Masa muda bukan berarti nggak punya beban. Apalagi buat kamu yang duduk di kelas 12 dan harus memutuskan masuk kuliah di jurusan apa dan kampus mana. Belum lagi tugas-tugas yang menumpuk sebelum kelulusan. Rasanya, kamu ingin memaksimalkan waktu yang ada di masa-masa terakhir sekolah ini.

Kalo stres datang, semua bisa makin kacau. Menghadapi segala sesuatupun bisa jadi lebih sensitif.

Diolah dari buku The 7 Habits of Highly Effective People dan situs Brighsite, kenalan yuk sama prinsip 90/10 biar nggak gampang stres menghadapi sejibun aktifitas dan masalah sehari-hari.

Apa, sih, prinsip 90/10 itu?

Prinsip 90/10 adalah mindset buat semua orang, termasuk anak muda, dalam menghadapi kegiatan sehari-hari. Dalam prinsip ini, dipercaya bahwa ada 10% hal di kegiatan sehari-hari kita, yang sama sekali nggak bisa kita kontrol.

Misalnya, kita udah pengen banget makan burger favorit bareng teman-teman di mal terdekat pas pulang sekolah atau kuliah. Begitu nyampe sana, ternyata tempatnya tutup. Hufffttt. That’s the thing we cannot control.

Nah, sementara itu, prinsip ini mengajarkan bahwa 90% sisanya adalah reaksi kita terhadap hal-hal yang nggak bisa kita kontrol tersebut. Termasuk gimana menghadapi kekesalan ketika sesuatu nggak berjalan sesuai yang kita mau.

Contoh kasus

Saya kasih contoh lainnya, ya. Coba bayangkan ini:

Kamu lagi sarapan bareng keluarga kamu, tiba-tiba adik kamu menumpahkan susu ke baju seragam kamu. Kamu kesel dan marah-marah ke adik kamu. Selain itu, kamu juga ngamuk sama mama kamu karena merasa membiarkan adik kamu menuang susu sembarangan.

Kamu buru-buru mengganti baju karena udah terlambat ke sekolah. Pas kamu selesai, adik kamu masih menangis karena omelan kamu sebelumnya. Dia juga belum siap-siap ke sekolah dan akhirnya ketinggalan mobil jemputan. Mau nggak mau, ayah kamu harus mengantar adik kamu dulu sebelum mengantar kamu.

Dari kasus di atas, kira-kira mood kamu jadi jelek banget seharian karena:

1. Karena adik kamu menumpahkan susu

2. Karena adik kamu cengeng dan nangis melulu jadinya dia ketinggalan mobil jemputan

3. Karena ayah kamu harus mengantar adik kamu dulu.

4. Karena kamu punya reaksi yang nggak tepat dalam menghadapi kejadian tersebut.

Jawabannya adalah nomor 4.

Kenapa? Karena kamu memilih untuk lepas kontrol terhadap 90% hal yang bisa kamu atur.

Semua bisa berbeda akibat sebuah reaksi

Ketumpahan susu adalah 10% dari hal yang nggak bisa kamu kontrol. Tapi dengan prinsip 90%, kamu tetap bisa mengatur reaksi kamu supaya nggak berlanjut lebih buruk.

Kalau kamu memutuskan untuk nggak menerapkan prinsip ini, kamu bakal bilang “It’s ok. Lain kali lebih hati-hati ya, dek”. Lalu kamu segera ganti baju. Begitu selesai ganti baju, adik kamu udah minta maaf dan nggak ketinggalan jemputan. Kamu pun bisa tepat waktu nyampe di sekolah.

Nyokap kamu pasti bangga sama reaksi kamu yang dewasa dan kece banget ini!

Prinsip 90/10 bisa kamu terapkan dalam segiatan lainnya.

Misalnya:

Kalau teman kamu telat, jangan langsung misuh-misuh dan bete sama teman kamu. Coba aja nunggu sambil baca buku atau main game. Kalau dia tiba, bilang kalau kamu kecewa dan minta dia nggak mengulangi. Terus kalian bisa melanjutkan rencana seperti biasanya.

Menyalahkan orang lain ketika hal buruk terjadi emang gampang banget, gaes. Tapi yang terpenting adalah reaksi kamu untuk mengontrol emosi. Karena bener, deh, sesuatu bisa jadi beda kalau reaksi kamu tepat.

(Sumber gambar: linkedin.com, youtube.com)