Penggunaan PowerPoint Pada Kegiatan belajar Mengajar, Bikin Seru atau Justru Bikin Malas?

Zaman sekarang, banyak universitas, bahkan sekolah, menggunakan program Microsoft PowerPoint dalam kegiatan belajar mengajar. Tapi cara ini cukup efektif nggak, sih?

Menurut sebuah penelitian ilmiah yang dilakukan di Makassar, pembelajaran dianggap berhasil kalau:

  1. Kegiatan belajar berlangsung memuaskan, ditandai oleh penguasaan siswa dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, dan tingkah laku. Setelah itu siswa menunjukkan prestasi yang tinggi dalam menyelesaikan tugasnya.
  2. Kegiatan belajar diselesaikan dengan dana yang tidak terlalu besar dan waktu yang tidak terlalu lama.
  3. Pengalaman belajar cukup bermakna dan menarik, serta memacu siswa untuk melanjutkan pendidikan.
  4. Kegiatan merencanakan dan melaksanakan program pengajaran terbukti merupakan pengalaman yang memuaskan bagi pengajar dan staf penunjang lainnya.

Nah, kalau keempat indikator di atas terpenuhi, maka sebuah kegiatan belajar mengajar dianggap berhasil, gaes.

Penggunaan program Microsoft PowerPoint memang menyenangkan bagi para siswa. Tapi apakah siswa jadi menguasai materi pembelajaran yang dipresentasikan?

Belum tentu.

PPT 1 - Youthmanual

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Quality Indicators of Learning and Teaching (QILT) di Australia, saat ini semakin banyak kampus yang nggak peduli sama seberapa besar mahasiswa menyerap pelajaran di kelas, dan seberapa efektif peningkatan kemampuan analisa mereka lewat pelajaran tersebut.

Intinya, kampus lebih mementingkan presentasi satu arah yang dibungkus dengan gaya kece lewat PowerPoint. Akhirnya, informasi hanya terbatas pada slides (halaman presentasi PowerPoint) yang dijadikan acuan.

Malah dalam penelitian tersebut, disebutkan bahwa slides pada PowerPoint dianggap berbahaya untuk kegiatan belajar belajar, karena tiga hal utama:

1. Slides membuat mahasiswa jadi malas berpikir kompleks, karena mereka hanya familiar dengan penggunaan poin, slogan, angka abstrak pada tabel dan diagram yang disederhanakan. Bukti pendukungnya pun biasanya asal comot.

Akhirnya, slides membuat mahasiswa jadi nggak terlatih untuk menganalisa materi yang lebih rumit. Mahasiswa terkesan mengerti suatu materi pembelajaran, tetapi sebetulnya mereka hanya menghapal poin.

2. Slides memberikan kesempatan lebih kecil pada mahasiswa untuk mengkritik sebuah pembelajaran.

Karena materi yang dipresentasikan oleh dosen nggak mendalam, kemampuan mengkritik dan menjawab kritik oleh mahasiswa dan dosen jadi nggak maksimal. Sayang banget 'kan kalau diskusi jadi terbatas, karena nggak banyak yang bisa dibahas.

3. Mahasiswa jadi nggak punya keinginan untuk membaca buku atau tulisan panjang. Memang, sih, nggak semua tulisan panjang punya poin yang padat. Bisa aja sebuah buku bertele-tele dalam menyampaikan sesuatu. Tapi paling nggak, dengan membaca lebih banyak tulisan, kita terlatih untuk menyusun kalimat yang baik dengan lebih banyak perbandingan.

PPT 2 - Youthmanual***

Saya sendiri setuju banget, sih, sama penelitian di atas. Menurut saya, sebagai siswa atau mahasiswa, kita nggak boleh terlena sama sesuatu yang instan dan gampang, termasuk teknologi.

Melatih cara menganalisis dengan dalam, berpikir kritis, menyelesaikan masalah dan menulis yang baik haruslah dimiliki oleh siswa dan mahasiswa.

Kalau menurut kamu gimana?

Baca juga:

(sumber gambar: studentwire.co.uk, alluremedia.com, flickr.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 26 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 1 bulan yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1