8 Tipe Teman yang Nggak Perlu Kamu Jaga dalam Circle-mu

Sebagai makhluk sosial, manusia nggak bisa hidup sendiri. Se-introvert-nya kamu, karena pada dasarnya manusia ialah makhluk sosial, pasti, kamu membutuhkan orang lain baik itu keluarga atau beberapa teman dekat. Manusia membutuhkan orang lain untuk mereka berinteraksi, menggantungkan diri kepada orang tersebut dan sebagainya. Pada Ilmu Sosiologi, sebutan untuk manusia ialah zoom politicon atau makhluk sosial.

Nah, dari kita kecil sampai kita dewasa, pasti, kita memiliki beberapa teman baru, beberapa teman yang "hilang" dan ada juga teman-teman yang tetap berada di circle kita mau berapapun umur kita dan seberapa lama pun kita kenal teman kita. Banyak dari kita yang selalu berpikir bahwa orang datang dan pergi dari kehidupan merupakan suatu hal yang nggak begitu baik. Namun, pada kenyataannya hal tersebut merupakan hal yang wajar, kok.

Lho, kok, wajar? Bukannya kita harus menjaga circle yang kita punya? Well, menjaga circle memang merupakan suatu hal yang penting dan harus dilakukan, gaes. Tetapi, caranya bukan mempertahankan semua orang yang ada di circle kamu. Namun, kamu harus mencaritahu tentang siapa saja teman yang harus di keep di circle-mu atau pun yang nggak perlu dipertahankan di circle-mu.

Hmm... Memangnya ada, ya, kriteria atau tipe teman yang dimana kita harus mempertahankan atau melepaskannya? Well, ada dong! Berikut beberapa tipe teman yang nggak perlu kamu pertahankan pada circle-mu!

1. Si tukang kritik

“Eh, kok, baju kamu kayak gitu sih?”, “asli deh, kamu tuh nggak cocok pake baju warna terang. Nanti kulitmu malah makin keliatan hitam”, “kamu nggak mau diet apa? Gemuk banget”, “kamu terlalu bahagia, ya, makanya agak gemukan?”, “eh jerawat kamu tuh kok sekarang gede-gede banget, ya?””

Nah, kalau kamu mendengarkan teman dekatmu berbicara seperti itu, apa yang akan kamu rasakan? Sebel? Bete? Marah? Sakit hati? Wah, tentu jelas jawabannya adalah “iya”. Saya pun jika memiki teman yang akan mengatakan hal tersebut kepada saya, saya pun akan merasa marah dan kesal. Meskipun dia adalah teman, saya rasa hal tersebut nggak pantas untuk disebutkan.

Lho? Kenapa nggak pantas untuk disebutkan? Well, jelas dong, hal tersebut hanya berisi kritikan yang menyakitkan para pendengarnya dan nggak memberikan solusi apapun. Dibanding dapat membuatmu ingin merubah diri, yang ada, kritikan temanmu akan membuatmu minder, nggak percaya diri atau bahkan malah jadi nggak merasa bersyukur.

Kalau kamu punya teman seperti ini, menurut saya, kamu nggak perlu terlalu dekat, nih, gaes. Kenapa begitu? Karena, bukannya kamu mendapatkan hal positif dari pertemananmu dengannya, kamu hanya mendapatkan berbagai hal negatif seperti nggak percaya diri, minder dan sebagainya. Nggak mau, kan, kayak gitu?

2. Si kompetitor

Well, punya teman untuk berkompetisi merupakan suatu hal yang baik banget, kalau menurut saya. Kompetisi dengan teman akan membuatmu lebih semangat untuk mencapai suatu hal. Misalnya, nih, kamu dan temanmu berlomba untuk masuk ke jurusan di PTN favorit. Pasti, kamu dan temanmu akan lebih semangat belajar agar kamu dan temanmu dapat masuk ke jurusan dan PTN favorit kalian.

Namun, gimana ya, kalau kamu setiap hari selalu berkompetisi? Misalnya, berkompetisi selalu mendapatkan nilai bagus, berkompetisi untuk punya baju branded, berkompetisi untuk punya pacar duluan dan sebagainya. Duh, kayaknya nggak asik, ya? Bukannya kamu dan temanmu menikmati hidup, malah yang ada, kamu akan merasa terlalu diburu-buru atau terlalu memdorong diri agar melakukan atau mendapatkan semuanya sebaik mungkin.

Gimana kalau kamu menolaknya? Well, saya rasa temanmu nggak akan semudah itu untuk membiarkanmu menolak tantangannya. Bisa jadi temanmu malah terus mengajakmu untuk berkompetisi dengannya. Duh, malas banget, kan? Bukannya merasa nyaman malah jadi nggak nyaman gara-gara temanmu terlalu berapi-api soal semua hal yang dijadikan kompetisi, duh.

3. Si drama queen

temen yang drama queen

Dikit-dikit nangis, dikit-dikit marah, sudah adem ayem, tiba-tiba marah-marah sambil nangis. Saat ditanya kenapa masalahnya, taunya masalahnya benar-benar sepele atau malah nggak ada masalah sama sekali namun temanmu malah overthinking atas hal tersebut sehingga membuat mood-nya naik dan turun.

Duh, kalau punya teman seperti itu pastinya capek banget dong, ya? Kenapa? Kok, capek? Ya, jelas dong. Coba deh bayangkan kalau kamu bertemua dengan orang yang memiliki mood yang naik dan turun. Sekarang kamu merasa baik-baik saja dengannya. Nggak ada angin atau hujan, tiba-tiba temanmu malah jutek dan mendiamimu.

Setelah ditanya apa masalahnya, eh, ternyata temanmu hanya memiliki masalah kecil dengan orang lain yang melibatkan perasaannya juga kepada dirimu. Duh, sudah capek-capek khawatir karena takut kamu melakukan kesalahan dengannya, ternyata kamu nggak melakukan kesalahan apa-apa namun kena imbasnya. Capek, deh!

4. Si pengingkar janji

Kamu ada janji dengan temanmu mau pergi ke suatu tempat hari ini. Kamu dan temanmu sudah sepakat untuk bertemu di tempat tersebut sekitar jam sepuluh pagi. Kamu sudah datang sebelum jam sepuluh pagi. Kamu menunggunya lima menit, nggak datang. Menunggu sepuluh menit, nggak datang juga. Setelah ditelepon, ternyata temanmu malah ketiduran dan kamu harus menunggunya bersiap-siap terlebih dahulu.

Duh, kalau kamu berada di posisi ini, pastinya malesin banget, kan? Masa iya setiap pergi temanmu melakukan hal ini terus-menerus. Masa, iya, kamu juga harus menunggunya terus-menerus. Nah, daripada kamu bete dan kesal karena harus menunggunya selama itu atau malah temanmu pernah mengingkar janji yang lebih besar, ada baiknya, nih, secara perlahan kamu mundur teratur alias jangan membiarkan dirimu berteman lebih dekat dengannya.

5. Teman yang nggak bisa menghargai pendirianmu

Setiap orang pastinya memiliki pendiriannya masing-masing. Kamu pun pasti memiliki pendirian di dalam hidupmu dong. Misalnya, nih, kamu memiliki pendirian yaitu seberapa pun nilai yang kamu dapatkan, kamu akan terus mengerjakan soal ujian dengan jujur. Yang terpenting ialah belajar sebelum ujian, ujian dengan jujur dan urusan nilai masih dilihat nanti saja.

Nah, kamu memiliki pendirian seperti ini sudah bagus banget, gaes, jangan sampai kamu melepas pendirian ini, ya. Kalau kamu punya teman dan temanmu mengajak untuk membeli kunci jawaban untuk Ujian Nasional, janganlah kamu mengikutinya hanya karena ia temanmu, ya. Kalau temanmu tetap memaksa, tandanya, temanmu nggak bisa menghargai pendirianmu. Bayangkan kalau ia selalu nggak menghargai pendirianmu, yang ada kamu akan   merasa kesal terus-menerus dan merasa nggak dihargai.

7. Si sok superior

Nah, gimana, sih, rasanya kalau kamu berteman dengan seseorang yang sok superior? Wah, maksudnya superior ini apa, ya? Well, superior memiliki arti yaitu unggul. Jadi, teman yang sok superior berarti temanmu merasa paling unggul di antara teman-teman yang lainnya. Kalau kamu berteman dengan seseorang yang sok unggul, apa yang kamu rasakan? Pastinya nggak nyaman, dong?

Biasanya, mereka yang suka sok superior memiliki kebiasaan anti kritik, nggak mau mendengarkan saran orang lain, keras kepala, merasa dirinya paling benar dan sebagainya. Kalau ada diskusi, pasti temanmu akan merasa dirinya paling benar dan mesti diikuti apa pendapatnya. Hmm... Males banget, kan?

8. Si pendominasi

Ketika kamu sedang mengobrol dengan temanmu, tetapi temanmu yang selalu mendominasi pembicaraan, pastinya sangat nggak nyaman dong? Ketika temanmu bercerita tentang maslahnya, hal baik atau buruk yang terjadi di kehidupannya, kamu siap mendengarkannya. Sebaliknya, ketika kamu mau menceritakan sesuatu, temanmu malah enggan mendengarkan dan malah membalikkan topik obrolannya tentang dirinya sendiri.

temen yang suka dominasi

Nah, teman yang seperti ini rasanya nggak baik, deh, untuk dipertahankan dalam circle-mu. Kenapa begitu? Karena komunikasi yang kalian ciptakan tidak dua arah alias yang satu hanya berbicara, yang satunya lagi hanya mendengarkan. Duh, seharusnya, komunikasi dilakukan secara dua arah, dong?

***

Yap, itulah delapan tipe teman yang nggak perlu kamu pertahankan dalam circle-mu, gaes. Kenapa, sih, kamu nggak perlu mempertahankan teman yang seperti itu? Well, jawabannya sederhana banget. Kamu akan merasa nggak bahagia taupun mendapatkan hal-hal positif dari pertemananmu. Kamu hanya mendapatkan banyak cerita yang berisi tentang temanmu, banyak komplain, banyak curhatan yang menghabiskan energimu dan sebagainya.

Nah, sebaiknya, pertemanan harus memberikanmu rasa nyaman dan juga hal-hal positif lainnya. Coba bayangkan kalau kamu harus berkompetisi setiap saat. Ketika kamu ingin menceritakan apa masalahmu, eh, temanmu malah sudah mempersiapkan seribu satu curhatan tentang apa yang nggak berjalan baik pada dirinya. Kamu merasa bahwa pakaianmu hari ini sangat bagus dan kamu sangat pede dengan hal tersebut, eh bukannya temanmu memujimu, temanmu malah mengkritik yang dapat membuatmu jadi nggak pede.

Duh, kalau kayak gitu siapa yang rugi, gaes? Pastinya kamu, dong? Maka dari itu, menurut saya, teman dengan tipe yang seperti ini nggak perlu untuk dipertahankan dalam circle-mu terlalu lama. Kamu bisa tetap berteman dengan mereka namun sepertinya ada baiknya jika nggak perlu terlalu dekat. Yap, apakah kamu akan mulai membenahi circle-mu, gaes?

Baca juga:

(Sumber gambar: thetalko.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Allysa Kamalia Putri | 2 bulan yang lalu

ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?

Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran Hewan
Nina Syawalina | 2 bulan yang lalu

Kak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?

5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanan
AVERILIO RAHARJA | 3 bulan yang lalu

semangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/

5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus
Averilio Raharja | 3 bulan yang lalu

semoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/

5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1