Tanya Youthmanual: Tips dan Trik Jadi Mahasiswa Produktif dan Berprestasi a la Ketua BEM FEB UI
- Sep 17, 2017
- Nadia Fernanda
Siapa, sih, yang nggak mau jadi mahasiswa yang produktif dan berprestasi? Yang nggak mau, kayaknya salah lapak, deh. Hihihi.
Beberapa waktu lalu, Youthmanual berkesempatan untuk duduk dan ngobrol ganteng bersama Mumtaz Anwari, mahasiswa jurusan Ekonomi Islam/Syariah Universitas Indonesia angkatan 2014 yang nggak cuma bertabur prestasi, tapi juga produktifnya khand maen.
Yup, mahasiswa yang kini tengah menjabat sebagai Ketua aktif BEM FEB UI yang juga memiliki bisnis cheesecake in a jar yang lagi hitz ini pastinya nggak semerta-merta suskes dari lahir. Buat kamu yang melewatkan sesi IG Live bareng Mumtaz yang bocorin tips dan trik untuk menjadi mahasiswa produktif dan berprestasi, simak rangkumannya di bawah ini.
Gimana, sih, awal mulanya mendalami dunia wirausaha (berbisnis) dan aktif berorganisasi?
“Gue mulai berwirausaha dari bangku SMA. Awalnya coba jualan baju bola (jersey). Lumayan, hasilnya bisa nambah uang jajan. Berangkat dari situ, jadi ketagihan jualan, deh.
Kalau ditanya kenapa senang berbisnis, alesannya karena financial freedom aja, sih. Seneng banget rasanya bisa hasilin uang sendiri, jadi lebih mandiri. Apa-apa nggak minta (uang) lagi sama orang tua.
Semasa SMA ini, gue sempet jadi ketua OSIS. Biar nggak bingung ngebagi fokus antara bisnis, organiasi, dan akademik, pas kelas 3 gue udah vakum sementara dari bisnis gue. Waktunya dipakai untuk berorganisasi dan belajar untuk persiapan SBMPTN. Setelah itu, baru, deh, jualannya on lagi.”
Wah, dari SMA udah bisa bagi waktu, ya. Kalau pas kuliah, gimana kisahnya, nih?
“Kegiatan kuliah gue selama semester 1 gue fokusin khusus untuk belajar. Nah, di semester 2, baru deh gue siap eksplorasi dengan ikut berbagai kegiatan.
Kegiatan yang gue pilih adalah kegiatan organisasi, yaitu Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) tingkat fakultas. Dulu gue mendafaftar staf sebagai staf Kementrian Kewirausahaan. Nggak usah ditanya, lah, ya, motivasi masuk departemen terkait karena apa. Hahaha.
BTW, dulu gue nggak kepikiran untuk bercita-cita jadi ketua BEM, lho. Gue memutuskan untuk bergabung dan aktif di BEM karena awalnya cuma mau cari temen. Soalnya, menjalin pertemanan di masa kuliah dan di masa SMA beda banget. Yang dulunya di SMA 3 tahun temennya itu-itu aja, si bangku kuliah gue harus bisa terkoneksi dengan lebih banyak orang, karena kalau di kuliah kelasnya pindah-pindah mulu.
Untuk bisa jadi anak BEM pun nggak harus punya CV yang mentereng, kok. Yang penting harus punya komitmen dan bisa dipercaya alias nggak boleh ilang-ilangan, dan mau belajar.
Tapi semakin dijalani dan diberi kesempatan, gue pikir kenapa nggak sekalian jadi ketua BEM? And in the end, I did become one.
Di semester 2 ini pun gue juga memulai lagi untuk berbisnis. Gue orangnya suka masak, seperti nyokap. Ketika lagi nyoba-nyoba resep, kepikiran untuk bisnis cheesecake. Coba-coba jual, pembeli pada suka, akhirnya diterusin.
Nah, karena gue kemana-mana naik motor, susah banget, ‘kan, bawa-bawa cake dari rumah ke kampus. Akhirnya gue puter otak dan memunculkan inovasi berupa wadah toples (jar) agar cake gampang dibawa-bawa. Alhamdulillah, sampai sekarang semakin berkembang.”
Jadi apa, nih, tipsnya agar bisnis tetap lancar, organisasi jalan terus, dan akademik tetep oke?
“Banyak temen-temen gue yang sibuk organisasi sana-sini dan jadi ketua anu-itu tetep bisa lulus dengan predikat cum laude. Kenapa? Karena mereka mampu menguasai manajemen waktu dan bisa bikin skala prioritas.
Seperti halnya gue, gue paham dengan segala kegiatan ini gue bakal sibuk banget. Untuk ngakalin agar 3 kegiatan ini tetap terus berjalan dan bisa dikontrol, gue harus pinter-pinter ngatur waktu yang gue punya sedetil mungkin.
Misalnya, menjelang UTS atau UAS (kira-kira H-7, kegiatan kampus seperti organisasi san kepanitiaan bakalan sepi. Jadi, waktunya bisa dipakai untuk ngulang dan ngejar ketinggalan materi yang udah sempet dipelajari di kelas.
Sesibuk apa pun, gue tetep prioritasin akademik. Ingat, kita masih mahasiswa, yang tanggung jawab utamanya adalah untuk belajar. Kalau ada rapat pun, gue dan temen-temen organisasi tetep utamain masuk kelas. Kalau di kelas, anak-anak yang sibuk organisasi biasanya suka duduk di depan, biar “terpaksa” dengerin dosen yang lagi ngajar. Hahaha.
Intinya, organisasi masih bisa dinomor duakan, kok.
Oya, biasakan juga untuk curi-curi waktu. Maksudnya, kalau ada waktu senggang antara kelas pagi dan kelas siang atau praktiku, jangan dipakai buat nongkrong. Lebih baik dimanfaatin buat belajar atau asistensi.
Begitu juga pas akhir pekan. Gue lebih memilih untuk fokus produksi barang jualan dibanding marathon-an film atau serial TV. Bukannya nggak boleh, tapi ya jangan keseringan.
Terakhir dan nggak kalah penting, jangan lupa untuk selalu maintain expectations. Kalau udah sibuk organisasi, berbisnis, dan ngejer akademik, jangan lupa tanya diri sendiri apakah ekspektasi bakal bisa tercapai dengan usaha dan kemampuan yang dimiliki.
Misalnya, gue punya ekspektasi untuk menjaga IPK selalu di atas angka 3, tapi gue tau gue nggak bakal bisa mencapai cum laude. Pas terima nilai ternaya emang nggak mencapai cum laude, ya udah, gue nggak baper. Hahaha.”
(sumber gambar: dok. Youthmanual)
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus