Kurangi Stereotip Terhadap Perguruan Tinggi dengan Memerhatikan 7 Hal Berikut Ini!

Pasti banyak dari kamu yang berpikir bahwa dengan masuk PTS, kamu nggak bakalan sukses. Kamu juga berpikir bahwa dengan masuk PTS kamu pun tidak akan mendapatkan pendidikan sebagus di PTN. Pokoknya banyak banget, deh, yang kamu pikirin tentang hal-hal negatif dari PTS. Padahal, kalau kamu tahu, PTS pun nggak kalah bagus, lho, dibandingkan PTN. Ada beberapa PTS yang memiliki akreditasi A dan "diburu" oleh banyak orang. Mau tahu PTS apa saja yang menjadi favorit? Cek di artikel yang ini ya: 5 Perguruan Tinggi Swasta Favorit! Cek Info Biaya Kuliah dan Lainnya

Selain kamu memikirkan bahwa PTS itu memiliki pendidikan yang kurang bagus, kamu pun memikirkan tentang mahasiswa dari PTS. Kamu pasti berpikir bahwa mahasiswa di PTS itu ialah orang-orang kaya, anak gaul, suka hedon-hedon, susah bersaing di dunia kerja dan masih banyak lagi. Padahal, yang kamu pikirkan itu merupakan mitos, lho. Nggak percaya? Baca artikel yang ini, deh: Mitos-Mitos yang Sering Dikaitkan untuk Mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta – Pasti Udah Pada Kebal Deh!

Kayaknya sekarang udah nggak zaman, deh, gaes kalau kamu memberikan stereotip kepada perguruan tinggi, baik itu PTS maupun PTN. Hmm, emang stereotip tuh apa, sih? Stereotip adalah penilaian terhadap sesuatu hanya berdasarkan persepsi atau pandangan. Stereotip nggak selamanya benar dan juga nggak selamanya salah, lho, gaes.

Misalnya, nih, kamu menganggap bahwa PTN lebih baik daripada PTS, atau kamu mengaggap bahwa lulusan PTS susah bersaing dengan lulusan PTN. Well, itu sudah termasuk stereotip, gaes. Daripada kamu memelihara stereotip yang belum tentu benar, yuk, deh ubah cara pandangmu dengan memerhatikan hal-hal berikut ini.

1. Lulusan PTN maupun PTS sama-sama bisa bersaing di dunia kerja.

lulusan ptn atau pts dapat bersaing di dunia kerja

Yap! Mau kamu nantinya akan lulus dari PTN atau pun PTS, keduanya sama-sama bisa bersaing saat mencari pekerjaan atau pun di dunia kerja. Jadi, stereotip yang selama ini kamu anggap benar bahwa lulusan PTS nggak bisa bersaing di dunia kerja, sebenarnya stereotip itu salah besar.

2. Yang terpenting adalah skills

yang terpenting adalah skill

Mau kamu sebangga apapun dengan almamatermu, inget, gaes, almamater hanya mengantarkanmu sampai ke pembuatan CV atau interview, lho, hehe. Lho, kenapa gitu, ya? Ya iya, gaes, ketika kamu membuat CV, pasti, kamu akan mencantumkan nama perguruan tinggimu. Akan tetapi, hal tersebut hanya sekedar identitasmu saja, gaes. Yang paling dilihat ialah kemampuan dan keterampilan yang kamu miliki.

Begitu pun ketika kamu sedang interview pekerjaan. Kamu hanya ditanya tentang identitasmu, bukan ditanya dimana kamu berkuliah. Selebihnya, interviewer alias yang mewawancarai, akan menanyakanmu tentang aktivitasmu sehari-hari, pengalaman organisasi, kelebihan dan kekuranganmu. 

3. Selain skill, kepribadian pun penting

personalitas juga penting

Mau kamu lulusan PTN ternama atau pun PTS yang bagus sekali pun, kalau personalitas alias kepribadianmu nggak bagus, ya, sama saja bohong. Saya punya cerita, di tempat teman saya bekerja, ada satu orang yang bisa dibilang memiliki attitude yang kurang baik. Ia suka memaksakan keinginan, suka datang terlambat, malas dan sebagainya. Karena sikapnya yang kurang baik ini, akhirnya, banyak orang yang kurang suka dengannya, sehingga, belum genap satu bulan akhirnya ia mengundurkan diri.

Sayang banget, kan, gaes, kalau kayak gini? Sudah susah-susah mencari pekerjaan, tapi, karena attitude-mu yang kurang baik, akhirnya, kamu pun merasa sulit beradaptasi di lingkungan kerjamu dan memutuskan untuk mengundurkan diri.

4. Keduanya nggak ada yang menjamin kamu lebih pintar

Kata siapa sih anak PTN lebih pintar daripada anak PTS? Jangan percaya sama stereotip yang satu ini, gaes! Kamu nggak bisa melihat seseorang pintar atau nggak hanya dari perguruan tingginya saja. Kamu justru harus kenal terlebih dahulu dengan orang tersebut. Sesungguhnya, kepintaran seseorang bukan dikarenakan sekolahnya atau perguruan tingginya, melainkan karena keinginannya untuk terus belajar dan rasa ingin tahu yang tinggi.

5. Keduanya nggak ada yang menjamin kamu lebih cepat dapat kerja

Yep! Saya mau cerita tentang pengalaman saya, nih. Saya lulusan salah satu PTN di Jakarta. Akan tetapi, saya menganggur selama lima bulan. Waktu yang cukup lama, kan, untuk mendapatkan kerja? Nah, maka dari itu. Nggak ada perguruan tinggi yang akan menjaminmu untuk mendapatkan pekerjaan lebih cepat. Lagi-lagi, semuanya balik ke diri kamu sendiri. 

6. Keduanya nggak menjamin kamu masuk perusahaan bonafide

Memang, ada beberapa perusahaan bonafide yang memiliki karyawan yang merupakan alumnus dari PTN-PTN terfavorit se-Indonesia. Tapi, masa iya, sih, gaes, dengan menunjukkan kalau kamu lulusan PTN terfavorit se-Indonesia, tiba-tiba, kamu langsung mendapatkan pekerjaan di perusahaan tersebut?

Pastinya, sebelum kamu diterima bekerja di perusahaan tersebut, pasti kamu akan diwawancarai terlebih dahulu, di tes berbagai macam soal dan sebagainya. Kalau kamu nggak bisa menjawab pertanyaan ketika interview atau tidak bisa menjawab soal tes, ya, almamatermu hanya mengantarmu hingga tahap interview atau tes.

7. Keduanya nggak menjamin kamu untuk mendapatkan gaji yang besar

Namanya juga freshgraduate, pasti kamu nggak langsung mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang besar, gaes. Semuanya bertahap, baik kamu lulusan PTN maupun PTS.  Kalau kamu pintar dalam menyelesaikan pekerjaanmu, jarang telat, jarang bikin kesalahan, rajin dan ramah, pasti, gajimu pun akan dinaikkan sesuai dengan performa dan kepribadianmu. Lagi-lagi, kemampuan dan kepribadian menjadi suatu hal yang penting.

***

Nah, kesimpulannya, dimana pun kamu akan berkuliah, mau itu PTN atau PTS, semuanya akan balik lagi ke kamu. Kalau kamu memiliki kemampuan dan personalitas yang bagus, pasti, kamu akan cepat mendapatkan pekerjaan. 

Jadi, gimana, nih, gaes? Masih kah kamu berpegang teguh pada stereotip yang beredar di masyarakat tentang PTN dan PTS?

Baca juga:

(Sumber gambar: blogs.ibo.org, agileleanlife.com, interregeurop.eu, youtube.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Muhamad Rifki Taufik | 2 jam yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 1 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
AtomyFirst Chanel | 2 bulan yang lalu

Open PP @houseofshirly foll 427k @Idea_forhome foll 377k @myhomeidea_ foll 270k. Harga Paket lebih murah. DM kami yaa..

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1