Seberapa Penting Cover Letter Dalam Melamar Kerja?

Dalam hal melamar magang atau kerja, cover letter atau surat lamaran kerja adalah hal yang umumnya dilampirkan dalam dokumen melamar kerja bersama Curriculum Vitae (CV) serta portofolio. Kamu yang masih nggak tahu apa-apa soal bagaimana melamar kerja mungkin masih kebingungan dengan apa itu cover letter dan apa kepentingannya dalam melamar kerja.

Simpelnya, cover letter berfungsi sebagai surat pengantar lamaran kerja yang berisi perkenalan singkat sebelum kamu menjelaskan secara panjang lebar pengalaman dan pencapaian kamu di CV dan melihat karya-karya kece di portofoliomu.

Baca juga: Perbedaan Cover Letter, Resume dan CV Buat Kamu yang Lagi Menyusun Dokumen Lamaran Kerja

Trus, pertanyaan selanjutnya adalah: seberapa penting peran cover letter dalam melamar kerja?

Pentingnya cover letter dari sudut pandang masing-masing perusahaan, terutama di industri apa perusahaan tersebut bergerak. Untuk beberapa perusahaan yang cara perekrutan karyawannya masih konvensional, mungkin cover letter masih dianggap sebatas formalitas. Tapi, kalau kita bicara perusahaan yang lebih progresif, cover letter adalah hal paling penting dalam melamar kerja yang bahkan bisa menentukan apakah kamu layak untuk lanjut ke tahap berikutnya.

Setelah mengalami sendiri betapa pelik dilemanya mencari talent yang tepat dan ngobrol-ngobrol bareng spesialis perekrutan sumber daya manusia alias Human Resource (HR) dari berbagai industri, Youthmanual juga menganggap kalau cover letter adalah hal penting dalam melamar kerja. Penting pake banget, malah.

Here’s why.

1. Cover letter adalah kesan pertama yang kamu tunjukkan kepada perusahaan—and first impression matters!

cover letter adalah

Kamu yang masih naif dan “hijau” dalam urusan bekerja dan mencari kerja pasti belum terlalu paham dengan bagaimana alur dan proses dalam mencari dan melamar kerja. Agar lebih mudah untuk dipahami, kita asumsikan saja melamar kerja itu prosesnya seperti ketemu gebetan untuk pertama kali.

Kok gitu? Yha katanya cari kerja kayak cari jodoh. Sebelum jadi jodoh, ya digebet dulu lah. Ahay.

Logikanya, kamu pasti ingin memberikan yang terbaik pada kontak atau pertemuan pertama sama gebetan. Kalau gebetanmu ternyata punya selera bagus dan nyambung ketika diajak ngobrolin hal yang kamu juga suka, artinya dia memberikan kesan pertama yang baik dan bikin kamu makin ingin mengenal dia lebih jauh (ecie). Tapi kalau ternyata di media sosial dia suka nge-post sesuatu yang menyinggung SARA atau ketauan suka ngupil di depan umum, mungkin ini adalah hal yang big no buat kamu dan bikin kamu “hilang rasa” sama dia.

The same thing goes when you’re applying for a job. Bedanya, kalau lagi pedekate kamu bisa dengan gampangnya mendapatkan first impression dari sekece apa feed Instagram gebetanmu atau ngopi bareng di tempat nongkrong hitz, first impression yang bisa kamu berikan pertama kali untuk perusahaan adalah cover letter yang kamu berikan dalam proses melamar kerja.

Ingat, kamu nggak punya kesempatan untuk langsung tatap muka orang yang akan menyeleksi kamu ketika kamu melamar kerja untuk memberikan kesan pertama secara langsung, ‘kan? Itulah sebabnya ketika pada masa orang-orang melamar kerja masih dengan dokumen fisik yang diantar sendiri ke perusahaan tujuan (atau via pos, kalau kejauhan), dokumen cover letter diletakkan di paling atas agar menjadi dokumen pertama yang dibaca perusahaan ketika mengulas lamaran kerja.

Oya, masing-masing perusahaan juga memiliki standar yang berbeda dalam menilai kesan pertama mana yang dianggap baik ataupun buruk oleh mereka, lho. Makanya, cover letter akan sangat menentukan apakah perusahaan akan menaruh ketertarikan kepada kamu, atau malah ilfil gara-gara first impression yang kamu berikan di dalamnya nggak banget!

Baca juga: Cara Membuat Cover Letter dan 5 Hal Penting yang Harus Kamu Cantumkan di Dalamnya

2. Cover letter menunjukkan niat dan tujuan kamu dalam bekerja di perusahaan tersebut tanpa membuang waktu

pentingnya cover letter dalam melamar kerja

Suatu perusahaan besar bisa menerima puluhan sampai ratusan dokumen lamaran pekerjaan setiap harinya. Apalagi kalau lagi musim buka lowongan kerja, jumlahnya bisa sampai ribuan.

Kamu harus tahu kalau yang akan membaca dan mengulas lamaran kerjamu bukanlah bos perusahaan atau semua orang yang bekerja di sana. ada divisi khusus yang bertugas untuk melakukan hal tersebut. Dan berapa jumlah tenaganya? Dikit. Nggak sampai 5 orang, bahkan. Bayangin akan betapa menyita waktunya kalau mereka harus membaca lamaran pekerjaan satu per satu untuk mencari talent yang tepat dan sesuai dengan kualifikasi.

Makanya, tanpa bermaksud menyamakan setiap perusahaan besar, tapi memang pada umumnya perusahaan besar masih sangat konservatif dalam hal membuka lowongan pekerjaan dan menyeleksi pelamar kerja terutama untuk lowongan first-entry level. Mereka biasanya membuat suatu formulir khusus untuk mempersingkat waktu dan mempermudah sistem seleksi. Mungkin pelamar akan langsung diseleksi berdasarkan lama pengalaman bekerja, kampus almamater, atau bahkan nilai IPK minimum. Mungkin mereka nggak akan punya waktu untuk baca CV kamu atau basa-basi yang kamu karang sedemikian rupa di kolom “Kenapa kamu layak untuk bekerja di posisi yang kamu pilih?”

Sedih, emang. Tapi ya begitulah kenyataannya.

Baca juga: 10 Kesalahan Menggelikan Pemula Saat Mengirim Lamaran Kerja. Jangan Diulangi, Ya!

Beda cerita kalau kamu melamar ke perusahaan yang jauh lebih progresif dalam mencari talent. Nilai bahkan ijazah bukanlah hal yang penting dalam proses seleksi. Niat dan tujuan kamu dirasa lebih penting untuk dipertimbangkan, karena mereka membutuhkan talent yang nggak cuma bisa bekerja tapi juga bisa berkarya sesuai dengan visi dan misi suatu perusahaan.

Perlu diingat juga kalau kamu bisa membuat dirimu stand out diantara jutaan orang lainnya yang juga tertarik dan melamar kerja di perusahaan tersebut. Itulah sebabnya menggali latar belakang perusahaan dan lowongan pekerjaan yang ditawarkan sangat penting agar perusahaan memahami bahwa kamu-lah talent yang tepat untuk mereka karena mereka merasa kamu udah ngertiin mereka banget.

Kok jadi romantis gitu? Ya namanya juga mirip-miripan kayak pedekate sama gebetan.

Bekerja itu nggak cuma selalu tentang kamu yang ingin meniti karier gemilang dan mendapatkan gaji yang tinggi, gaes. Kamu juga harus tahu kalau perusahaan juga membutuhkan kemampuan dan kontribusi kamu agar perusahaan dapat mewujudkan visi dan misinya. Kalau di dalam cover letter kamu nggak bisa menunjukkan niat,  tujuan, dan cara yang sejalan dengan perusahaan, jangan harap perusahaan akan menaruh ketertarikannya pada kamu.

Kenapa? Balik lagi ke analogi di poin pertama: gimana bisa jodoh kalau visi dan misi yang ingin dicapai di masa depan aja nggak sama? A s h o y .

3. Cover letter bisa menentukan apakah kamu layak atau tidak bekerja di suatu perusahaan—bahkan sebelum CV kamu dibaca.

cover letter untuk melamar kerja

Dari 2 poin sebelumnya, ada baiknya kalau kita samakan persepsi dulu kalau sampai sini kamu sudah paham kalau  a.) cover letter penting untuk menunjukkan kesan pertama yang baik, dan b.) cover letter penting untuk menunjukkan niat dan tujuanmu bekerja untuk mencapai visi dan misi perusahaan.

Jadi, dalam poin ini, bukan maksudnya mau bikin kamu semua panik. Tapi, karena dua poin itulah kamu harus tahu bahwa cover letter bisa menentukan apakah kamu layak atau tidak bekerja di suatu perusahaan—bahkan sebelum CV kamu dibaca.

Jeng jeng.

Zaman sekarang, proses melamar kerja jauh lebih mudah karena kamu bisa langsung melampirkan dokumen yang dibutuhkan lewat email. Kalau sampai cover letter yang pertama kali dibaca oleh perusahaan terlihat nggak meyakinkan, pasti mereka nggak mau buang waktu untuk menggubris lamaran kerja kamu. Boro-boro CV dan portofolio kamu dibaca. Bisa aja email kamu dianggap spam/junk, atau bahkan langsung dihapus. Duh!

Menurut para ahli di bidang HR, menilai kepribadian dan etos kerja calon karyawan nggak harus dilakukan dengan tatap muka, lho. Dari kesan pertama yang kamu berikan dalam cover letter, bisa kelihatan apakah kamu adalah orang yang punya semangat untuk belajar, kedisiplinan dan ketelitian yang tinggi, sampai kemampuan interpersonal yang kamu miliki tanpa harus kamu sampaikan dalam tulisan dan kata-kata yang gamblang.

Baca juga: Tips Melamar Pekerjaan dengan Efektif dan Bikin Kamu Nggak Asal Dapat Kerja

Itulah sebabnya kamu nggak boleh asal dalam membuat cover letter, apalagi cuma sekadar copy-paste dari dokumen-dokumen lamaran kerja kamu yang lain. Perusahaan akan sangat menghargai effort kamu dalam mengenali lebih jauh tentang mereka, apalagi jika kamu sudah memahami lowongan pekerjaan yang ditawarkan karena kamu terlihat jauh lebih profesional. Yakali ada perusahaan yang mau nerima kamu kalau kamu aja nggak tahu di posisi yang akan kamu lamar bakal ngerjain apa.

Ingat, cari kerja kayak cari jodoh. Kalau emang suka, berusahalah menjadi sosok yang bikin mereka penasaran dan kepincut juga sama kamu. Perjuangkan gimana pun caranya agar jadi yang terbaik dan yang mereka butuhkan. Siapa tahu, di masa depan nanti kalian emang berjodoh.

Berjodoh sama pekerjaan dan perusahaan idaman, maksudnya. Hihihi.

 

(sumber gambar: amazonaws.com, themuse.com, getreading.co.uk, ideas.ted.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Allysa Kamalia Putri | 2 bulan yang lalu

ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?

Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran Hewan
Nina Syawalina | 2 bulan yang lalu

Kak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?

5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanan
AVERILIO RAHARJA | 3 bulan yang lalu

semangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/

5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus
Averilio Raharja | 3 bulan yang lalu

semoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/

5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1