Haruskah Kamu Mengambil Gap Year Tahun Ini?

Masa-masa tahun ajaran 2016/2017 sebentar lagi hampir selesai. Pastinya kamu-kamu yang udah lulus SMA udah nggak sabar menanti tahun ajaran baru, karena artinya kamu bakal naik status jadi mahasiswa. Selamat, ya!

Eits, pasti ada di antara kamu yang lulus SMA yang nasibnya belum seberuntung yang di atas. That’s totally okay, karena kesempatan untuk berkuliah tahun ini masih belum tertutup dengan adanya Ujian Mandiri dan pendaftaran perguruan tinggi swasta.

Atau… kamu mau coba untuk ngambil gap year?

Meskipun terbukti memiliki banyak manfaatnya bagi perkembangan diri anak muda, bukan berarti gap year nggak punya sisi negatif. Jeda waktu satu tahun tersebut harus pintar-pintar kamu gunakan dengan kegiatan dan tujuan yang berfaedah agar nggak merugikan diri sendiri dan orang lain—baik dari segi waktu, tenaga, dan materi. Apalagi kalau dihabisin cuma buat mager-mageran di rumah!

Yes, gap year is not for everyone. Makanya, jangan jadikan alasan kalau belum keterima kuliah di universitas mana pun untuk mengambil gap year, kecuali kalau kamu sudah mempertimbangkan matang-matang mengenai apa tujuan gap year kamu dan aktivitas apa aja yang bakal kamu lakukan selama menjalaninya.

Kalau menurut Youthmanual, sih, kamu boleh banget mengambil gap year tahun ini kalau kamu…

1. Belum bisa “mengenal” diri sendiri

1

Mengenal diri sendiri itu butuh waktu yang nggak sebentar, lho, gaes. Jangankan kamu yang baru lulus SMA, mereka yang udah kuliah atau bahkan sudah menjajal dunia kerja pun mungkin masih belum memahami siapa diri mereka yang sebenarnya.

Ketika kamu ditanya nanti mau kuliah di mana, jurusan apa, dan ingin menjalani karier yang bagaimana kamu masih bingung untuk menjawabnya, artinya kamu masih belum mengenal diri kamu sendiri dengan baik. Nah, mengambil gap year bisa jadi solusi yang tepat untuk “kenalan” lagi dan mencari tahu jawaban konkrit untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan barusan.

Trus apa, nih, yang harus dilakukan untuk bisa mengenal diri sendiri selama gap year?

Banyak, sob! Lakukan eksplorasi seluas-luasnya terhadap minat dan bakat terpendam yang kamu miliki. Siapa tahu selama kamu sibuk bersekolah, kamu nggak sempet mendalami hobimu. Atau, kamu ingin mencoba-hal-hal baru yang ada di luar zona nyaman kamu yang sekarang. Siapa tahu, jari diri kamu yang sebenarnya muncul setelah melakukan kegiatan-kegiatan tersebut. The possibility is endless!

Intinya—nggak mau, kan, sampai salah pilih jurusan dan menyesal di tengah jalan karena terlalu terburu-buru mengambil keputusan yang nggak tepat dengan diri kamu?

2. Masih butuh waktu mempersiapkan diri untuk bangku kuliah

2

Belum tembus seleksi perguruan tinggi negeri dan swasta idaman? Nggak masalah, gaes. Dengan mengambil gap year tahun ini, artinya kamu memiliki satu tahun tambahan untuk fokus mengejar apa yang kamu impikan.

Mempersiapkan diri untuk dapat melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah nggak cuma sekadar belajar mati-matian untuk bisa tembus seleksi perguruan tinggi, lho. Kamu juga harus mempersiapkan mental untuk bisa survive di dunia perkuliahan nanti. Kedewasaan seperti mandiri, proaktif, dan terbuka itu penting banget untuk dimiliki semua mahasiswa, sob!

Nah, kedewasaan ini tentunya nggak bisa kamu dapatkan seiring dengan bertambahnya usia. Kalau kamu bisa memanfaatkan gap year dengan kegiatan yang tepat, nggak cuma pengalaman berharga yang kamu dapatkan, bisa jadi kamu kecerdasan mental kamu turut berkembang dengan baik.

Waktu jaman-jamannya saya mau lulus SMA, saya punya satu temen bimbingan belajar (bimbel) dari angkatan satu tahun di atas saya. Dia mengambil gap year untuk fokus belajar di bimbel untuk dapat tembus seleksi perguruan tinggi negeri di jurusan yang ia idamkan. Selain itu, ia juga meluangkan waktu untuk melakukan hobinya, yaitu volunteering, yang berguna untuk mengasah soft skill. Hasilnya, di tahun yang sama, ia berhasil mewujudkan impiannya. Kewl!

3. Ingin mengembangkan diri di luar kegiatan akademik

3

Siapa bilang kegiatan-kegiatan non-akademik yang bisa kamu lakukan di gap year cuma ngabisin uang? Kalau kamu menyikapinya dengan sudut pandang yang berbeda, pasti kamu akan mensyukuri apa pun yang kamu dapatkan selama menjalani gap year, meskipun hal tersebut benar-benar menguras waktu, tenaga, dan materi.

Ada banyak banget, lho, kegiatan seru yang bisa kamu eksplorasi di luar apa aja yang udah kamu dapatkan di pendidikan nonformal, yang bisa aja menjadi inspirasi kamu dalam merancang masa depan.

Misalnya, travelling alias jalan-jalan adalah kegiatan gap year yang paling populer dilakukan oleh anak muda. Emang, sih, “modal”nya harus kenceng, tapi pengalaman yang akan didapatkan sangat nggak terkira harganya. Mulai dari kemandirian, kepercayaan diri, sampai pengalaman multikultural yang nggak bisa sembarangan kamu dapatkan. Saik!

Jadi, kalau menurut kamu, apakah kamu sebaiknya mengambil gap year tahun ini?

Baca juga:

(sumber gambar: greatschools.org, cloudfront.net, bbci.co.uk)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Allysa Kamalia Putri | 2 bulan yang lalu

ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?

Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran Hewan
Nina Syawalina | 2 bulan yang lalu

Kak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?

5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanan
AVERILIO RAHARJA | 3 bulan yang lalu

semangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/

5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus
Averilio Raharja | 3 bulan yang lalu

semoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/

5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1