Mitos dan Fakta Jurusan Ilmu Hukum yang Perlu Kamu Ketahui

Jurusan Ilmu Hukum merupakan salah satu jurusan yang banyak diminati oleh para calon mahasiswa. Selama dua tahun terakhir, Jurusan Ilmu Hukum merupakan jurusan rumpun ilmu sosial dan humaniora yang masuk ke dalam jurusan dengan peminat yang banyak. Menurut data yang ditemukan, berdasarkan SBMPTN 2018 dan 2019, Jurusan Ilmu Hukum selalu memiliki peminat yang banyak, lho. Pada SBMPTN 2018, Jurusan Ilmu Hukum di Universitas Brawijaya memiliki peminat sebanyak 4.158 peminat. Di tahun 2018, Jurusan Ilmu Hukum di Universitas yang sama memiliki jumlah peminat sebanyak 4.994 peminat. Nah, dari data tersebut, kamu sudah lihatkan peningkatan jumlah peminat jurusan Ilmu Hukum di Universitas Brawijaya?

Nah, hal ini nggak hanya terjadi di Universitas Brawijaya saja, gaes. Peminat yang banyak untuk Jurusan Ilmu Hukum pun terjadi di beberapa universitas lainnya seperti Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran dan lain sebagainya.

Hmm… Kenapa ya, kok banyak, sih yang mau masuk ke Jurusan Ilmu Hukum? Bukannya susah, ya, kuliah di jurusan yang satu ini? Hmm… Terus prospek kerjanya bukannya cuma terfokuskan ke beberapa profesi saja, ya? Katanya kalau mau masuk ke jurusan ini harus juga pandai bicara di depan umum? Hmm… Daripada bertanya-tanya, nih, cari tahu dulu, yuk, mitos dan fakta dari Jurusan Ilmu Hukum berikut ini!

1. Lulusan Jurusan Ilmu Hukum kerjanya sudah pasti jadi Notaris atau Pengacara – MITOS!

Kata siapa lulusan Jurusan Ilmu Hukum kerjanya hanya bisa jadi Notaris dan Pengacara? Jangan percaya, ya, gaes. Lulusan Jurusan Ilmu Hukum bisa bekerja dimana saja, kok, gaes. Kalau kamu adalah lulusan Jurusan Ilmu Hukum, kamu bisa bekerja di ranah perbankan, bekerja di industri tambang dan perminyakan, bekerja di rumah sakit bahkan kalau kamu mau, kamu juga bisa bekerja atau mendirikan  Law Firm, lho.

Law Firm itu apa, sih? Law Firm adalah firma hukum yang menyediakan berbagai layanan hukum untuk membantu klien dari Law Firm Itu sendiri. Layanan hukum yang dimaksud tuh, apa, ya? Layanan hukum disini bisa berupa jasa hukum, konsultasi hukum, konsultasi hubungan industrial dan sebagainya tergantung dari Law Firm itu sendiri. Nah, kalau kamu bekerja pada Law Firm ini, kamu akan sering bertemu dengan berbagai klien dari berbagai latar belakang yang berbeda-beda.

Terus, kalau bekerja di industri tambang dan perminyakan, perbankan, di rumah sakit dan sebagainya, lulusan Jurusan Ilmu Hukum bekerja sebagai apa, ya? Well, kamu tetap bekerja menjadi seseorang yang mengurus segala hal yang berkaitan dengan hukum-hukum yang berlaku. Misalnya, kamu bisa menjadi bekerja pada bagian HRD namun yang mengurusi kontrak setiap pekerja. Mengurus kontrak setiap pekerja tentunya berkaitan dengan undang-undang tenaga kerja, lho, gaes, maka dari itu, para lulusan Jurusan Ilmu Hukum sangat dibutuhkan untuk mengurus segala hal yang berkaitan dengan undang-undang yang berlaku.

Apakah para lulusan Jurusan Ilmu Hukum hanya dapat mengurus kontrak kerja dari para pekerja di suatu perusahaan? Well, tentu saja nggak, gaes. Masih banyak hal lainnya yang bisa dikerjakan oleh para lulusan Jurusan Ilmu Hukum. Jadi, prospek kerja Jurusan Ilmu Hukum nggak hanya jadi Notaris atau Pengacara saja, ya, gaes.

2. Ilmu Hukum nggak ada hitung-hitungannya – MITOS!

Kata siapa, nih, kamu bisa bebas dari hitung-hitungan ketika kamu masuk Ilmu Hukum? Anggapan seperti ini bisa dikatakan salah besar, nih, gaes. Kenapa begitu? Karena meskipun Ilmu Hukum terlihat nggak ada pekerjaan yang berhubungan dengan hitung menghitung, tapi, nyatanya ilmu ini pun masih ada urusan hitung menghitung, lho.

Hmm… Memangnya, hal apa, sih, yang dihitung dari jurusan yang satu ini? Well, kamu tentu nggak menghitung tentang kecepatan kelapa yang jatuh dari pohon atau menghitung gaya tarik dari suatu benda, ya, gaes, akan tetapi, kamu akan menghitung tentang urusan warisan seseorang dan perhitungan pembagian warisan, urusan jual dan beli, perhitungan harta gono-gini dan sebagainya. Gimana nih, gaes, menurutmu? Apakah kamu lebih menyukai menghitung gaya tarik atau menghitung tentang harta gono-gini dari sesorang, nih, gaes? Hehe.

3. Kalau masuk Ilmu Hukum bisa belajar bicara di depan umum – FAKTA!

bicara di depan umum

Yes, kalau kamu masuk jurusan yang satu ini, kamu akan belajar untuk berbicara di depan umum. Nggak hanya berbicara di depan umum, nih, gaes, kamu pun akan belajar gimana sih caranya untuk berbicara di depan umum dan juga berbobot. Maksudnya berbicara yang berbobot, tuh, gimana, sih? Well, maksudnya ialah ketika kamu melemparkan suatu pendapat, pandangan dan sebagainya, kamu harus mendasarkan pendapatmu pada suatu fakta baik itu pengetahuan atau bukti-bukti yang konkrit.

Nah, biasanya nih, dosen-dosen suka sering menanyakan teori-teori tentang hukum namun dibalut dengan kasus-kasus yang pernah terjadi. Misalnya, kamu ditanyakan sebuah kasus pembunuhan yang dilakukan oleh seseorang dengan niat untuk melindungi diri, maka, sang dosen akan menanyakan, apakah orang yang membunuh tersebut akan dipidana? Undang-undang apa yang cocok sebagai dasar jawabanmu dan sebagainya. Nah, karena kamu akan terbiasa ditanyakan hal-hal seperti ini, maka mau nggak mau kamu harus berpikir sesuai dengan undang-undang atau data yang ada dan nggak asal ngomong.

4. Ilmu Hukum belajar untuk membuat suatu hukuman menjadi lebih adil untuk semua orang – FAKTA!

Kalau kamu sering mendengar para lulusan Ilmu Hukum yang menjadi pengacara suka membantu penjahat untuk bebas dari hukuman, well, sebenarnya hal itu salah, lho. Sebenarnya, para pengacara ini nggak mencoba untuk membebaskan penjahat dari hukumannya, namun, para pengacara harus memastikan bahwa para pelaku mendapatkan hukuman yang nggak lebih dari apa yang telah ia lakukan.

Misalnya, nih, kalau seorang teroris memiliki pengacara, nah, si pengacara itu nggak akan membantu teroris untuk lepas dari hukuman. Sang pengacara hanya bekerja untuk memastikan bahwa sang teroris tersebut nggak menerima hukuman yang lebih besar dibandingkan apa yang dilakukannya.

5. Mahasiswa Jurusan Ilmu Hukum harus jadi aktivitis – MITOS!

mahasiswa ilmu hukum jadi aktivis

Untuk menjadi seorang mahasiswa di Jurusan Ilmu Hukum, kamu nggak harus, tuh, untuk menjadi seorang aktivis yang melakukan demo setiap saat. Sebagai seorang mahasiswa di Jurusan Ilmu Hukum, yang terpenting ialah kamu harus belajar memahami teori ilmu hukum, mengerti tentang perundang-undangan dan juga lebih up to date dengan berita-berita terkini.

Meskipun kamu akan diajak untuk berdemo dan sebagainya, kamu juga bisa, kok, belajar untuk menjadi seorang aktivis di salah satu organisasi di kampusmu. Dengan menjadi aktivis di kampus, kamu pun akan banyak belajar hal-hal yang nggak akan kamu dapatkan di bangku kuliah. Dengan bergabung di organisasi kampus, kamu akan belajar tentang mempersuasi, bekerjasama mengerjakan suatu masalah, kepemimpinan dan sebagainya.

***

Nah, setelah kamu mengetahui mitos dan fakta dari Jurusan Ilmu Hukum, bagaimana, nih, gaes? Apakah kamu tertarik untuk berkuliah di jurusan yang satu ini?

Baca juga:

(Sumber gambar: arryrahmawan.net, sindonews.com, kompasiana.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Allysa Kamalia Putri | 2 bulan yang lalu

ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?

Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran Hewan
Nina Syawalina | 3 bulan yang lalu

Kak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?

5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanan
AVERILIO RAHARJA | 3 bulan yang lalu

semangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/

5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus
Averilio Raharja | 3 bulan yang lalu

semoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/

5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1