Serba-Serbi Diet Mayo, Buat Yang Ingin Langsing dan Sehat
- Nov 12, 2015
- Laila Achmad
Kalau kata profil Devina Aureel, “Dulunya anggun, percayalah,” Maka kalau saya ini dulunya kurus, percayalah!
Beneran, deh. Dari SMP sampai SMA, postur tubuh saya selalu termasuk yang paling imut seangkatan, dan saya bangga dengan keimut-imutan ini, meski kadang pas masuk sekolah, saya suka digiring satpam ke SD tetangga. Dikira bocah nyasar!
Saking bangganya, saya jadi sombong. Saya cuek makan apa aja tanpa takut gemuk, sehingga habit makan saya “jorok” banget—sering makan junk food, goreng-gorengan, MSG, gula kimiawi, simple carbohydrates, serta nggak suka menyantap sayur dan buah. Malas olahraga pula! Idih.
Pola makan ini terbawa sampai bertahun-tahun setelah melewati masa remaja. Padahal metabolisme saya sekarang ‘kan udah nggak sekencang dulu.
Akhirnya saya sempat gembrot banget di tahun 2012, dan merasa nggak fit. Setelah setahun terbebani bodi sendiri, saya pun bertekad menurunkan berat badan ke hakekatnya. Semangat! *tonjok udara*
Awalnya…
Saya olahraga mati-matian. Namun meski udah setahun nge-gym dan aerobik sampai kejang, saya, kok, nggak singset-singset, sih?
Di situ saya baru merasakan sendiri prinsip “Langsing itu 70% datang dari makanan, 30% dari olahraga” Intinya, kalau mau kurus, harus usaha jaga makan. Nggak bisa hanya mengandalkan olahraga.
Dari berbagai pilihan metode diet yang ada, saya pun memutuskan untuk menjalani diet Mayo atau no-salt diet.
Diet Mayo itu apa, sih?
Diet Mayo adalah sebuat diet yang dikembangkan oleh Mayo Clinic di Amerika Serikat. Prinsipnya, kita tetap makan 3x sehari dengan porsi yang cukup banyak, namun dengan sejumlah pantangan, yaitu:
- Garam. Ini pantangan utamanya! Termasuk makanan-makanan yang sudah mengandung banyak garam dari “sana”nya, lho, seperti processed meat (sosis, daging asap kemasan, dsb)
- Es atau air es
- Gula
- Penyedap rasa
- Karbohidrat, terutama karbohidrat simpel. Apa itu? Sederhananya, segala makanan yang “putih”, seperti nasi putih, roti putih, tepung, mie, kapur papan tulis… #eh Pokoknya, karbohidratnya cuma boleh gandum-ganduman. Itu pun sedikit.
- Apapun yang digoreng. Hanya boleh serba kukus dan rebus.
- Ngemil di luar waktu makan 3x sehari
Diet ini cuma perlu dilaksanakan selama 13 hari, dan menu selama 13 hari ini sudah ditentukan secara spesifik, nggak boleh diubah-ubah, termasuk takarannya. Menunya kurang lebih seperti ini:
As you can see, menu diet Mayo didominasi oleh ayam kukus, telur, kentang rebus, sayur-sayuran dan buah. Karbohidrat dan proteinnya sedikit aja. Porsinya kira-kira begini, lah.
Oya, diet ini juga harus dibarengi olahraga rutin, ya. Semampunya aja, yang penting gerak. Tanpa olahraga, efek diet ini nggak akan terlalu kerasa.
Tujuan dari diet Mayo ini apa, sih?
Tujuan mulia dari diet Mayo adalah mendetoks tubuh, memperbaiki metabolisme dan me-reset ulang lidah.
Garam dan gula kimiawi itu sebenarnya nggak penting untuk kesehatan, lho. Malah bisa dibilang nggak berguna sama sekali. Apalagi kandungan dalam garam dan gula serta rasa gurih-manis bisa kita ambil dari sumber yang lebih sehat.
Misalnya, kalau lagi ingin makan yang manis-manis, makan buah aja. Atau kalau lagi ingin makan yang gurih-gurih, lebih baik perbanyak bumbu-bumbu alami di masakan kita, bukan perbanyak garam dan MSG.
Jadi, dengan menjalani detoks 13 hari ini, diharapkan badan kita bisa lepas dari zat-zat kurang penting tersebut. Efeknya, metabolisme badan jadi jauh lebih baik, lidah jadi nggak doyan penyedap rasa asin dan manis berlebihan, dan badan jadi langsing banget!
Yah, jadi makanan diet Mayo hambar banget, dong?
Iya, sih, tapi itu cuma masalah mindset, kok.
Setiap bahan makanan ‘kan sebenarnya punya rasa alami yang diberikan oleh Tuhan. Tapi dari kecil, kita terbiasa menyantap makanan yang rasanya sudah dimodifikasi. Sehingga begitu kita menyantap makanan dalam bentuk “asli”nya—tanpa diperkaya gula, garam dan penyedap rasa—rasanya kok hambar banget?
Padahal seperti itu, lah, cara penyajian makanan yang benar dan sehat.
Diet ini susah nggak, sih, untuk dijalani dengan disiplin?
Coba liat lagi, deh, menu diet Mayo di atas. Atau coba intip foto-foto akun Instagram katering diet Mayo. Kayaknya enak, ya. Porsinya juga banyak. Gampang, laaah!
Kelihatannya doang, gaes.
Kenyataannya—seenggaknya bagi saya—menjalani diet ini dengan disiplin susaaaah banget. Selama diet, hari-hari dilalui dengan lemas, pusing, eneg, mual, dan lemot. Saya bahkan pernah muntah. Bahkan teman saya ada yang sampai bolos kerja 1-2 hari, saking lemasnya.
Hal ini wajar, sih, karena efek adaptasi dan detoksifikasi.
Tapi jangan jiper duluan, ya. Reaksi orang terhadap diet Mayo berbeda-beda, kok. Ada yang bisa menjalaninya dengan santai tapi disiplin, ada yang kesulitan, ada yang malah gagal total.
Reaksi orang-orang yang gagal pun macam-macam. Ada yang jadi nggak percaya sama sekali dengan teori diet Mayo, ada yang berusaha menjalaninya lagi dari awal.
Jadi, optimis dulu aja!
Kenapa orang-orang pada tertarik dengan diet Mayo?
Karena diet Mayo bisa menurunkan berat badan dan ukuran tubuh dengan cepat. Bahkan berat badan kita bisa turun antara 3 sampai 7 kilogram dalam waktu 13 hari saza!
Menarik bukaaan?
Mungkin itulah sebabnya orang berbondong-bondong mengikuti diet Mayo. Jasa katering diet Mayo pun semakin banyak.
Diet Mayo cocok nggak, sih, untuk mahasiswa? Mengingat diet Mayo ini berat dan memerlukan komitmen kuat,
Kehidupan mahasiswa itu sibuk, sehingga sering musti begadang, sering makan junk food, jarang olahraga, dan sebagainya. Akibatnya? Terbentuk pola hidup yang nggak sehat.
Lama-lama badan jadi melar. Mending melar doang, ini jadi lesu dan sering sakit juga!
Jadi, menurut saya, diet Mayo cocok untuk dilakukan mahasiswa, asalkan dijalani dengan niat yang kuat, dengan rambu-rambu yang tepat, dan dipahami pro-kontranya.
Oke, saya tertarik mau ikutan diet Mayo! Caranya gimana?
Pertama, kamu bisa masak dan menyiapkan makanan diet Mayo kamu sendiri selama 13 hari, untuk jatah makan tiga kali sehari. Contoh menunya ada di sini.
Memasak menu diet Mayo sebenarnya gampang, tapi kamu musti menyisihkan waktu untuk belanja bahan dan masak setiap hari.
Apalagi kalau mau berkreasi dengan aneka bumbu, supaya rasa makananmu nggak terlalu hambar. Perlu usaha ekstra untuk kreatif, tuh!
Kedua, kalau kamu nggak mau repot dan punya extra budget, pesen katering aja!
Sekarang ini, mungkin ada belasan katering yang melayani program diet Mayo selama 13 hari. Kalau pesan dari mereka, kita tinggal bayar dan merem aja, deh, berhubung makanan kita akan diantarkan setiap pagi selama 13 hari. Rasa dan variasi makanannya pastinya oke serta dijamin sesuai dengan “pakem” diet Mayo.
Tapi ya itu, mahaaaal…
***
Berikutnya, Youthmanual akan ngobrol dengan dua mbak-mbak cantik praktisi pola makan sehat, sekaligus pemilik jasa katering Mayo atau no-salt diet yang cukup beken. Mereka akan sharing tentang tips serba-serbi diet ini khusus mahasiswa. Ditunggu, ya!
(sumber gambar: Paleo DIet Rules and Guidelines, Wiki-Fitness, Mayo Clinic, Whole Health Insider, Screwpine Kitchen)
Kategori
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus