Di era digital, hampir semua perusahaan dan bisnis memiliki website atau aplikasi. Profesi Full-Stack Web Developer (FSWD) pun menjadi salah satu yang paling dicari, dan diprediksi akan semakin berkembang di masa depan. Apa saja pekerjaan seorang Full-Stack Web Developer? Dan apakah benar profesi ini bisa dijalani siapa saja yang memiliki skill, termasuk lulusan SMA/Sederajat? Simak serba-serbi seputar Full-Stack Web Developer.

* Di dalam sebuah website ada banyak sekali menu dan aktivitas sesuai kebutuhan. Di situs perguruan tinggi, misalnya, ada banyak informasi, video, berita, dan pengumuman. Saat masuk ke website, mahasiswa bisa melakukan banyak hal, mulai dari mengecek nilai, memasukkan rencana studi, dan lain sebagainya. Belum lagi fasilitas chat dengan pembimbing akademik atau pihak kampus. Nah, tugas seorang Full-Stack Web Developer adalah mengerjakan itu semua. Mulai dari apa saja yang terlihat di tampilan situs alias front end hingga database dan hal lain yang nggak kelihatan atau disebut back end.

* Bisa dibilang hampir semua perusahaan/orang/usaha yang membuat website membutuhkan jasa profesi ini. Nggak terbatas website sih, seorang Full-Stack web developer juga bisa mengembangkan aplikasi atau software

* Skill yang  perlu dimiliki seorang  Full-Stack Web Developer antara lain adalah user interface (UI), user experience (UX), server management, manajemen database, dan lainnya. Ia juga perlu menguasai program seperti HTML, CSS, JavaScript, Ruby, PHP, dan Python. Trus akan lebih oke lagi kalau dia memiliki kemampuan desain visual.

* Penghasilan Full-Stack web developer cukup menjanjikan, lebih tinggi daripada front end atau back end developer (yang penghasilannya juga lumayan). Di sisi lain kerjaan Full-Stack web developer juga banyak, bisa dibilang gabungan antara front end dan back end developer. Jumlah penghasilan ini beragam, tergantung perusahaan atau proyek di mana ia berada, namun kisarannya antara 5 hingga 20 juta per bulan.

* Profesi Full-Stack web developer akan makin dibutuhkan, dengan kenaikan permintaan sekitar 20 hingga 30 persen per tahun.

* Apakah perlu menjadi lulusan prodi Ilmu Komputer, Teknologi Informasi, atau Sistem Informasi untuk menjalani profesi ini? Nope! Yang terpenting adalah skill. Yup, seorang berijazah SMA dan SMK yang dilatih dan mempunyai skill yang cukup bisa menjalani profesi ini, lho.

* Untuk menjadi Full-Stack web developer, kamu bisa bergabung dengan kelas khusus. Nah, Lithan Academy membuka program training Full-Stack Web Developer, syarat untuk menjadi pesertanya adalah:

1. Ijazah (minimal  SMA/sederajat)
2. Transkrip akademik
3. CV
4. KTP
5. Foto
6. Menguasai bahasa Inggris, karena semua materi pembelajaran disampaikan dalam bahasa Inggris 

* Untuk mencetak seorang web developer yang andal, Lithan Academy memiliki bootcamp 6 bulan, Nah, sepanjang 6 bulan tersebut, pelajar Lithan nggak hanya diberikan materi dan pengetahuan, tapi juga terjun bekerja. Alhasil peserta akan memperoleh 1000 jam pengalaman coding. Ini cukup untuk menyempurnakan skill.

* Proses belajarnya fleksibel bisa dilakukan dari mana saja bahkan dari kamar tidurmu, karena Lithan memakai sistem online course/e-learning. Tapi kamu nggak bisa ngasal menjalaninya, lho.

* Walau jarak jauh, namun materinya disiarkan secara live dan bisa interaktif. Pastikan saja, jaringan internet yang dipakai cukup baik.

* Asiknya lagi, kamu nggak harus membayar semua di saat itu juga. Kamu bisa, mencicil biaya bootcamp hingga setelah diterima bekerja.

* Ada 6 modul penting yang dipelajari dalam program Full-Stack Web Developer Lithan Academiy, yaitu”

1. Front end web development
2. Programming Foundations
3. UI Frameworks
4. Database Design & Implementation
5. Web Development Foundation
6. Capstone Project Java

Dengan mepelajari keenam modul tersebut diharapkan lulusan Lithan Academy memiliki pengetahuan dan kemampuan yang mumpuni untuk mengembangkan website secara keseluruhan. Mantap!

(Sumber gambar: Kaushal Moradiya from Pexels)