Ahmad Fachry Agam, Mubalig Muda Penuh Semangat di Selandia Baru
- Jun 21, 2016
- Laila Achmad
Memasuki minggu ketiga puasa, nih, gaes! Aktivitasnya pada ngapain aja? Apa?! Masih tidur-tiduran di rumah aja?
Jangan, dong. Sayang banget kalau puasa kamu cuma diisi dengan mager di kamar, atau paling-paling bukber dengan teman-teman. Memang, nggak gampang menambah aktivitas sambil menahan godaan lapar, haus, dan emosi, sehingga rasanya lebih aman jika selama puasa, kita bersantai-santai aja.
Namun beda dengan Ahmad Fachry Agam. Dari tahun ke tahun, cowok ini rajin berdakwah ke publik, termasuk di bulan Ramadan, sambil berpuasa. Dan dia nggak berdomisili di Indonesia, lho, namun di Wellington, Selandia Baru.
Ahmad Fachry Agam adalah cowok Indonesia berumur 16 tahun, yang tinggal di Wellington, ibukota Selandia Baru, mengikuti orangtuanya yang bekerja di sana.
Hebatnya, sambil bersekolah, siswa Wellington Boys College ini rutin berdakwah dan menyampaikan nilai-nilai agama Islam yang dia dapat dari orangtuanya.
Sejak awal Ramadan tahun ini, suara Fachry sering terdengar menyampaikan dakwah Islam di tengah publik Wellington, ibukota Selandia Baru.
Dengan bahasa Inggris berlogat Selandia Barunya yang lancar, cowok ganteng ini rutin mengenalkan Islam kepada pendengarnya. Bukan cuma Muslim pendatang dari Indonesia, tapi juga publik Selandia Baruyang tertarik untuk mengenal Islam. Nggak heran kalau Fachry disebut sebagai mubalig muda asal Indonesia yang cerdas.
“Kebalikan dari apa yang sering ditampilkan di media, orang-orang di sini sangat terbuka dan berpikiran bebas. [Dakwah] saya diterima dengan baik,” cerita Fachry kepada NET TV, dalam acara bertajuk Muslim Traveler.
Tahun lalu, Fachry bahkan ditunjuk oleh Asosiasi Federasi Islam Selandia Baru untuk berdakwah di Parlemen Selandia Baru, di depan Perdana Menteri Selandia Baru John Key.
Memang, menurut Departemen Urusan Etnik yang dikutip dari detik.com, umat Islam di Selandia Baru saat ini naik hampir 2 kali lipat dibandingkan tahun 2001, dengan jumlah lebih dari 45 ribu orang dari sekitar 4,6 juta orang penduduk di sana.
Karena sudah tinggal di Wellington dari umur dua tahu, Fachry nggak lancar berbahasa Indonesia. “Saya cinta Indonesia. Saya baru pulang dari Indonesia beberapa bulan lalu, untuk belajar agama [Islam] dan menyampaikannya ke publik luas. Maaf, saya kadang tidak lancar berbahasa Indonesia, tapi saya terus belajar, agar saya bisa memberikan perspektif tentang Islam kepada masyarakat luas,” katanya lagi.
Walaupun sudah lama tinggal di Wellington, Fachry masih berencana kembali ke Indonesia untuk memperdalam ilmu agama di pesantren. Selanjutnya, dia nggak ingin hanya menyebarkan Islam di Wellington, tetapi juga di negara-negara lain sambil keliling dunia.
“Saya ingin membantu menyebar kebaikan Islam. Insya Allah, semoga dunia ini akan jadi tempat yang lebih baik untuk kita semua,” kata Fachry.
Di antara kegiatan dakwahnya, Fachry masih menyempatkan diri mengajar anak-anak membaca Quran, dan ikutan kegiatan bela diri muay thai, bahkan ketika sedang berpuasa.
Positif banget, ya? Buat yang masih mengisi puasanya dengan tidur-tiduran aja, jadi lebih terinspirasi nggak, nih?
(sumber foto: detik.com, youtube.com)
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus