Kalau Kamu Merasa Fisik dan Penampilan Kamu Nggak Menarik, Kamu Harus Baca Ini

“Kece itu relatif, tapi jelek itu mutlak.”

Ouch! Pernah dengar pepatah itu? Pedes ya, sob. Masalahnya, pepatah—yang sebenarnya untuk lucu-lucuan itu—ada benarnya.

Salah satu fakta pahit dalam hidup yang harus dihadapi adalah, nggak semua orang terlahir cantik atau ganteng.

Meskipun ada ribuan artikel self-help dan self-motivation yang ngotot menyatakan bahwa seseorang nggak bisa dinilai hanya dari fisiknya saja, harus diakui, ada orang-orang yang jelas-jelas terlahir jauh lebih kece daripada manusia lain pada standarnya, serta sebaliknya.

Meskipun kesannya saya sadis, tetapi jujur-jujuran aja, berikut adalah hal-hal negatif yang biasanya terjadi pada orang-orang yang terlahir dengan wajah “kurang kece”.

* Tahukah kamu, bahwa anak bayi lebih tertarik kepada orang dewasa yang berwajah kece? Mirisnya, begitu juga sebaliknya. Studi membuktikan bahwa pengasuh lebih memberikan perhatian kepada bayi yang cantik, cakep, dan lucu.

* Sedihnya, anak-anak yang “kurang kece” lebih rentan dikucilkan atau di-bully di lingkungan sekolah, oleh teman-teman sebayanya.

* Kalau bayi saja lebih tertarik pada orang yang kece, apalagi orang dewasa, ya? Yap. Preferensi ini akan berkembang sampai kita remaja, dewasa, dan akan mempengaruhi preferensi seksual, bahkan pandangan kita terhadap bos dan kolega, serta sebaliknya. Artinya—tanpa sadar—bos dan rekan kerja pun seringkali menilai kita berdasarkan penampilan.

* Walaupun kenyataan tersebut pahit, ini adalah fakta hidup. Soalnya, manusia adalah makhluk visual. Bahkan saat membaca sebuah artikel, otak manusia akan memproses gambar 60,000x lebih cepat daripada memproses tulisan.

Nggak peduli seberapa besar usaha kita untuk nggak “judge a book by its cover”, manusia cenderung lebih menghargai tampilan fisik. Bahkan dikutip dari situs Psychology Today, ada seorang staf pengevaluasi karyawan, bernama Michael Scriven, yang mengakui bahwa dia menganggap komen-komen karyawannya yang “nggak cakep” kurang kredibel. Sadis!

* Yang lebih sadis lagi, wajah nggak kece berkorelasi dengan kesehatan yang kurang baik.

***

Duh, fakta-faktanya nggak enak didengar, ya? I know, it’s tough. Tetapi sebenarnya, kalau kita tergolong dalam kelompok manusia yang nggak cakep-cakep amat, kita punya kelebihan-kelebihan tersendiri, lho. Apa aja?

* Karena kita nggak mengandalkan penampilan, otomatis kita jadi lebih mengembangkan kepribadian.

* Kita cenderung menjadi pribadi yang nggak sombong, nggak kepedean, nggak narsis, dan nggak egois. Bukan berarti orang-orang cakep itu pasti sombong, narsis, dan sebagainya, ya! Hanya saja, orang-orang cakep punya kemungkinan lebih besar untuk bersifat demikian, karena mereka biasa dipuji atau diberi perhatian berlebih sejak bayi.

* Salah satu kerugian punya wajah cakep adalah jadi sering digodain, atau mendapatkan perhatian yang “tidak diinginkan.” Kalau wajah kita biasa-biasa aja, hal ini tentunya nggak kita alami.

* Studi membuktikan, orang yang berpenampilan biasa-biasa aja punya kemungkinan lebih kecil untuk berselingkuh.

* Kalau wajah kita biasa-biasa aja, kita lebih berpotensi untuk bikin kaget orang dengan prestasi kita.

Jujur aja, secara bawah sadar, orang-orang cantik atau ganteng biasanya diberikan harapan yang lebih tinggi. Mereka diharapkan untuk lebih kompeten, pintar, punya performa bagus, dan sebagainya. Pokoknya diberi ekspektasi tingkat tinggi, lah! Sementara orang-orang berwajah standar nggak diberi ekspektasi apa-apa. Jadi, kalau kita ternyata kompeten, orang-orang mungkin akan lebih menghargai kita.

Contohnya, tahu Susan Boyle nggak? Dia salah satu peserta kontes bakat Britain’s Got Talent tahun 2009, yang penampilannya sama sekali nggak kece. Saat pertama kali naik panggung untuk audisi, para penonton mencibir dan mencemoohnya. Maka ketika Susan mulai nyanyi dengan suaranya yang bagus, semua orang kaget banget dan langsung mengelu-elukan Susan.

***

Seandainya kamu merasa penampilan fisik kamu nggak istimewa, harus gimana, dong? Saya, sih, nggak akan menyarankan jalan pintas, seperti misalnya operasi plastik. Jangan, ya!

Ada hal-hal lain yang bisa kamu lakukan, misalnya…

1. Belajar menerima—bahkan meledek—diri sendiri. Biasanya, nih, orang paling respek kepada orang lain yang blak-blakan menerima dirinya sendiri, bahkan sampai berani meledek dirinya sendiri.

Jadi, misalnya, kamu dan teman kamu mau pergi nongkrong dengan harapan mendapatkan gebetan. Kami bisa bilang ke teman kamu dengan nada becanda, “Wah, pas banget elo ngajak gue! Elo pasti jadi dapat gebetan, soalnya nggak mungkin ada yang milih gue dibanding elo!”

Selera humor seperti ini menunjukkan bahwa kamu nyaman dengan dirimu sendiri, nggak sensitif, dan nggak insecure.

2. Selalu ingat, bahwa kepribadian yang oke SANGAT bisa mengalahkan fisik yang nggak kece. Pernah nggak, sih, kamu ketemu dengan orang yang nggak terlalu cakep, tapi setelah kamu kenal dengannya lebih jauh, dia jadi terlihat sangat menarik? Mungkin karena dia baik banget, charming banget, lucu banget, atau pintar banget.

Nah, jadilah seperti dia.

3. Maksimalkan aset yang kamu miliki. Semua orang bisa tampil lebih cantik atau ganteng dengan, misalnya, menjaga berat badan, punya potongan rambut yang cocok dengan bentuk wajah, memakai baju yang rapi dan matching, wangi, bersih, punya postur tubuh yang baik, dan sebagainya. Lakukan, deh, hal-hal tersebut.

Kalau kamu nggak yakin bagaimana cara untuk meningkatkan penampilanmu, coba tanya teman atau keluarga yang kamu percayai. Meskipun kamu nggak perlu percaya 100%, ya. Terima saja masukan-masukan mereka, namun pada akhirnya, kamu harus buat keputusan berdasarkan penilaian dirimu sendiri.

4. Pertimbangkan ke dokter. Bukan untuk operasi plastik, lho, tetapi untuk perawatan atau perbaikan. Misalnya, jerawat kamu parah sekali dan nggak bisa membaik dengan perawatan sendiri. Nah, coba, deh, konsultasi ke dokter kulit. Atau kalau susunan gigi kamu berantakan, yuk, ke dokter gigi.

Asalkan masih dalam batas wajar, sah-sah aja untuk memperbaiki penampilan dengan bantuan dokter.

5. Lebih banyak senyum. Walaupun kedengarannya klise, senyum benar-benar bisa membuat kamu tampak lebih menarik lho!

Intinya…

Setiap manusia punya aset, tetapi aset tersebut BUKAN selalu penampilan. Cari aset alias kekuatan terbesar kamu, lalu kembangkan. Oke?

(sumber gambar: playbuzz.com, fluentin3months.com, mirror.co.uk, tunefind.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 30 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 1 bulan yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1