5 Sifat Profesional yang Harus Dimiliki Jika Kamu Ingin Bekerja di Bagian Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen Sumber Daya Manusia alias Human Resouce Development (HRD) adalah pekerjaan yang pastinya selalu ada di berbagai perusahaan. Bagaimana nggak? HRD ini memiliki fungsi penting dalam semua perusahaan. HRD merupakan divisi yang bertanggungjawab atas menyaring pegawai yang masuk ke perusahaannya. Setelah pegawai itu masuk, HRD pun memiliki tanggungjawab untuk mencatat semua hak dan kewajiban dari si pegawai seperti jam masuk dan jam keluar kerja, gaji yang didapat beserta uang lemburnya, cuti dan sebagainya.

Selain berhubungan dengan pencatatan gaji dan sebagainya, bagian HRD pun bertanggungjawab atas pembelajaran dan pengembangan dari para pegawainya. Banyak kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh para HRD untuk membangkitkan kebiasaan belajar dari para pegawai dan pengembangan diri dari para pegawainya. Setelah training atau kegiatan pembelajaran dilakukan, HRD juga bertanggungjawab atas pencatatan atau tracking-an tentang progres dari para pegawai yang telah mendapatkan training.

Apakah harus lulusan Jurusan Psikologi untuk menjadi seorang HRD? Well, nggak tuh. Karena posisi di HRD itu sendiri beragam, maka HRD nggak hanya menerima lulusan Jurusan Psikologi aja, nih, gaes. Kamu yang lulusan Jurusan Ilmu Hukum, Jurusan Manajemen, Jurusan Sosiologi bahkan Jurusan Antropologi pun bisa bekerja menjadi pekerja di bagian HRD.

Nah, selain jurusan, ada beberapa sikap yang harus kamu miliki, nih, gaes, jika kamu ingin menjadi pekerja di bagian HRD. Hmm... Ada sikap apa saja, ya?

1. Teliti dalam mengatur data-data

Yes, ketika kamu bekerja pada bagian HRD, kamu akan disuguhkan banyak data dari pegawai-pegawai yang ada. Kalau di perusahaanmu terdiri dari seribu karyawan, kamu bisa saja mengatur data-data dari setengah atau seperempat jumlah karyawan di perusahaanmu tergantung seberapa banyak pekerja HRD di perusahaanmu.

Memangnya, data-data apa, sih, yang biasanya diatur oleh HRD? Yap, data yang diatur ialah jam masuk dan jam keluar para pegawai, jam lembur dan hak yang didapatnya, gaji karyawan, KPI atau Key Performance Indicator dari para pegawai dan masih banyak lagi.

Selain itu, para pegawai HRD pun harus biasa mengatur segala berkas-berkas yang dimasukkan oleh para pelamar. Berbagai CV, surat lamaran, form yang diisi oleh para pelamar dan sebagainya harus tertata rapi agar nggak kecampur antara berkas-berkas pegawai yang diterima dan berkas-berkas pegawai yang ditolak.

2. Memiliki passion dalam bidang Learning and Development

Selain kamu harus teliti dalam mengatur berbagai berkas-berkas, kamu pun harus memiliki passion dalam bidang learning and development. Learning and Development itu apa, sih? Learning and Development atau yang biasa disingkat sebagai L&D adalah bagian dari HRD yang memiliki tanggungjawab atas perkembangan dari para pegawainya. Perkembangan pegawai ini tentu didapatkan dari pembelajaran yang disediakan oleh L&D.

Pembelajaran ini memiliki berbagai cara, lho, ada yang para pegawainya diharuskan untuk mengisi suatu modul, training di kelas, atau mengambil suatu sertifikasi atas kemampuan-kemampuan tertentu. Kalau kamu mengharuskan para pegawai untuk mengambil kelaa training, kamu harus bisa membuat kelas yang menarik bagi para pegawai tersebut. Selain itu, kamu pun merupakan orang yang bertanggungjawab atas penyusunan anggaran training atau proses pembelajaran lainnya.

3. Suka berhubungan dengan orang banyak

Nah, mau apapun bagianmu pada divisi HRD, kamu tentu akan berhubungan dengan banyak orang. Maka dari itu, agar kamu nggak merasa kesulitan, kamu harus suka berhubungan dengan orang banyak. Hmm... Maksudnya berhubungan dengan orang banyak ini apa, ya?

Contohnya, gini, gaes, kalau kamu bekerja di HRD bagian L&D, maka, kamu akan berhubungan dengan banyak orang untuk membuat atau menyusun suatu rencana training. Setelah rencana training tersusun, kamu pun memiliki tanggungjawab untuk mencarikan vendor yang bisa diajak bekerjasama tergantung dari training apa yang ingin kamu buat. Kalau kamu nggak membutuhkan vendor, maka, kamu bertanggungjawab untuk membuat modul atau bahan presentasi training tersebut.

Kalau kamu merupakan pegawai HRD bagian rekrutmen, kamu akan bertemu banyak orang untuk diwawancarai. Nah, disini kamu harus suka, nih, gaes untuk berinteraksi dengan banyak orang. Kalau kamu merasa nggak suka berinteraksi dengan banyak orang, yang ada, kamu akan merasa jenuh sendiri, lagi. Maka dari itu, passion untuk berinteraksi dengan banyak orang ini penting, lho, gaes.

4. Multitasking dan bisa mengatur banyak hal

Nah, karena kamu akan berhubungan dengan banyak orang, maka, kamu pun akan mengatur banyak hal pula. Kalau kamu mengurus training, kamu bisa saja mengatur lima training lebih dalam satu bulan dengan tema yang berbeda-beda. Kalau kamu mengurus setiap pencatatan seperti waktu lembur, cuti, gaji pegawai dan sebagainya, tentu, kamu mengatur data lebih dari 10 orang.

Biasanya, selain mengurus training atau pencatatan data pegawai, kamu akan mengurus hal lainnya dan hal ini biasanya akan berjalan bersamaan. Maka dari itu, gaes, kemampuan mengerjakan banyak hal dalam satu waktu atau multitasking dan kemampuan mengatur banyak hal menjadi suatu hal yang penting untuk kamu miliki. Dua kemampuan ini sangat membantumu untuk menyelesaikan semua tugas-tugasmu, lho.

5. Manajemen konflik dan pemecahan masalah

Namanya juga Human Resource Development, pasti kamu akan menemukan berbagai konflik yang dapat menghambat kemajuan dari para pegawai di perusahaan tempatmu bekerja. Konflik ini bisa berupa konflik antar pegawai, konflik dengan atasan bahkan konflik dengan bawahan. Nah, sebagai pegawai HRD, kamu harus banget bisa mengatur konflik dan memberikan solusi pemecahan masalah kepada orang-orang atau unit-unit yang sedang berkonflik.

Sebagai pegawai HRD, kamu harus bisa bersifat objektif dalam penyelesaian masalah. Kamu nggak bisa berat sebelah baik itu ke para atasan atau para staff lainnya. Kamu harus memberikan pemecahan masalah yang dapat menguntungkan kedua belah pihak yang sedang berkonflik. Ketika konflik dapat diselesaikan, maka, dapat dikatakan kalau satu tantangan HRD dalam mengembangkan staff telah dipecahkan atau diselesaikan.

***

Dari keenam sifat di atas, apakah salah satunya ada yang cocok denganmu, gaes? Kalau kamu tertarik untuk menjadi seseorang yang bekerja pada bagian HRD, pastikan bahwa kamu memiliki enam sifat di atas agar bisa menjadi seorang pekerja di bagian HRD yang profesional, ya!

Baca juga:

(Sumber gambar: humanresourcesonline.com, cumanagement.com, medium.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 12 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 22 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1