6 Kemampuan yang Dimiliki oleh Mahasiswa Hukum
- Nov 13, 2019
- Beby Nurdiana Rohman
Siapa disini yang merupakan mahasiswa Jurusan Hukum angkat tangan... Wah, kayaknya banyak, nih, mahasiswa-mahasiswa Jurusan Hukum disini. Kamu yang sudah masuk di jurusan yang satu ini, perlu banget bersyukur, nih, gaes, karena Jurusan Hukum merupakan jurusan yang memiliki banyak peminat pada saringan masuk SBMPTN 2019.
Pada SBMPTN 2019, dari sepuluh jurusan yang memiliki banyak peminat, empat diantaranya diduduki oleh Jurusan Ilmu Hukum dari berbagai universitas, diantaranya adalah Universitas Universitas Diponegoro, Universitas Universitas Brawijaya, Universitas Universitas Sebelas Maret dan Universitas Universitas Jenderal Soedirman. Jadi, untuk kamu yang sudah masuk Jurusan Hukum, kamu wajib banget, nih, bersyukur dengan cara terus belajar sebaik mungkin, aktif berorganisasi dan raih IPK yang baik.
Perlu kamu ketahui, nih, gaes, ketika kamu belajar dengan baik di Jurusan Hukum, kamu akan mendapatkan beberapa kemampuan yang sesuai dengan jurusanmu, lho. Kemampuan ini jelas akan kamu dapat ketika kamu mengikuti pelajaran dan segala praktik jurusan dengan baik. Hmm... Ada kemampuan apa saja, ya, yang akan kamu dapat?
1. Kemampuan negosiasi
Yes, ketika kamu belajar di Jurusan Hukum, secara sadar nggak sadar, kamu akan belajar tentang bernegosiasi. Hmm... Apa, sih, yang akan kamu negosiasikan? Apakah suatu harga dari suatu barang? Well, nggak, gaes. Negosiasi disini bukan berarti tawar menawar suatu harga barang, ya. Tetapi, negosiasi ini selalu berhubungan dengan hukum pastinya.
Masih bingung? Masih belum punya gambaran? Contohnya gini, gaes, ketika kamu masuk Jurusan Hukum, kamu akan belajar dan mempraktekkan bagaimana caranya kamu menjadi seseorang yang paham hukum dan juga adil terhadap hukum itu sendiri. Misalnya, ketika kamu mendapatkan suatu kasus tentang pencurian, kamu harus meyakinkan bahwa orang yang melakukan pencurian tersebut mendapatkan hukuman yang setimpal, namun, nggak lebih berat dari hal yang telah ia lakukan.
Nah, pada praktek ini, kamu akan mengasah kemampuan negosiasi kamu, nih, gaes. Kamu belajar untuk bernegosiasi dengan peran-peran lainnya agar orang yang (ceritanya) melakukan kejahatan bisa mendapatkan hukuman yang setimpal tapi nggak memberatkan.
2. Kemampuan dalam menyelesaikan sengketa
Selain itu, ketika kamu belajar di Ilmu Hukum, kamu akan belajar banyak hal tentang cara penyelesaian sengketa. Sedikit atau banyaknya, kamu akan bertemu dengan berbagai masalah, baik itu masalah yang berhubungan dengan kehidupan personal namun ada juga yang berhubungan dengan ranah perusahaan.
Penyelesaian sengketa yang terjadi ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, lho, misalnya seperti mediasi, arbitrasi, litigasi biasa, penyelesaian secara informal dan sebagainya. Oh iya, perlu kamu ketahui juga, nih, gaes, dalam penyelesaian masalah ini, kamu pun harus bersikap objektif, ya. Pokoknya, nggak ada, deh, yang namanya menyelesaikan masalah secara subjektif. Hmm... Maksudnya apa, ya? Misalnya, gini, nih, gaes, ketika kamu menemukan permasalahan, kamu nggak bisa membela salah satunya, apapun alasannya. Misalnya, kamu membela pihak A karena pihak A memiliki kesamaan latar belakang pendidikan, suku dan budaya dan sebagainya. Pokoknya, setiap ada suatu sengketa, kamu harus membela yang benar menurut hukum, apapun latar belakang yang dimilikinya.
3. Kemampuan berpikir kritis
Nah, karena kamu disini bermain dengan hukum dan juga perilaku manusia lainnya yang bisa saja menyalahkan suatu hukum, kamu harus memiliki pemikiran yang kritis. Kamu nggak akan "menelan" suatu hukum secara bulat-bulat. Tetapi, kamu harus mencaritahu dulu bagaimana hukum tersebut diaplikasikan di kehidupan sehari-hari dan kamu pun harus memahami hukum tersebut.
Pastinya, kamu akan sering deh dipertanyakan berbagai macam kasus dan hukum yang cocok dengan kasus tersebut. Nah, pertanyaan ini bisa berupa apakah hukum tersebut cocok untuk kasus yang diceritakan, bagaimana hukuman yang akan didapat oleh orang yang terkena kasus tersebut dan sebagainya. Kamu pun akhirnya mau nggak mau akan terbiasa untuk mengkritisi suatu hukum. Tentunya, kamu pun akan belajar berpikir dengan kritis.
4. Kemampuan dalam memberikan nasehat
Sebagai orang yang paham akan hukum, kamu pun, sedikit demi sedikit akan belajar memberikan nasehat. Maksud dari memberikan nasehat disini bisa berupa bimbingan juga, lho. Misalnya gini, ketika kamu melakukan KKN alias Kuliah Kerja Nyata, kamu bisa tuh, gaes, melakukan suatu penyuluhan tentang narkoba. Selain kamu menceritakan apa saja dampak buruk dari narkoba, kamu pun bisa menunjukkan bagaimana, sih, para pengguna narkoba di mata hukum.
Setelah kamu menjelaskan semuanya, kamu bisa deh, tuh, melakukan bimbingan gimana, sih, caranya untuk terhindar dari narkoba dan apa, sih, hal yang bisa kamu lakukan ketika kamu melihat ada orang yang menggunakan narkoba. Selain itu, nasehat disini bisa berupa apa saja yang berhubungan dengan hukum maupun hal lainnya.
5. Kemampuan meyakinkan
Nah, karena kamu sudah terbiasa berpikir kritis dan juga banyak bernegosiasi, kamu pun pada akhirnya akan memiliki kemampuan meyakinkan. Nah, kemampuan dalam meyakinkan disini bukan hanya berisi gombalan-gombalan atau omong kosong belaka, nih, justru kamu harus meyakinkan orang lain dengan bukti-bukti konkrit dan sumber yang pasti.
Nah, kamu akan terbiasa untuk meyakinkan orang lain dengan bukti-bukti konkrit dan sumber yang pasti dikarenakan kamu sering berusaha untuk berpikir kritis. Ketika kamu berpikir dengan kritis, pasti kamu akan berusaha untuk melandaskan apa yang kamu argumenkan dan apa yang kamu pikirkan berdasarkan dari sumber-sumber terpercaya.
6. Kemampuan kompetensi
Nah, kemampuan yang satu ini merupakan kemampuan gabungan dari soft skills, hard skills, pengalaman, keterampilan dan sebagainya. Biasanya, sebelum kamu masuk ke suatu perusahaan, Pengalaman-pengalaman inilah yang dilihat oleh perusahaan. Dengan kemampuan kompetensi, kamu bisa menjadi seorang ahli dalam bidang hukum dan tentunya profesional.
Untuk mengasah kemampuan kompetensi ini, kamu harus banyak belahar, nih, gaes. Nggak hsnya belajar di perpustakaan saja, namun, kamu pun harus belajar suatu organisasi, ikut magang di lembaga-lembaga hukum dan sebagainya. Dengan begitu, kemampuan yang satu ini, akan terasah sedikit demi sedikit.
***
Wah, ternyata banyak, ya, kemampuan yang bisa kamu dapat ketika kamu menjadi seorang mahasiswa di Jurusan Hukum. Kalau kamu belajar dengan baik, aktif di dalam kelas, mengikuti semua kelas praktek dan sebagainya, saya yakin, kamu akan mendapatkan semua kemampuan di atas.
Kalau kamu memiliki keenam kemampuan di atas, saya yakin banget, nih, gaes, pasti, banyak perusahaan yang akan menerimamu. Tetapi, selain enam kemampuan di atas, kamu juga harus menambahkan beberapa sifat yang akan memberikanmu nilai tambah di mata perusahaan seperti mudah beradaptasi, memiliki integritas, jujur dan bertanggungjawab. Jadi, semangat terus untuk meraih keenam kemampuan di atas, ya.
Baca juga:
(Sumber gambar: inc.com, td.org, as.uky.edu)
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus