Pengen Bisa Jago Nulis? Inilah Hal-Hal yang Perlu Kamu Ketahui!
- May 05, 2016
- Fatimah Ibtisam
“Gimana sih, cara supaya bisa nulis?”
Saya seriiiing banget mendengar pertanyaan seperti itu. Walaupun sehari-hari saya sendiri berkecimpung di dunia fantasi tulis-menulis, saya aja bingung jawabnya.
Namun akhirnya saya mendapat pencerahan ketika bertemu dengan Ireda Trisnowati, seorang penulis dan jurnalis senior yang sudah menulis sejak hampir 20 tahun lalu (wih, pegel amat, nulis sampe 20 tahun! #krik #garing). Apalagi kebetulan Mbak Ida sering menjadi mentor penulis baru.
Bagi kamu yang sedang merintis karier sebagai penulis muda, atau sekedar kepengen bisa nulis, penting, nih, menyimak tips dan saran dari Mbak Ida!
Mbak, gimana, sih, cara supaya kita bisa nulis?
“Cara paling mudah: tulislah apa yang ingin kamu tulis! Semua [hal] bisa jadi bahan tulisan, kok. Dari mulai cuaca pagi, momen saat bangun tidur, saat mau berangkat kuliah / sekolah, acara ulang tahun teman, sampai soal mimpi semalam.
Untuk bisa jadi penulis—menurut saya—kamu nggak harus punya bakat luar biasa, karena sebenarnya setiap orang punya potensi untuk jadi penulis. Yang penting, kemampuan menulis kamu terus-terusan diasah dan dikembangkan dengan baik.”
Apa step-by-step untuk menjadi seorang penulis?
“1) Senang menulis, 2) Senang membaca tulisan orang lain, 3) Memahami bahasa yang baik dan benar, 4) Mempunyai jadwal rutin menulis.”
Apakah kita harus kuliah di jurusan tertentu atau mengikuti workshop menulis dulu, untuk bisa berkarier sebagai penulis?
“Nggak, kok. Untuk menjadi penulis, kamu bisa kuliah di jurusan apa saja. Mengikuti pelatihan [menulis] boleh aja, karena bagus untuk menambah ilmu.”
Apakah menjadi penulis harus fokus di genre tertentu? Misalnya, penulis khusus fiksi, feature, artikel hiburan, dan sebagainya. Atau apakah kita bisa jadi multi-writer?
“Tergantung keinginan kamu, kamu ingin dikenal sebagai penulis apa? Misalnya, penulis feature saja? Atau feature sekaligus fiksi? Kalau kamu sudah menentukan apa yang kamu mau, maka silahkan fokus pada pilihan tersebut.
Tapi jangan lupa, proses menulis membuat kita belajar banyak hal, sehingga bisa aja hari ini kamu ingin menjadi penulis fiksi, eh, bulan depan ingin jadi penulis feature.
Dalam perkembangannya, keinginan ini bisa berubah-ubah terus, sampai kamu [benar-benar] tahu genre apa yang paling kamu sukai dan kamu kuasai sebagai penulis.”
Sebagai penulis pemula, kira-kira kita butuh jam terbang berapa lama sampai bisa punya skill menulis yang diakui?
“Mmmm… nggak ada batasan waktu tertentu, sih. Kalau tulisan kamu sudah berhasil ditayangkan oleh sebuah media—atau kalau kamu sudah jadi penulis tetap di sebuah media—kemampuan menulis kamu tentunya sudah diakui oleh media tersebut.
Untuk bisa mendapat pengakuan dari pembaca, kayaknya tricky sih, ya. Soalnya pembaca A bisa bilang [tulisan kamu] bagus, sedangkan pembaca B bisa bilang tulisan kamu nggak bagus. Tapi secara umum, begitu tulisan kamu sudah beredar dan ada pembacanya, kamu sudah bisa disebut sebagai penulis.”
Bagaimana cara mbak Ida mencari ide untuk menulis?
“Kalau saya lagi mau menulis tulisan bebas, apa pun yang saya dengar, baca, dan tonton bisa jadi ide.
Sementara kalau saya mau membuat tulisan yang tema utamanya sudah ditentukan, saya akan menuliskan apapun yang berkaitan dengan temanya. Trus, tema tersebut akan saya gali [lebih dalam] lewat browsing, baca buku dan koran, nonton film, atau ngobrol sama teman.”
Pernah mengalami writer’s block alias tiba-tiba nggak mood nulis nggak?
“Pernah bangeeet! Kalau saya sedang mengalami writer’s block, saya bisa duduk lamaaa di depan komputer, tetapi nggak bisa nulis apapun. Kalau sudah begitu, biasanya saya bakal:
- browsing hal lain, di luar topic yang mau saya tulis,
- main game,
- baca majalah,
- gangguin teman yang ada di sekitar saya, hehehe,
- teleponan atau Whatsapp-an sama teman,
- nonton televisi,
- mengintip kondisi jalanan,
- pergi ke tempat favorit, yaitu supermarket terdekat, hihihi.
Intinya, yang terpenting, pindahkan dulu perhatian ke hal lain, agar nggak stuck dengan tulisan.”
Apa, sih, tips menulis yang sangat bermanfaat bagi mbak Ida?
“Pertama, punya buku tulis atau notes buat mencatat dan corat-coret, yang diletakkan di sebelah komputer atau laptop.
Kedua, siapkan diri untuk “senang” melakukan proses menulis.
Ketiga, buat jadwal menulis yang bisa ditepati diri sendiri.”
Di samping itu, buat saya, hal yang membantu proses menulis lebih menyenangkan adalah ketika saya sudah tahu akan menulis apa, dan sudah punya gambaran bagaimana bentuk tulisannya.
Apa, sih, hambatan yang mbak Ida alami saat menulis? Siapa tahu problemnya dihadapi oleh banyak penulis lain juga, nih!
“Pertama, nggak disiplin sama jadwal menulis yang dibuat sendiri.
Kedua, kadang-kadang keasyikan mencari informasi untuk bahan tulisan, jadi menulisnya sendiri malah nggak lancar. Nggak kelar-kelar, deh! Hihihi.
Ketiga, saat lagi tengah-tengah menggarap sebuah tulisan, tiba-tiba datang ide [tulisan] lain. Jadi waktu menulis pun terpotong untuk mencatat ide baru tersebut.”
Kalau kita sudah berpengalaman dan jago menulis, apakah berarti kita nggak perlu memperbaiki atau meningkatkan tulisan kita lagi?
“Dalam setiap proses menulis, pasti selalu ada hal baru yang dipelajari. Jadi meningkatkan tulisan itu harus selalu dilakukan.
Selain itu, menyelesaikan sebuah tulisan, tuh [selalu] menantang, lho. Karena perjalanan menyelesaikan sebuah tulisan, dari mulai awal menulis sampai selesai, nggak pernah sama.”
Apakah good writer = good editor? Sebab, umumnya penulis di media nantinya akan menjadi editor juga.
“Secara logika, seharusnya begitu. Good writer = good editor. Tetapi ada good editor yang belum tentu bisa jadi good writer, begitu pula sebaliknya. Soalnya, editor dan writer mempunyai penguasaan materi yang berbeda.”
(sumber gambar: askateacher.com, quotationof.com, forge3.com, theodysseyonline.com)
Kategori
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus