Cara Mencegah Burnout Selama Masa Perkuliahan

Kuliah itu melelahkan.

kuliah itu menjengkelkan.

Kuliah itu membosankan.

Semua keluhan di atas adalah contoh kecil dari yang biasa kamu rasakan sebagai mahasiswa. Kalau kamu sering mengeluh hal-hal seperti itu, hati-hati, gaes. Karena kamu bisa kena burnout.

Apa, sih, burnout itu?

Menurut Psychology Today, burnout adalah suatu kondisi psikologis di mana kamu merasa kelelahan—baik secara emosi, psikologis, dan fisik yang diakibatkan oleh tekanan atau stres dalam waktu yang lama.

Burnout bisa membuat kamu jadi ingin mengisolasi diri dari dunia luar, nggak punya motivasi hidup, bahkan berisiko tinggi untuk melakukan bunuh diri.

Ciri-ciri burnout

Ini dia ciri-ciri kalau kamu sedang mengalami burnout:

1. Kehilangan energi

Ditandai dengan perasaan selalu lelah walaupun saat kamu sudah tidur cukup.

2. Perilaku gugup

Ditandai dengan gejala gemetar dan berkeringat saat harus melakukan suatu aktivitas.

3. Sakit secara fisik

Mengalami nyeri pada bagian pundak, punggung atau bagian lain pada tubuh.

4. Insomnia

Ditandai sulit tidur dan jika tidur pun nggak nyenyak atau sering kebangun.

5. Merasa putus asa

Ditandai dengan merasa nggak mampu dan nggak berdaya dalam menjalani aktivitas yang ada.

6. Kurang termotivasi

Di fase ini kamu akan merasa lelah hingga nggak termotivasi saat melakukan suatu aktivitas.

7. Depresi

Ditanda dengan gejala seperti sulit berkonsentrasi dan nggak berdaya dalam menjalani aktivitas apapun.

Burnout syndrome berbeda dengan stres atau depresi

Fyi, stres dan burnout adalah dua hal yang berbeda, lho, gaes. Bahkan, para peneliti juga membedakan antara burnout dan depresi.

Trus, apa yang membedakan stres, burnout dan depresi ini?

Secara umum, stres adalah hasil dari banyaknya tekanan yang menuntut kamu secara mental dan fisik. Biasanya, kamu yang mengalami stres masih bisa membayangkan—kalau semua masalah yang ada berhasil kamu atasi, maka dirimu akan baik-baik saja.

Berbeda dengan burnout. Burnout adalah hasil dari stres yang berkepanjangan. Hal ini tentunya nggak sama dengan terlalu banyak tekanan.

Burnout adalah kondisi ketika kamu merasa “nggak cukup” akan suatu hal. Kamu merasa sangat lelah secara emosional, merasa hampa, dan seolah yang kamu lakukan itu sia-sia. Kamu yang mengalami sindrom ini biasanya nggak mampu melihat bahwa masih ada sisi positif yang mungkin terjadi dalam sebuah permasalahan.

Dengan kata lain, kalau stres membuat kamu merasa seperti “tenggelam” dari tanggung jawab. Burnout membuat kamu merasa bahwa semua yang kamu lakukan nggak ada artinya sama sekali.

Sementara, salah satu ciri khas yang membedakan antara burnout dengan depresi adalah dari mana masalah itu datang. Biasanya, burnout selalu berhubungan dengan pekerjaan, sedangkan depresi nggak. Pada orang depresi, beban pikirannya bisa jadi nggak cuma datang dari pekerjaan saja, gaes. Tapi bisa juga dari keluarga, hubungan percintaan, atau hal pribadi lainnya.

Cara mencegah burnout selama masa perkuliahan

Anyway, metode yang kamu lakukan selama ini dalam mengatasi stres memang terbilang cukup efektif. Tapi nggak menutup kemungkinan, suatu saat nanti kamu akan mengalami burnout. Trus, gimana, ya, cara mencegah burnout itu?

To be honest, ada cara sederhana yang bisa kamu lakukan supaya nggak burnout gara-gara urusan kuliah, lho. Penasaran? Berikut adalah caranya.

1 Ingat tujuan awal kuliah

Cara pertama untuk menghindari burnout selama masa kuliah adalah mengingat kembali alasan kenapa kamu mau kuliah. Ingat perjuangan kamu untuk bisa mendapatkan kampus dan program studi impian kamu. Ingat perjuangan orang tuamu yang banting tulang buat biayain uang kuliahmu yang nggak murah itu.

Well, kalau kamu merasa kampus dan program studi yang kamu jalani saat ini adalah bukan impian kamu. Seenggaknya, kamu harus ingat, banyak temanmu di luar sana yang harus menunda kuliah  a.k.a gap year, bahkan nggak bisa mengenyam bangku perkuliah karena satu dan lain hal.

2. Cari tahu mata kuliah yang akan kamu pelajari

Biasanya, sih, di awal pertemuan, dosen akan memberikan silabus materi selama satu semester ke depan. Nah, dari silabus itu, kamu bisa melakukan perencanaan materi apa aja yang bakal kamu pelajari.

Selain itu, membuat perencanaan materi bisa membantu kamu untuk menjalani aktivitas dengan lebih mudah. Misal, kalau ada materi yang ternyata nggak bisa kamu kuasai sama sekali. Kamu sudah tahu harus berbuat apa untuk mengatasi masalah tersebut.

Eits… tapi kamu jangan khawatir kalau kamu nggak mendapatkan itu dari dosenmu. Karena di sini, kamu bisa tahu mengenai gambaran mata kuliah yang akan kamu dapatkan selama masa perkuliahan. Kamu juga bisa tahu mengenai prospek kerja ke depan dari program studi yang sedang kamu tempuh saat ini. Keren banget nggak, tuh?

3. Buat sebuah daftar berisi rencana harian serta deadline yang harus kamu penuhi

Buatlah rencana harian berisi apa saja yang akan kamu kerjakan pada hari itu. Buat juga daftar deadline-deadline tugas—mulai dari tugas yang harus kamu selesaikan secepatnya hingga tugas yang harus dikumpulkan paling akhir alias masih memiliki jangka waktu yang lama. Dengan begitu kamu bisa tahu kapasitasmu serta nggak kelabakan kalau ada tugas yang harus kamu selesaikan secepatnya.

4. Cicil tugas dan belajar

Meskipun kamu sudah membuat daftar rencana harian. Nggak bisa dipungkiri, terkadang nyici  tugas atau belajar buat ujian itu memang mager banget. Belum lagi, banyak godaan yang datang—seperti mengecek media sosial hingga mengatur playlist lagu.

Well, bukan berarti kegiatan itu nggak boleh kamu lakukan sama sekali. Tapi, yang perlu digarisbawahi, jangan sampai kamu terlalu lama terlena sama godaannya hingga membuat kamu melupakan tugasmu.

Kamu mau selesai kuliah dengan cepat, bukan? Makanya, mulai dari sekarang rajin ngerjain tugas dan fokus belajar, yuk!

5. Hilangkan sifat perfeksionis dan belajarlah bekerja sesuai kemampuan

Apakah kamu adalah orang yang perfeksionis? As you know, kamu yang punya sifat perfeksionis lebih berisiko mengalami burnout, lho, gaes. Pasalnya, kamu terlalu berambisi menjadi yang paling unggul. Sehingga kamu jadi sangat mengejar kesempurnaan dalam setiap hal yang kamu lakukan.

Ingat, segala sesuatu yang berlebihan itu nggak baik. Toh, kamu sudah mendapatkan tugas yang menumpuk hingga bisa membuat dirimu kelelahan. Ditambah sifatmu yang perfeksionis justru akan membuat dirimu makin kelelahan dan tertekan.

6. Tetap perhatikan kondisi fisikmu dengan cukup istirahat

Nggak peduli seberapa banyak tugas yang harus kamu kerjakan, kalau fisikmu sudah mulai lelah. Mau nggak mau kamu harus berhenti dari aktivitasmu dan beristirahat selama beberapa saat, gaes.

Karena memaksa diri untuk terus beraktivitas ketika kondisimu sedang nggak fit hanya akan membuat kamu nggak bisa konsentrasi dan malah akhirnya menurunkan kualitas pekerjaan yang sedang kamu lakukan. Yang lebih parahnya lagi, kalau kamu terus beraktivitas tanpa jeda bisa membuat dirimu tertekan dan mudah emosi.

7. Lakukan aktivitas yang kamu sukai

Hayoo, ngaku!! Siapa yang hari Minggu sukanya bangun siang?

Well, biasakan bangun pagi (khususnya saat weekend) untuk melakukan hobi atau hal-hal yang kamu sukai, ya, gaes. Misalnya menulis, jalan-jalan, olahraga, nonton film, dan lain-lain. Soalnya, kalau kamu mengawali hari dengan melakukan hal-hal yang menyenangkan bisa membuat kamu lebih bahagia dan siap menjalani aktivitasmu yang padat dengan semangat.

8. Sempatkan diri untuk hangout bareng sahabat

Manfaatkan setiap waktu luang yang ada untuk nongkrong atau jalan-jalan dengan sahabatmu. Nggak perlu pergi liburan sampai ke luar negeri, kok. Cari tempat wisata yang ada di kotamu saja.

Keluar dari rutinitas sehari-hari walaupun hanya sebentar mampu membuat pikiran dan fisik kamu kembali jernih. Karena otak juga butuh istirahat.

Selain itu, kamu juga bisa sharing mengenai masalah yang terjadi dalam hidupmu ke sahabatmu. Siapa tahu, ‘kan, kamu bisa mendapatkan solusi dari masalahmu itu atau membuat dirimu merasa lebih lega.

9. Mencari sumber motivasi

Di pembahasan sebelumnya, sudah saya jelaskan, kalau salah satu ciri-ciri orang yang mengalami burnout adalah kehilangan motivasi. Ibarat kata “sedia paying sebelum hujan”, untuk mencegah kamu mengalami burnout selama masa pekuliahan. Carilah motivasi dari orang-orang yang ada di sekitarmu. Dengan kata lain, tentunya kamu harus memiliki pertemanan yang positif, pertemanan yang memiliki tujuan yang sama, dan pertemanan yang bisa saling inspirasi.

Selain itu, kembangkanlah skill yang ingin kamu pelajari atau skill-skill yang dibutuhkan dalam dunia kerja nanti ketika belajar di kampus. Cari juga pengalaman apa yang ingin kamu dapat selama berkuliah.

10. Ingat 'hadiah' setelah lulus kuliah

Last but not least, diingat terus aja, kalau setelah lulus kuliah nanti, ada masa depan cerah yang menantimu. Apalagi kalau kamu nggak main-main selama menjadi mahasiswa dan disiplin selama kuliah.

Hal tersebut bisa jadi modal yang baik untuk mendapatkan pekerjaan nanti. Dan siapa tahu nih, kalau skill-mu mumpuni, kamu bisa mendapatkan gaji yang lebih baik.

 

Baca juga:

 

(Sumber gambar: healthline.com, goodmorningamerica.com, bostonmagazine.com, the42.ie)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Allysa Kamalia Putri | 2 bulan yang lalu

ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?

Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran Hewan
Nina Syawalina | 2 bulan yang lalu

Kak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?

5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanan
AVERILIO RAHARJA | 3 bulan yang lalu

semangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/

5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus
Averilio Raharja | 3 bulan yang lalu

semoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/

5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1