5 Film Tentang Guru yang Pasti Bikin Kamu Terharu Sekaligus Terinspirasi
- Dec 03, 2015
- Fatimah Ibtisam
Setuju, nggak, kalau saya bilang guru itu bukan cuma pekerjaan, tapi pengabdian? Guru memang bukan sebatas profesi, yah, tetapi juga panggilan hati.
Saking menariknya pengalaman dan tantangan yang dihadapi seorang guru, banyak yang mengangkatnya ke dalam film. Youthmanual memilihkan beberapa film tentang guru—mayoritas terinsirasi dari kisah nyata—yang dijamin bikin terharu. Must see!
Mona Lisa Smile (2003)
Katherine (Julia Roberts), dosen di sebuah universitas swasta khusus cewek, merasa stres berat lantaran mahasiswinya nggak ada yang benar-benar niat kuliah. Mereka cuma mikirin gimana caranya mendapatkan suami yang oke, nikah, punya rumah berikut perabotan yang apik, trus jadi ibu rumah tangga yang mumpuni. Kuliah jadi sekedar sambilan, demi punya gelar. Ih, gemez! Yah, emang begitu, deh, pemikiran mayoritas cewek di Amerika sekitar tahun ‘50an.
Sementara Katherine pengen banget para cewek juga punya cita-cita tinggi. Apalagi mahasiswi Katherine sebenarnya pintar-pintar. Masalahnya, banyak dari mereka yang nggak sreg dan sebel dengan cara mengajar Katherine. Namun pelan-pelan, mahasiswi Katherine mulai mengerti tujuan si Bu Dosen, sedangkan Katherine lalu juga banyak belajar dari pemikiran para muridnya.
Quote: “See past the paint. Let's open our minds to a different idea.”
Laskar Pelangi (2008)
Walau rilisnya udah lama, mungkin kamu pernah nonton film legendaris tentang Ikal, Lintang, dan Arai ini. Film yang diangkat dari novel Andrea Hirata ini berkisah tentang anak-anak di Belitung yang bersekolah di SD Muhammadiyah. Meski dengan kondisi ekonomi pas-pasan serta fasilitas belajar yang sangat minim, mereka semangat banget sekolah. Apalagi dengan kehadiran Ibu Muslimah, guru baik hati yang selalu mendukung murid-muridnya.
Selain Bu Mus, ada juga sosok Pak Harfan, pengajar senior sekaligus kepala sekolah yang super bijak. Beliau mengabdikan hidupnya untuk mendidik para siswanya. Bahkan beliau pun wafat di sekolah. Bikin mewek, hiks!
Nah, karena kisah ini terinspirasi kejadian nyata, maka tokoh Bu Muslimah pun real. Saat diwawancarai, Bu Mus asli mengaku mendapat pengalaman berharga sebagai pengajar, “Kami bersyukur pernah belajar bersama anak-anak di sekolah miskin,” ungkapnya.
Quote: “Hiduplah untuk memberi yang sebanyak-banyaknya, bukan untuk menerima yang sebanyak-banyaknya.”
Sang Pemimpi (2009)
Film ini adalah sekuel Laskar Pelangi, yang bercerita tentang bagaimana Ikal dan Arai remaja merantau ke kota kecil untuk sekolah tingkat SMA. Pada kisah ini, ada dua pengajar yang karakternya bertolak belakang. Pak Mustar, kepala sekolah yang galak dan super strick, serta Pak Balia, pengajar muda yang penuh harapan.
Walaupun jauh berbeda, kedua guru ini sama-sama mengajar dengan sepenuh hati, dan cara mereka mengajar pun ngaruh banget ke murid mereka. Gara-gara Pak Mustar, murid-murid jadi lebih gigih dan mereka makin merasakan gimana kerasnya hidup. Sedangkan harapan dan impian pak Balia membuat murid-muridnya bercita-cita tinggi.
Quote: “Yang terpenting bukanlah seberapa besar mimpi kalian, melainkan seberapa besar upaya kalian mewujudkan mimpi itu.”
The Great Debaters (2007)
Film ini diadaptasi dari kisah nyata seorang dosen kulit hitam di Amerika bernama Melvin B. Tolson. Pada tahun 1935, Melvin menjadi mentor tim debat mahasiswa di sebuah universitas khusus kulit hitam. Nggak hanya melatih muridnya untuk berdebat, Melvin juga mengajak mereka mencatat sejarah, yaitu sebagai tim debat pelajar kulit hitam pertama yang berhadapan dengan tim debat mahasiswa kulit putih.
Yup, Melvin memang ingin melawan rasisme dan segala penindasan lewat pendidikan. Kebayang ‘kan, gimana mengharukan dan dramatisnya film ini? The Great Debaters dibintangi aktor kaliber Oscar Denzel Washington dan Forest Whitaker, serta diproduseri oleh Oprah Winfrey.
Quote: “My message to you is to never quit.”
Sokola Rimba (2013)
Pernah dengar cerita Butet Manurung, sang guru anak-anak rimba? Harusnya pernah, ya. Butet adalah seorang guru dari kota yang bertekad agar anak-anak pedalaman Suku Anak Dalam di Sumatra bisa membaca, menulis, berhitung serta memperjuangkan hak mereka. Soalnya, Suku Anak Dalam terancam kehilangan tempat tinggal mereka, gara-gara eksploitasi hutan dan penanaman sawit. Duh, wiiiit, sawit. Hobi banget, sih, cari gara-gara?
Tantangan lain adalah budaya Suku Anak Dalam yang melarang sekolah. Nah, lho, repot banget, kan? Tapi, kondisi sulit ini nggak bikin Butet nyerah. Kan, jagoan!
Dua tahun lalu, perjalanan serta perjuangan Butet mengajar di hutan Bukit Dua Belas Jambi ini diangkat ke layar lebar oleh duo Mira Lesmana dan Riri Riza. FYI, selain ceritanya yang diangkat dari kisah nyata yang inspiring, kelebihan film ini adalah pemandangan hutan Sumatra yang majestic.
Quote: "Orang rimba disebut orang kubu yang bodoh dan primitif. (Namun) dalam banyak hal, orang rimba lebih maju daripada kita."
(sumber gambar: Time Out, Knowledge Green, Kinescope Magazine, Adhitia Rangga blog, Reeling Reviews, Satria Dharma blog)
Kategori
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus