Serba-Serbi Jurusan Kedokteran Gigi dan Pilihan Kampus Terbaiknya

Siapa yang bercita-cita jadi Dokter Gigi?

Nah, kamu pastinya harus menempuh Pendidikan Dokter Gigi dulu dong untuk menggapai cita-citamu itu, setuju? Udah tau belum jurusan Kedokteran Gigi belajar apa aja?

Program studi Kedokteran Gigi mempelajari tentang kesehatan oral manusia, aka daerah gigi dan mulut; bagaimana menangani berbagai permasalahan di dalam mulut dan cara mengobatinya. Selain mempelajari aspek medis dan kesehatannya, di program studi ini kamu juga akan mempelajari tentang estetika gigi dan mulut.

Ilmu kedokteran gigi secara umum dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu:

1. Ilmu kedokteran gigi dasar (hal-hal dasar mengenai ilmu kedokteran)

2. Ilmu kedokteran gigi kuratif (cara menyembuhkan penyakit terkait kesehatan gigi dan mulut)

3. Ilmu kedokteran gigi rehabilitatif (mempelajari estetika gigi, seperti lengkung gigi dan memperbaiki gigi yang miring)

4. Ilmu kedokteran gigi preventif/pencegahan (ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu kesehatan gigi anak.

Kalau kamu ingin jadi dokter gigi, kamu harus menyelesaikan pendidikan akademis di program studi Kedokteran Gigi dan mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran Gigi (S.Kg), lalu kamu akan lanjut ke tahap selanjutnya yaitu mengikuti kepaniteraan (coass) atau praktek di rumah sakit atau klinik gigi yang di tunjuk selama dua tahun untuk mendapat gelar dokter gigi (drg).

Kedokteran Gigi vs. Pendidikan Dokter

Mengapa program studi Pendidikan Dokter Gigi nggak disatuin aja dengan prodi Pendidikan Dokter?

Kalau membicarakan ini, kita harus melihat jauh ke dalam sejarah disiplin Kedokteran Gigi sendiri. Menurut Mary Otto, penulis buku  Teeth: The Story of Beauty, Inequality, and the Struggle for Oral Health in America, disiplin Kedokteran Gigi (dentistry) dan Kedokteran (medicine) memang sudah terpisah sejak dulu. Profesi dokter gigi berawal dari profesi barber-surgeon atau tukang cukur-ahli bedah. Di Amerika dulu, para barber-surgeon ini nggak hanya bertugas mencukur rambut tapi juga melakukan praktik operasi medis lainnya seperti amputasi organ, bekam, dan pencabutan gigi. Meski begitu, pendekatan yang dilakukan dalam praktik ini bukanlah pendekatan medis, melainkan masih pendekatan mekanik.

Profesi Dokter Gigi baru benar-benar menjadi sebuah ‘profesi’ yang diakui pada tahun 1840 di Baltimore, Amerika Serikat. Otto dalam wawancara dengan The Atlantic menyatakan bahwa ini merupakan hasil kerja keras dari dua orang ‘Dokter Gigi’ (yang kala itu mempelajari ilmunya secara otodidak), Chapin Harris and Horace Hayden, yang melakukan pendekatan terhadap petinggi-petinggi di Sekolah Kedokteran di University of Maryland untuk menambahkan pelajaran mengenai kesehatan gigi ke dalam kurikulum program studi kedokteran umum yang ada di sana. Keduanya percaya bahwa profesi kedokteran gigi seharusnya nggak lagi dilakukan dengan pendekatan mekanik, tapi juga butuh studi yang serius dari perspektif medis, lisensi, dan dasar-dasar ilmiah.

Namun, ide ini ditolak. Para petinggi institusi kedokteran itu menganggap bahwa bidang kedokteran gigi nggak memiliki signifikansi yang cukup besar dan masalah kesehatan gigi memiliki konsekuensi yang kecil.

“Penolakan itu sedikit banyak membentuk hubungan yang 'aneh' antara bidang Kedokteran Umum dan Kedokteran Gigi” ujar Otto. Kedua disiplin tersebut kemudian berpisah secara sistem dan perawatannya di Amerika Serikat.

Pendapat ini juga sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Dr. James Guttman, editor dari Journal of History of Dentistry. Menurutnya, pendidikan Dokter Gigi pada awalnya tidak berfokus pada kesehatan melainkan lebih mirip pekerjaan pertukangan. Kedokteran gigi kembali ke bidang Kedokteran pada 1900-an, karena kala itu dokter gigi dan dokter umum mulai menyadari bahwa infeksi pada gigi dapat menyebar ke bagian-bagian lain dari tubuh. Meski begitu, ide yang mendasari bahwa bidang kedokteran gigi merupakan sebuah bidang yang lebih banyak menggunakan pendekatan pertukangan dibanding keselamatan jiwa tetap melekat. Pada tahun 1960 dan 1970-an, pendanaan untuk studi Kedokteran Gigi meningkat, tapi pelayanan kesehatan yang mulai dimasukkan ke dalam jaminan kesehatan tetap nggak memasukkan pelayanan kesehatan gigi di dalamnya.

“Itulah saat di mana kita mulai melihat perpisahaan yang jelas [antara Kedokteran Gigi dan Kedokteran], karena, sejauh yang saya tahu, tidak ada yang namanya asuransi kesehatan gigi,” begitu ujarnya.

Universitas dengan Jurusan kedokteran Gigi Terbaik di Indonesia

Di Indonesia sendiri, jurusan Kedokteran Gigi biasanya berada di fakultas sendiri, yaitu Fakultas Kedokteran Gigi (FKG). Terdapat 9 universitas dengan program studi Kedokteran Gigi yang terakreditasi A oleh BAN-PT, yaitu:

  1. Universitas Sumatera Utara 
  2. Universitas Hasanuddin 
  3. Universitas Jember 
  4. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 
  5. Universitas Trisakti 
  6. Universitas Indonesia 
  7. Universitas Padjadjaran 
  8. Universitas Gadjah Mada 
  9. Universitas Airlangga 

Nah, kalau kamu tertarik untuk masuk Kedokteran Gigi, lebih baik persiapkan dirimu dari sekarang. Kebanyakan jurusan Kedokteran Gigi, terutama yang berada di Perguruan Tinggi Negeri memiliki tingkat keketatan yang cukup tinggi. Semangat!

Baca juga:

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Allysa Kamalia Putri | 2 bulan yang lalu

ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?

Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran Hewan
Nina Syawalina | 2 bulan yang lalu

Kak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?

5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanan
AVERILIO RAHARJA | 3 bulan yang lalu

semangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/

5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus
Averilio Raharja | 3 bulan yang lalu

semoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/

5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1