Sistem Penilaian Baru SBMPTN 2018, Menristekdikti: Lebih Menguntungkan Peserta!

“Untuk seleksi PTN melalui jalur tes (SBMPTN 2018), jauh lebih menguntungkan peserta,” Menristekdikti Mohamad Natsir angkat bicara soal sistem penilaian baru SBMPTN. Yup, sejak diumumkan bahwa nggak ada lagi nilai minus pada SBMPTN serta perubahan sistem penilaiannya, suasana jadi ramai dengan pro-kontra, perdebatan, hingga berbagai pertanyaan dan curhatan. *lap keringet*

Pak Menteri pun berusaha menenangkan masyarakat (dan netijen). Akhirnya, saat membuka pengumuman SNMPTN 2018 (17/04), beliau memberikan statement soal SBMPTN. Beliau meyakinkan kalau perubahan tersebut akan membuat SBMPTN lebih simpel serta bakalan menguntungkan peserta. “SBMPTN ini jauh lebih memperhatikan upaya yang dilakukan siswa, sehingga tidak merugikan siswa,” tegas beliau.

Begini kira-kira skema perubahan penilaian SBMPTN.

SBMPTN “Zaman Old

* Jawaban benar skor +4 (plus 4), jawaban salah -1 (minus satu), dan jawaban tidak diisi 0 alias nggak ada nilainya.

* Sistem penilaian ini sudah diterapkan sejak lebih dari 20 tahun yang lalu, alias sejak zaman mama papa kamu!

SBMPTN “Zaman Now”

* Nggak ada nilai minus.  Jawaban benar nilai 1, jawaban salah atau tidak diisi adalah 0.

* Saat ada peserta yang mendapatkan nilai yang sama, maka panitia akan mengevaluasi soal yang mereka jawab dengan benar. Ini seperti yang dijelaskan Menristekdikti, “Gimana kalau ada yang nilainya sama? Maka panitia akan menerapkan sistem evaluasi tambahan, yaitu dengan melihat tingkat kesulitan  soal yang telah dikerjakan siswa. Makin sulit tingkat soal yang dikerjakan (dijawab dengan benar) maka akan dapat kredit (lebih) daripada soal yang tingkat kesulitannya rendah.”

* Mulai diterapkan pada SBMPTN 2018.

Selengkapnya soal sistem penilaian SBMPTN 2018 dan penghitungan skor bisa kamu cek di sini.

***

 “Dulu ada kecenderungan, siswa (peserta SBMPTN) ketika mengerjakan (soal tes), kalau tidak bisa, dikosongkan .Ternyata banyak terjadi kekosongan (jawaban kosong),“ ungkap Bapak Mohamad Natsir.  Beliau pun mendukung penuh sistem penilaian baru, “(Sistem penilaian) Ini lebih simpel, sehingga tidak ada pekerjaan (jawaban) yang kosong. Semua supaya  peserta bisa mengisi dengan baik.”

Yup, sering denger ‘kan, ada peserta SBMPTN yang cuma mengerjakan segelintir soal tes Matematika atau tes lainnya? Nah, dengan sistem ini diharapkan peserta nggak pilih-pilih materi yang dikuasai.

Pro-Kontra

Perubahan sistem penilaian ini mulai heboh ketika diumumkan pada Sabtu, 7 April 2018 lalu via medsos, atau sekitar sebulan menjelang hari H tes. Pada hari Senin 9 April, baru deh keluar siaran pers yang lebih rinci membahas perubahan ini. Akhirnya, seminggu kemudian Menristekdikti turut memberikan penjelasan. Lumrah jika ada yang setuju dan ada yang tidak setuju dengan kebijakan baru tersebut dengan alasan masing-masing.

Pemerintah melalui Menristekdikti jelas menganggap kebijakan baru ini justru menguntungkan peserta. Kenapa? Karena nggak ada nilai minus, sehingga peserta nggak bakalan hilang poin bila menjawab salah.

Sementara yang kontra menganggap perubahan tersebut dilakukan mendadak, karena hanya H-31 sebelum tes.

sbmptn 2018 sistem nilai

Pengumuman perubahan sistem penilaian SBMPTN 2018 yang dibagikan via Twitter.

Trus, ada pula yang merasa nggak cocok dengan sistem penilaian ini. “Bagi saya, sistem penilaian yang baru kurang mendukung (nilai saya). Kelemahannya, kalau kita menjawab soal dengan tingkat kesulitan rendah, skornya akan lebih rendah (ketimbang soal sulit). Sementara dengan sistem penilaian sebelumnya, akan setara antara soal sulit dan mudah. Sehingga dengan menjawab soal yang cenderung mudah, skornya bisa tinggi,” ungkap Nabil siswa SMAI Al-Azhar Syifa Budi Surakarta.

Sistem  penilaian ini mungkin aja bikin sebagian peserta jadi nggak pede lantaran merasa hanya bisa menjawab soal yang relatif mudah, sehingga skornya (kemungkinan) bakal rendah. Tapi daripada mumet mikirin mana soal yang mudah, dan mana yang sulit (panitia udah punya metode yang dapat dipertanggungjawabkan untuk menentukan bobot soal), mendingan fokus pada mengerjakan soal dengan sebaik-baiknya. Yekan?

Ada juga yang beranggapan bahwa dihilangkannya sistem minus akan bikin peserta bebas menjawab asal dan untung-untungan. Akibatnya, bisa jadi yang diterima adalah yang “hoki”. Oke, tes dengan sistem pilihan ganda memang memiliki beberapa kekurangan, seperti kemungkinan peserta menjawab dengan asal. Tapi, ini berlaku baik dengan sistem minus maupun tanpa sistem minus.

Ada juga calon peserta SBMPTN yang nyantai aja dengan perubahan ini, seperti Rifki dari SMAN 1 Surakarta. “Kalau pesertanya sudah siap, dengan sistem apapun bisa tetap jalan,” ujarnya. Well, komentar ini ada benarnya. Bagaimana pun sistem penilaian atau pengerjaan soal diutak-atik, faktor terpenting adalah kesiapan si peserta sendiri. Walaupun tentu saja, informasi perubahan sistem nilai perlu diketahui calon peserta SBMPTN.

SBMPTN Berubah, Gimana Menyikapinya?     

Beberapa sekolah proaktif menyikapi perubahan SBMPTN 2018. “Kemarin, sekolah mengadakan tryout SBMPTN dengan sistem yang baru. Jadi semua siswa sudah tahu gimana rasanya,” cerita Rifki. Nah, bagus banget sih, kalau institusi pendidikan membantu sosialisasi sistem baru ini. Kamu sebagai calon peserta SBMPTN sendiri bisa inisiatif buat ikutan tryout versi baru ataupun latihan soal sendiri, jika sekolah nggak memfasilitasinya.

Gimana dengan strategi belajar? Apakah ada perubahan? “Nggak ada perubahan cara belajar dengan sistem penilaian baru ini, tapi mungkin perlu belajar lebih giat,” ungkap Rifki menyikapi SBMPTN 2018. Nabil juga mengungkapkan bahwa strategi yang ia terapkan untuk menghadapi tes masuk PTN nggak mengalami perubahan. “Strategi yang aku pakai sama saja dengan sebelumnya (sebelum diumumkan sistem penilaian diubah). Hanya saja, seandainya ada soal yang aku ragu-ragu (jawabannya), akan tetap aku jawab karena nggak ada sistem minus.”

Nah, gimana dengan persiapan dan strategi kamu menghadapi SBMPTN 2018?

Baca juga:

Hikmah yang Bisa Kita Ambil dari Susahnya Soal Matematika UNBK dan Perubahan Sistem Penilaian SBMPTN 2018

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Allysa Kamalia Putri | 2 bulan yang lalu

ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?

Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran Hewan
Nina Syawalina | 2 bulan yang lalu

Kak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?

5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanan
AVERILIO RAHARJA | 3 bulan yang lalu

semangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/

5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus
Averilio Raharja | 3 bulan yang lalu

semoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/

5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1