10 Tanda Kamu Cocok Jadi Mahasiswa Fakultas Kedokteran

Berencana mengambil studi Ilmu Kedokteran‍ ‍? Cek dulu tanda-tanda berikut ini untuk mengetahui apakah kamu cocok jadi mahasiswa Fakultas Kedokteran.

Karena mahasiswa kedokteran itu mesti…..

1. Punya niat kuat menjadi dokter. Ya iya lah, kalau pengen jadi Pengacara‍   masuknya ya Fakultas Hukum. Hehehe… Memang sih, ada yang masuk Fakultas Kedokteran (FK) karena disuruh ortu, atau alasan lain. Biasanya, kalau yang setengah hari bakalan sulit menjalani perkuliahan, bahkan sampai putus di tengah jalan.

Menurut dr. Sania seorang Dokter Umum (General Practitioners)  yang pernah jadi narasumber Jurusan 101 Youthmanual, passion itu penting banget. "Kalau memang sudah punya passion (menjadi dokter), pasti bisa, kok, belajar apa saja,” jelasnya.

2. Jago biologi. Waktu masih sekolah, harusnya mahasiswa kedokteran unggul di pelajaran biologi. Soalnya, ilmu biologi bakalan banyak dipelajari saat kuliah. Kalau memang nggak tertarik sama pelajaran biologi, sebaiknya sih, berpikir ulang buat ngambil kedokteran.

3. Super tekun dan berkomitmen. Setiap jurusan punya gaya dan sistem belajar tersendiri. Nah, kalau jurusan lain umumnya mengenal UTS dan UAS, jurusan kedokteran  ujiannya agak berbeda. Bisa saja ujian tiap bulan atau tiap dua minggu sekali. Ketekunan mahasiswa kedokteran juga teruji dalam tahapan menjadi dokter. Selain perkuliahan seperti biasa, ada juga tahap klinik. Semua itu dijalani selama sekitar 5 tahun.

Kemudian harus menjalani serangkaian ujian supaya bisa disumpah dokter. Kelar, dong? Masih ada sesi magang wajib selama setahun. Alhasil, tekun belajar sangat diperlukan. Kalau kamu tipe yang doyan santai dan nggak mau wiken kamu terganggu, kayaknya agak berat  tuh, menjadi mahasiswa kedokteran.

“Sebetulnya ada aja mahasiswa yang malas-malasan. Tapi mereka yang begitu bakal tereliminasi dengan sendirinya, kok. Setiap tahun, ada banyak juga mahasiswa Kedokteran yang berguguran,” cerita Shabrina, alumni FK Universitas Indonesia‍ 

4. Peduli sama orang lain. Jujur nih, kamu sebenarnya tipe yang cuek atau punya rasa kepedulian tinggi? Saya sendiri tipe yang kurang care, makanya nggak cocok masuk FK. Soalnya, tujuan utama seorang dokter adalah menolong orang lain, bukan karier, gengsi, atau penghasilan.

Kamu harus penuh perhatian sama pasien. Kalau tipe yang malas berdekatan dan berhubungan sama orang lain serta sulit berempati, mendingan dipikir ulang deh, niat kamu menjadi dokter.

5. Komunikatif. Lah, ini 'kan FK, bukan jurusan Ilmu Komunikasi? Yang pasti dokter harus bisa menyampaikan ilmu, info dan analisanya kepada pasien atau masyarakat. Mengobati itu nggak bisa sepihak, sob. Perlu ada kerja sama antara dokter dengan pasien/masyarakat.

Misalnya nih, ada pasien yang mengalami gejala maag. Sebagai dokter, tugasnya nggak hanya memberikan pereda, tapi juga memberikan informasi pada pasien tentang penyakitnya, dan mengedukasi apa saja yang perlu/pantang dilakukan supaya cepat pulih serta mencegah gejala serupa. Karena pasiennya beda-beda dari segi umur dan tingkat pendidikan, mesti menyesuaikan cara berkomunikasinya.

6. Cekatan. Sejak di bangku kuliah mahasiswa FK sudah dituntut untuk mampu bertindak dan berpikir dengan cepat, tapi tetap akurat. Ketelitian, keterampilan tangan, serta kesigapan dalam bergerak sangat diperlukan. Lelet, lemot dan lengah? Bhay!

7. Perhatian terhadap detail. Misalnya, dosis obat, jahitan (apabila pasien perlu dijahit), dan sebagainya. Kalau ngasal, bisa dianggap malpraktek. Gawat.

suntik

8. Memiliki kemampuan menganalisa. Ilmu kedokteran terus berkembang, dan tiap manusia (pasien) berbeda-beda. Misalnya, ada pasien dengan gejala sakit yang sama, namun yang satu alergi dingin, sementara yang lain alergi udara panas. Nah, sebagai dokter tiap hari ada ilmu baru yang perlu dianalisa.

Makanya, analisa menjadi salah satu kemampuan terpenting dokter. Mahasiswa kedokteran harus memiliki wawasan luas dan berpikiran terbuka, supaya bisa menganalisa pasien dengan baik.

9. Berani. Oke, saya adalah orang yang ngeri melihat darah dan bergidik melihat jarum suntik. Itu tandanya saya nggak ditakdirkan menjadi mahasiswa FK

10. Bermental kuat. Tugas dokter adalah berusaha semampunya untuk merawat dan membantu kesembuhan pasien. Tapi dokter bukan tuhan. Bisa saja ada pasien yang kondisinya nggak membaik, gagal disembuhkan, bahkan kehilangan nyawa. Dengan mental yang kuat, seorang dokter bisa menghadapi itu semua.

Dokter juga harus cukup kuat untuk menyampaikan kabar yang tidak baik pada pasien beserta keluarganya.

***

Youthmanual telah mengumpulkan ribuan informasi seputar profesi, program studi, dan kampus unggulan, serta panduan persiapan kuliah yang komprehensif dalam laman Eksplorasi. Eksplorasi ribuan informasi program studi, karier dan profesi, dan kampus selengkapnya di sini.
 

Baca juga:

(sumber gambar: healthcaretimes.co.uk, pinterest,tribune-intl.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Muhamad Rifki Taufik | 7 jam yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 1 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
AtomyFirst Chanel | 2 bulan yang lalu

Open PP @houseofshirly foll 427k @Idea_forhome foll 377k @myhomeidea_ foll 270k. Harga Paket lebih murah. DM kami yaa..

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1