Selain Ilmu dan Gelar, Inilah Keuntungan yang Bisa Kamu Dapatkan dengan Kuliah S2

Lagi galau menimbang-nimbang berat badan mau lanjut kuliah S2 atau nggak? Berarti kamu perlu tahu bahwa selain ilmu dan gelar, ada banyak keuntungan lain yang bisa kamu dapatkan dengan kuliah S2!

1. Mengubah “nasib” salah jurusan. Kalau kamu merasa salah ambil jurusan saat kuliah S1 atau merasa sebenarnya punya passion yang berbeda dengan bidang studi S1 kamu, kamu bisa “pindah ke lain hati” alias mendalami bidang yang benar-benar kamu sukai di S2.

Saya sendiri dulu mengambil S2 Komunikasi setelah lulus dari S1 Sastra Inggris, dan di program Pascasarjana Manajemen Komunikasi yang saya ikuti tersebut, latar belakang mahasiswanya pun multikultural, eh, multijurusan. Ada yang lulusan Fakultas Ekonomi, lulusan jurusan Perikanan (yes, Per-ikan-an bukan Per-iklan-an), bahkan lulusan Fakultas Kedokteran yang ternyata passion-nya ada di bidang komunikasi. Yup, di S2, kamu berpeluang untuk mengubah “nasib salah jurusan” di S1 dan memilih bidang yang “kamu banget”.

2. Punya teman lintas generasi. Nggak seperti mahasiswa S1 yang rata-rata pada seumuran, usia para mahasiswa S2, tuh, beragam banget. Kamu bisa punya teman kuliah seumuran kamu, seumuran kakak kamu, seumuran adik kamu, bahkan seumuran orang tua kamu.

Kebayang nggak kalau kamu sekelas sama ibu-ibu, dan jadwal UTS kalian bertepatan dengan jadwal UTS anak si ibu yang sudah SMP? Bahkan ada, lho, anak dan ibu kandung yang kuliah S2 barengan, bahkan sekelas! Gokil, ya?

Punya teman dari berbagai generasi, tuh, asyik dan membuka wawasan, lho. Seenggaknya saya jadi paham jokes oldies maupun jokes dedek-dedek kekinian. Hihihi!

youthmanual - lintas generasi

 

Saat kuliah S2, Milenial bisa main bareng Generasi X, Generasi Baby Boomers, dan dedek-dedek  Generasi Z yang lahir tahun 2000-an.

3. Memperluas networking. Hal ini sangat saya rasakan saat kuliah S2, karena saya sekelas dengan banyak orang dari beragam profesi dan keahlian. Ketika kuliah S2, saya berteman dengan para profesional, pimpinan media, karyawan fresh graduate, pegawai senior, dosen, anggota DPR, sampai penyanyi. Networking seluas dan seseru ini nggak akan bisa saya dapatkan saat kuliah S1, maupun di tempat kerja.

4. Memperbesar peluang jodoh. Kamu jomlo pas kuliah? Makin jomlo pas udah kerja? Ciyaaan. Nah, siapa tahu pas kuliah S2, kamu bisa menemukan pasangan yang cocok, entah itu teman kuliah S2 kamu atau saudaranya / tetangganya / mantannya. Dunia itu lebar, sob! #positivethinking #pedeajah

5. Serasa Maba kembali. Dengan kembali kuliah di S2, kamu bisa merasakan lagi romantisme masa-masa jadi mahasiswa baru saat S1 dulu. Kamu jadi merasakan lagi tegangnya masuk kelas baru, ribetnya ngerjain tugas, dan puyengnya ujian *yaelah, kayak gitu dibilang romantis? * Tapi beneran, deh. Begitu lulus S1, kamu bakal merindukan itu semua. Nah, kuliah S2 bisa “agak” mengobati kerinduan tersebut.

Saya bilang “agak” mengobati kerinduan, karena rasanya nggak benar-benar serupa, ya. Apalagi pas kuliah S2, kamu pastinya sudah lebih dewasa dibandingkan dulu, saat masih young and wild and free. Rawr!

6. Aplikasi teori dengan kenyataan. Di kuliah S2, kamu nggak akan cuma mempelajari teori, tetapi juga mempraktekkannya di lapangan. Apalagi kalau kamu sudah bekerja. Apa yang kamu dapatkan di kelas bisa langsung kamu praktekkan di kantor. Sebaliknya, berbagai proyek atau tugas dari kantor kamu bisa dibahas bareng di kelas. Hore! 

7. Bisa cuti (sejenak) dari pekerjaan. Bagi yang sudah bekerja, kuliah S2 bisa jadi kesempatan untuk “kabur” sejenak dari kerjaan. Maksudnya, kamu bisa fokus kuliah dulu, sebelum nanti balik kerja lagi.  

Teman saya ada yang mendapat unpaid leave dari kantor—alias cuti dua tahun (tanpa digaji)—untuk kuliah S2. Setelah selesai kuliah, dia bisa balik bekerja lagi di kantornya. Ada orang yang lebih beruntung, yaitu boleh kerja setengah hari saja, supaya punya waktu yang lebih luang untuk kuliah. Tetapi yang paling bikin sirik adalah orang yang bisa kuliah tapi tetap digaji oleh kantornya, atau bahkan biaya kuliahnya ditanggung oleh perusahaan.

Saya sendiri dulu kuliah S2 dan bekerja secara bersamaan seperti biasa. Pagi sampai sore ngantor, trus malamnya kuliah, trus pingsan. Walaupun kesannya ribet, tetapi ternyata kuliah merupakan kesempatan untuk “melupakan” kantor sesaat. Jadi ketika saya jenuh dengan pekerjaan kantor, saya punya kegiatan lain untuk dilakukan!

(sumber gambar: youtube.com, rcmundo.info, arfianagus.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 17 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 27 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1