CV Kamu “Sepi” Pengalaman? Cantumkan Hal-Hal Berfaedah Ini!
- May 23, 2017
- Nadia Fernanda
Problema kebanyakan fresh graduate yang lagi nyari kerja di posisi entry level pasti nggak jauh dari CV yang “sepi” pengalaman—yang pastinya nggak terlihat menarik di mata perekrut kerja.
Duh, gimana mau cepet keterima kerja kalau CV aja udah nggak mengundang?
Tapi jangan khawatir, gaes, karena minim pengalaman untuk ditulis dalam CV bukan berarti kamu pasti nggak qualified untuk pekerjaan yang kamu lamar, kok. Meskipun ujung-ujungnya memang kinerja nyata kamu-lah yang akan membuktikan, tapi kamu nggak akan bisa mendapatkan kesempatan itu kalau CV kamu aja nggak bisa meloloskan kamu sampai tahap tersebut.
Makanya, kamu wajib banget terapkan trik-trik di bawah ini untuk bisa membuat dua halaman pada CV kamu yang lowong banget itu menjadi lebih berisi dan menarik para perekrut kerja. Catat, yak!
1. Fokuskan pada kemampuan kamu yang menonjol
Nggak punya deretan pengalaman yang remarkable selama menjalani masa perkuliahan? Nggak masalah! Sepasif-pasifnya kamu di bangku kuliah, pasti ada momen-momen dimana kamu terlibat dalam suatu kegiatan yang secara nggak langsung mengasah soft skill kamu menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Format CV yang standar dan sering kamu temui di contoh-contoh yang ada di internet pasti selalu mengurutkan pendidikan formal, informal, dan pengalaman berorganisasi atau kepanitiaan yang pasti akan sangat berpengaruh dengan sebergengsi apa institusi, organisasi, dan kepanitiaan yang kamu ikuti.
Nah, ada baiknya kalau kamu fokuskan susunan CV kamu pada kemampuan-kemampuan kamu yang menonjol, sob. Misalnya, kamu ingin menonjolkan skill kepemimpinan dan manajemen waktu selama berkuliah lewat cerita kamu dalam menjadi penanggung jawab kelas. Bisa banget, tuh, kamu garis bawahi dengan skill yang dibutuhkan untuk melamar target pekerjaan!
2. Isi CV dengan informasi yang relevan sesuai pekerjaan yang dilamar
Seperti yang sudah dijelaskan dalam artikel ini, kamu hanya akan membuang-buang waktu para perekrut kerja jika kamu terlalu banyak memasukkan informasi yang sama sekali nggak nyambung dengan posisi atau pekerjaan yang akan kamu lamar. Niatnya, sih, biar CV-nya ramean dikit, tapi kalau ramenya nggak membawa faedah, sama aja bo’ong, sob!
Untuk mengisi ke“kosong”an lembar CV kamu, selalu ambil opsi untuk mencantumkan informasi yang lebih berfaedah dan relevan—meskipun sekecil apa pun itu. Nggak masalah jika kamu cuma memenangkan kompetisi call for paper tingkat fakultas ekonomi, selama kamu melamar kerja di bidang yang bersangkutan dan terjadi selang dua tahun yang lalu.
Intinya, perekrut kerja kamu sama sekali nggak merasa kalau prestasi kamu dalam ajang lomba nyanyi se-kecamatan relevan dengan posisi Junior Auditor, atau penghargaan-penghargaan lainnya yang kamu raih ketika kamu masih SD. Jika kamu ingin mencantumkan informasi seputar pengalaman atau skill yang benar-benar berguna untuk pekerjaan tersebut, cantumkanlah yang benar-benar memiliki kesinambungan dengan job requirement dan kamu peroleh dalam jangka waktu maksimal 5 tahun terakhir.
3. Sertakan personal statement
Seringkali personal statement dipandang sebelah mata—bahkan diabaiakan—ketika menyusun CV. Padahal, jika kamu bisa membuat personal statement yang baik, benar, dan relevan dengan posisi dan pekerjaan yang kamu lamar, kamu bisa aja lolos tahap seleksi dengan selling point yang kuat dan header CV kamu yang nggak sepi-sepi amat, hihihi.
Personal statement sesungguhnya nggak dipengaruhi dengan banyaknya pengalama jempolan yang kamu miliki, kok. Idealnya, personal statement terdiri dari maksimal 50 kata dan berisikan rangkuman singkat tentang diri kamu dari sudut pandang kamu sendiri dalam sebagai seorang individu dalam mencapai tujuan-tujuan terpenting dalam hidup kamu.
Selain bisa meyakinkan perekrut dengan kemampuan dan motivasi yang kamu punya, kamu juga bisa “menjual diri” kamu lebih efektif lagi jika personal statement yang kamu tulis memiliki tujuan yang sama dengan visi dan misi perusahaan yang ingin kamu lamar. Tuliskan apa yang sedang kamu lakukan untuk dapat mencapai tujuan hidup yang kamu tetapkan dalam suatu kalimat yang koheren dan nggak betele-tele—apalagi berlebihan!
4. Gunakan desain yang memberikan kesan “penuh”
Ternyata desain CV juga nggak kalah krusial dibanding kontennya sendiri, lho, gaes. Agar kamu bisa memaksimalkan sisa ruang yang ada, kamu harus pintar-pintar memilih dan mendesain CV kamu agar bisa terlihat “penuh” tanpa harus memperbanyak konten.
Ada banya banget, kok, contoh template CV di luar sana yang bisa kamu pakai dan customize dengan kebutuhan kamu dalam menciptakan visual CV yang menarik. Jangan lupa sesuaikan juga desain CV dengan jenis bidang pekerjaan yang akan kamu lamar. Pokoknya, bikin CV udah nggak laku lagi kalau kamu cuma ngetik ala kadarnya di Miscrosoft Word pakai Times New Roman, size 12, margin 4-4-3-3. Itu bikin CV apa nyusun skripsi?
Makanya, meskipun nggak akan selalu berguna, tapi ada baiknya kalau kamu mengeluarkan sedikit effort untuk menguasai skill-skill dasar dalam mendesain seperti pengoperasian aplikasi Photoshop atau Adobe Illustrator. Meskipun ujung-ujungnya kamu bakal ngelamar kerja ke Bank, tapi seengaknya kamu bisa ngedesain CV yang baik agar perekrut tertarik untuk me-review CV kamu.
Selamat mencari kerja!
(sumber gambar: tes.com, amazonaws.com, cdn.com, gothinkbog.co.uk, blue-kangaroo.pl)
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus