What Advice Would You Give to Your 20 Year Old-Self? – Edisi Jurnalis

Kami bertanya para jurnalis, “Kalau kamu bisa mengulang waktu ke umur 20an, apa, sih, hal berbeda yang akan dilakukan?”

“Kalau bisa ngasih nasehat ke diri sendiri di umur 20an, gue akan mendorong diri gue untuk lebih berani menerima tantangan baru. Misalnya dengan melakukan liputan yang sulit, seperti ke penjara, mantengin rumah pejabat yang akan dilantik, liputan naik helikopter, dan ngeliput pas libur Hari Raya.

Trus, gue bakal berusaha ngobrol one-on-one sama Presiden (saat itu) SBY atau wawancara santai sama Boediono.  Dulu, waktu media gathering dengan Presiden SBY, beliau sempet menegur gue duluan, tapi gue malah speechless. Norak, deh!

Intinya, gue ingin memaksimalkan kesempatan dan kemampuan yang dulu gue miliki, soalnya kesempatan cuma datang sekali. Ketika kesempatan itu sudah lewat, elo nggak bisa mengulangnya.”

Dwi Tupani (Pani) bekerja sebagai editor ekonomi di koran Media Indonesia. Ia pernah menjadi wartawan istana serta tugas liputan ke berbagai negara. Saat ini, Pani juga sedang menyelesaikan program Master jurusan Cultural Studies di Universitas Indonesia. (foto di atas).

***

youthmanual abdullah sammy

“Sebenarnya, sih, gue nggak pengen mengubah apapun yang sudah lewat. Cuma, kalau bisa ngasih nasehat ke diri sendiri di umur 20an, gue akan mengingatkan diri untuk lebih rajin beribadah sholat lima waktu dan nggak jadi orang yang terlalu was-was.”

Abdullah Sammy (Sammy) adalah wartawan koran Republika serta komentator sepakbola di televisi. Lulusan jurusan Sejarah di Universitas Indonesia ini pernah meraih penghargaan Adinegoro—penghargaan tertinggi bagi karya jurnalistik di Indonesia— pada tahun 2012 dan 2014. Ia pun sempat meliput Olimpiade London 2012, sebuah pengalaman yang sangat berkesan untuknya.          

***

youthmanual - nilam suri

“Kalau bisa balik ke umur 20an, gue akan lebih rajin nabung untuk travelling. Pas masih muda dan single, elo akan lebih mudah menabung daripada ketika sudah nikah dan punya anak. Dan yang pasti, biaya jalan-jalan lebih murah, karena elo hanya menanggung biaya diri sendiri.

Trus, ketika muda, elo akan bisa jalan-jalan ke berbagai tempat, termasuk tempat yang rada ekstrim, karena kondisi fisik masih fit dan segar.”

Sempat menjadi reporter majalah GADIS dan Managing Editor Nyunyu, kini Nilam Suri menjadi Editor di Liputan6.com. Ia juga suka menulis fiksi. Karyanya yang sudah dipublikasikan adalah novel Camar Biru serta kumpulan cerpen Penggambar Mimpi.  

(sumber gambar: www.republika.co.id, dok.pribadi)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 17 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 27 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1