Muhammad Yukka Harlanda, Mendirikan Brodo Gara-Gara Susah Cari Sepatu Ukuran Besar
- Jun 22, 2016
- Dian Ismarani
Tau merk sepatu lokal Brodo? Harusnya tau dong, ya. Tapi kamu tau nggak, awal mula berdirinya gara-gara apa? Gara-gara founder-nya, Muhammad Yukka Harlanda, susah nyari sepatu berukuran besar. Maka akhirnya dia memutuskan untuk memesan sepatu khusus buat dirinya sendiri.
Nah, begitu ketemu vendor yang cocok di Bandung, Mas Yukka malah ketagihan membuat sepatu.
Akhirnya, bareng temen sekampusnya, Putera Dwi Kurnia, Yukka membangun Brodo.
Awalnya Brodo hanya dijual online, namun sekarang mereka punya lima offline stores di Jakarta, Bandung, Surabaya dan Bekasi. Wow!
Di sela-sela acara Pesta Pendidikan bulan lalu, saya berhasil “nyulik” Mas Yukka sebentar untuk berbagi inspirasi ke kamu semua, tentang perjuangannya membangun Brodo.
Halo, Mas Yukka! Penasaran, nih, dulu membangun Brodo modal awalnya berapa?
Modal tabungan Rp3,5 juta, ditambah uang Uta (Putra) yang didapat dari hasil pinjaman sebesar Rp3,5 juta juga. Dengan modal segitu, produksi pertama Brodo menghasilkan 40 pasang sepatu.
Apa, sih, tantangan membangun Brodo?
Banyak. Saya sampai lupa, saking banyaknya. Hahaha…
Tapi tantangan yang paling berasa di awal-awal adalah, nggak punya pengalaman sama sekali di bidang pembuatan sepatu. Selain itu, modalnya juga pas-pasan banget.
Tapi pasti ada senengnya, dong?
Ada.
Pertama, saya senang bisa menyalurkan passion. Sejak kecil, saya suka banget sama sepatu. Saya hapal jenis sepatu Nike, Adidas dan lainnya. Bisa bekerja di bidang yang saya sukai, tuh, asyik banget!
Kedua, punya bisnis sendiri berarti saya nggak harus kerja sama orang. Kebetulan, saya dan Uta memang bukan tipe yang suka kerja di korporasi. Makanya kita bersyukur banget bisa membangun Brodo dan mengembangkannya.
Ketiga, sekarang Brodo sudah punya lebih dari 100 orang karyawan. Setiap kali mereka happy, saya juga jadi ikutan happy.
Cerita sedikit, ya. Beberapa bulan ke belakang, penjualan Brodo sempet melebihi ekspektasi sehingga kita bisa kasih bonus ke karyawan. Meskipun nggak banyak, tapi mereka senangnya minta ampun. Hal-hal kayak gini bikin saya terus mutar otak supaya Brodo berkembang lebih besar.
Mas Yukka ‘kan dulu sekolah di SMA 8 Jakarta, kenapa akhirnya milih kuliah ke jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung?
Hahaha! Jadi ceritanya, dulu saya punya pacar dari SMA, dan dia masuk ITB duluan. Jadi saya mikir, gimana caranya, harus kuliah di ITB juga. Motivasinya memang salah, sih, tapi Alhamdulillah, kuliah saya lancar dan dijalani dengan semangat.
Pas kuliah, Mas Yukka tipe mahasiswa yang seperti apa?
Pas kuliah, saya tipe mahasiswa yang lebih banyak bergaul dan berkegiatan di luar. Tapi tergantung tipe dosennya juga, sih. Misalnya, ada tipe dosen yang peduli sama absensi, ada juga tipe dosen yang lebih mementikan tugas kelar. Pokoknya saya harus pintar-pintar mengatur strategi. Jangan sampai saya terlalu asyik kegiatan di luar kelas atau serius berbisnis, tapi akhirnya kuliah berantakan.
Skill apa yang nggak dipelajari di bangku kuliah dulu, tapi bermanfaat untuk profesi sekarang?
Public speaking dan leadership.
Pernah mengalami kegagalan yang bikin down banget, nggak?
Untungnya, saya orang yang apa-apa dibawa santai. Anak-anak ITB biasanya high achiever, ya. Saya nggak begitu-begitu amat. Waktu kuliah, kalau saya dapat nilai C, ya santai aja. Yang penting saya bisa ambil pelajaran dari pengalaman-pengalaman saya, supaya pengalaman jeleknya nggak terulang.
Nah, hal itu kebawa sampai sekarang saya bekerja. Saya berusaha santai setiap menghadapi masalah.
Tapi saya ingat suatu kejadian, sekitar tiga tahun lalu. Waktu itu bulan puasa dan stok Brodo habis, tapi orang masih pada mau beli karena euphoria THR. Akhirnya, kami nekat buka pre-order. Tiga bulan kemudian, barangnya belum jadi. Pas udah jadi, ternyata masih reject (kualitasnya jelek) sehingga ribuan sepatu harus diproduksi ulang.
Kami mendapat protes di mana-mana, bahkan ada yang sampai mau melaporkan ini sebagai penipuan.
Di situ saya ngerasa, kok berbisnis tuh susah banget, ya? Kok gini banget, ya?
Trus, gimana caranya Mas Yukka bangkit lagi?
Saya beruntung punya pasangan yang supportive banget. Dia bilang, kalau bisnis ini memang passion saya, saya nggak boleh nyerah. Dulu Nike, Adidas dan perusahaan besar lainnya juga pasti pernah mengalami hal-hal menyedihkan. Akhirnya saya bisa semangat lagi. Nggak sia-sia ‘kan ngejar dia ke ITB? Hahaha!
Pesan buat teman-teman Youthmanual yang ingin jadi entrepreneur muda?
Saya hobi banget baca biografi dan ini bikin saya mengidolakan banyak orang. Tapi saya sadar, kita nggak akan pernah bisa jadi orang lain. Yang paling benar adalah tetap menjadi diri kita sendiri, namun dalam versi terbaik.
Selain itu, setiap fase kehidupan nggak ada yang bisa diulang. Maka nikmati apa yang lagi lo rasain sekarang. Sekolah, kuliah, bergaul seluas-luasnya, gagal sebanyak-banyaknya. Nikmatin fase hidup lo sekarang, karena fase itu nggak akan pernah bisa diulang.
(sumber foto: detik.com, bayuwin.com, Iyank, Twitter Yukka)
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus