Yuk, Simak Tips-Tips Bikin Usaha Dari Kak Nadiem Makarim, Sang Founder Go-Jek!

Beberapa minggu lalu, LINE Cast—sebuah program wawancara dari LINE—menghadirkan wawancara bareng Kak Nadiem Makarim, CEO sekaligus founder Go-Jek Indonesia yang femes abis. Pasti udah kamu familiar, dong, dengan Nadiem Makarim? Minimal sama Go-Jek-nya, deh.

Program ini dibuka dengan testimonial dari anak-anak muda Indonesia tentang sosok Nadiem Makarim. Mereka semua mengaku kagum banget sama Go-Jek, yang dianggap sukses menggebrak industri transportasi di tanah air, serta membawa perubahan yang signifikan. Apalagi Kak Nadiem masih terhitung muda, ya, gaes. Ssstt… ada yang bilang dia ganteng juga, lho. Ciyeee…

Selain para anak muda, masyarakat lain pun mengaku banyak terbantu oleh kehadiran Go-Jek. Hampir semua warga yang memberi testimoni bilang, Go-Jek adalah moda transportasi yang efisien. Trus, kalau kata para pengemudi Go-Jek, penghasilan (dan penampilan, ehem) mereka jadi lebih baik dibandingkan ketika sebelumnya bekerja sebagai supir ojek pangkalan.

Nadiem Makarim 1 - Youthmanual

Nah, gimana dengan wawancara Kak Nadiem Makarimnya sendiri?

Karena Youthmanual baik hati, rajin menabung, dan tidak sombong (Ini Youthmanual apa si Budi, sih?), kami merangkum bagian wawancara tersebut yang rasanya paling berfaedah, nih, yaitu ketika Kak Nadiem memberikan tips-tips berbisnis. Ini dia!

Kak Nadiem pulang ke tanah air demi membangun bisnis yang bisa jadi salah satu solusi untuk Indonesia

Setelah lulus S2 di Amerika Serikat, Kak Nadiem sama sekali nggak ragu-ragu untuk pulang ke Indonesia. Hal ini didorong oleh beberapa alasan. Pertama, karena orang tua Kak Nadiem selalu menanamkan bahwa kemana pun Kak Nadiem pergi kuliah, pada akhirnya dia harus pulang dan berkontribusi di tanah air.

Kedua, karena Kak Nadiem memang cinta banget, sih, sama Jakarta! Malah kata Kak Nadiem, selama di luar negeri, dia selalu kepikiran Jakarta terus, lho.

Ketiga, karena menurut Kak Nadiem, ada banyak masalah di Indonesia yang justru bisa jadi peluang bisnis. “Kita nggak bisa membangun bisnis kalau nggak ada masalah yang harus diatasi,” begitu katanya.

Nadiem Makarim 3 - Youthmanual

Go-Jek sendiri tercipta karena Kak Nadiem memang hobi naik ojek, demi menembus macetnya Jakarta. Masalahnya, Kak Nadiem sering kesusahan manggil tukang ojek langganannya. Dari situ Kak Nadiem berpikir, kenapa nggak ada satu network yang bisa menguhubungkan semua ojek, agar komunikasi antara penumpang dengan para ojek jadi mudah? See? Problem is an opportunity, gaes!

Kuliah itu buat belajar, nggak selalu buat cari kerja!

FYI, Nadiem Makarim adalah lulusan jurusan Hubungan Internasional‍ lho, gaes, tapi dia malah bekerja di bidang Teknologi Informasi, dan terus berbisnis di bidang tersebut sampai sekarang. Sebelum membangun Go-Jek, Kak Nadiem sempat bekerja di Zalora, lalu di Kartuku. Di kedua perusahaan tersebut, Kak Nadiem belajar soal transaksi online dan sistem pembayaran.

Kak Nadiem bilang, karier kita nanti memang belum tentu nyambung dengan jurusan kuliah yang kita ambil, tapi hal ini nggak masalah banget, kok!

Soalnya, kata Kak Nadiem, tujuan kuliah—terutama kuliah S1—itu adalah belajar untuk belajar. Get it? Saat kuliah, we learn to learn berbagai ilmu dan soft skills yang penerapannya bisa di bidang apa aja. Tentunya untuk ilmu teknis yang spesifik, ya, seperti kedokteran atau engineering.

Saat terjun ke bidang Teknologi Informasi, Kak Nadiem mau nggak mau harus belajar dari nol untuk memahami cara menjalani bisnis digital dan teknologi. Awalnya, dia juga nggak ngerti coding sama sekali, lho, tapi dia terus belajar dan nggak pernah mau berhenti belajar. Ih, mirip kisah penemu Instagram ya, gaes!

Inovasi harus melibatkan banyak orang

Buat Kak Nadiem, sebuah inovasi nggak mungkin datang dari seorang individu aja. “Kreativitas dan inovasi adalah suatu proses antara banyak orang. Inovasi nggak mungkin muncul hanya dari satu orang aja,” katanya.

Jadi, sebuah gebrakan, tuh, bisa terjadi karena ada banyak orang yang terlibat dalam prosesnya, terutama dalam bisnis. Jadi kalau misalnya kamu membangun sebuah bisnis, kamu akan selalu harus berinteraksi dengan konsumen, suppliers, dan merasakan sendiri produk yang kamu buat, serta mencari masukan alias feedback.

Nah, dalam bisnis, feedback tuh penting banget, dan kamu nggak akan bisa dapat feedback kalau hanya berdiam diri di pojokan, di belakang laptop atau smartphone kamu.

Nadiem Makarim 2 - Youthmanual

Siap gagal

Tips bisnis terpenting dari Kak Nadiem adalah… kamu harus siap gagal! Kalau kamu takut gagal, kamu nggak akan berani mengambil keputusan dengan resiko besar. Padahal, keputusan dengan resiko besar biasanya membawa kamu jadi besar juga.

Bagi start up, rasanya memang lebih gampang dan “nyaman” untuk bergerak dengan kecil dan pelan-pelan. Tapi banyak start up yang kemudian stuck di tengah jalan, atau bahkan gulung tikar, karena nggak bisa sampai ke skala yang lebih besar. Kata Kak Nadiem, untuk sukses, startup harus berani melakukan langkah-langkah besar yang sangat riskan. Harus berani mati!

Menurut pengamatan Kak Nadiem, kebanyakan startup akhirnya tutup bukan gara-gara mengalami kegagalan yang gawat banget, tapi cuma gara-gara mereka menyerah terlalu cepat. Padahal ketika gagal, kamu harus bangkit lagi! Anggap aja kegagalan-kegagalan kecil itu sebagai pelajaran, untuk menjadi lebih hebat.

FYI, sebelum mendirikan Go-Jek, Kak Nadiem pernah tiga kali gagal membesarkan startup. Tapi Kak Nadiem nggak mau menyerah, karena menurut do’i, beda antara orang sukses dengan orang nggak sukses adalah, orang yang sukses akan selalu bangkit dari kegagalan, untuk coba lagi, lagi, dan lagi. Sementara orang nggak sukses tuh cepat kapok, padahal baru 1-2 kali gagal.

(sumber foto: liputan6.com, aribowo.net, bantarangin,net)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 25 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 1 bulan yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1