda, jangan sia-siakan waktumu untuk menjadi seseorang yang pasif dan nggak antusias dalam mempelajari hal baru. Sebab, hal tersebut membuktikan bahwa kamu bukan pribadi yang stagnan dan gampang puas akan ilmu pengetahuan. Trus, keuntungan lain yang kamu bisa kamu dapatkan ketika terus belajar hal baru setiap harinya adalah kamu memiliki kemampuan untuk menciptakan inovasi berdasarkan ide-ide yang nggak akan pernah kamu bayangkan.
Jadi, manfaatkan periode magangmu sebaik mungkin dengan menambah ilmu-ilmu yang belum kamu dapatkan selama masa perkuliahan, ya, gaes.
8. Memberi kontribusi terbaik ketika ada dalam tim
As you know, saat magang, kamu akan berada dalam satu divisi dengan rekan kerja yang lainnya. Misal, kamu melamar magang di salah satu media dengan posisi Writer, nih. Biasanya kamu akan ditempatkan di divisi redaksi atau jurnalistik.
Nah, berada di sebuah tim mestinya nggak serta merta membuatmu mengandalkan anggota tim lainnya dan melupakan kewajibanmu untuk berkontribusi. Sebaliknya, even kamu anak magang, ketika kamu ada dalam tim, selalu berikan kontribusi terbaik yang bisa kamu lakukan.
Kerjakan bagianmu dengan baik agar menunjukkan kalau kamu sosok yang profesional. Tanpa kamu sadari, secara nggak langsung, kebiasaan ini akan meningkatkan soft skill team work alias kerja samamu ketika berada dalam sebuah tim.
***
Ketika sedang magang, pastikan kamu melakukan kebiasaan-kebiasaan positif di atas, ya, gaes. Sebab, sebagai mahasiswa yang lulus dari perguruan tinggi, kamu harus siap dengan dunia kerja yang sesungguhnya—entah nantinya kamu akan bekerja di perusahaan lain atau berwirausaha.
Nggak ada salahnya belajar mengasah dan meningkatkan soft skill terlebih dahulu saat magang, sehingga ketika kamu memasuki dunia kerja yang sesungguhnga, kamu akan lebih prepared menghadapi situasi apapun di luar sana!
Baca juga:
(Sumber gambar: uofgcareers.wordpress.com, unsplash.com, laurenbradshawblog.wordpress.com, bestlifeonline.com)
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus