12 Rahasia Sukses dalam Karier Untuk Anak Muda, Berdasarkan Pengalaman Pekerja Profesional
- Oct 06, 2016
- Fatimah Ibtisam
Selama sekitar 10 tahun bekerja (FYI, saya kerja dari kecil, kok! Biar nggak keliatan tua-tua amat, hihihi), sedikit banyak saya memperoleh pelajaran.
Ada berbagai kesalahan yang saya harap nggak saya lakukan, tapi ada juga sikap dan tindakan yang ternyata sangat bermanfaat bagi karier saya. Selain berkaca dari pengalaman sendiri, saya pun coba kepo dan tanya-tanya kepada para “bos” alias pekerja profesional yang lebih senior dan lebih berjaya dalam karier. Dengan baik hati, mereka pun ikutan berbagi rahasia sukses mereka yang ternyata cukup sederhana.
Berikut 12 di antaranya:
1. Berikan 110%
Lakukan segala tugas dan maksimal dan buktikan bahwa kamu orang yang bisa diandalkan. Berikan lebih dari yang diharapkan.
Rizky Muhammad, pengusaha dengan pengalaman kerja di perusahaan besar selama sekitar 15 tahun, cerita kalau selama bekerja, Rizky rela nggak tidur, berada di kantor sampai larut malam bahkan pulang pagi, demi menyelesaikan tugasnya dengan sebaik mungkin.
Rizky menunjukkan kalau dia siap melakukan yang terbaik. Itu semua bisa ia jalani karena memiliki passion. “Itulah kenapa penting bekerja dengan passion,” ujar Rizky.
2. Stop ngeluh!
Selain kerja keras, Rizky juga menggarisbawahi sikap tidak berkeluh kesah dalam soal pekerjaan. SIkap seperti ini bagi saya pribadi bermanfaat banget. Pertama, tiap kali saya mengeluh, beban pekerjaan justru terasa makin berat. Benar nggak? Sebaliknya, tanpa mengeluh, kita bisa lebih fokus dalam menuntaskan pekerjaan
Kedua, jika kita tidak mengeluh saat bekerja, ada semacam semangat positif yang memancar. Semangat ini bisa menulari rekan kerja bahkan atasan kita, lho. Sehingga mereka pun merasa nyaman bekerja sama dengan kita.
3. Proaktif
“Masalah dengan anak muda zaman sekarang adalah langka inisiatif. Mereka hanya menunggu untuk diminta melakukan sesuatu. Saat udah selesai kerja, ya, bengang-bengong. Tidak ada inisiatif, padahal masih banyak yang bisa dibantu. Pekerja tipe seperti ini dipastikan akan worthless dan nggak valuable buat di mana pun,” ungkap Rizky blak-blakan.
Coba deh gaes, buka mata dan telinga kita. Jangan cuma “Yang penting kerjaan gue beres.” Lihat sekeliling, dan tanyakan pada diri sendiri: Apa yang bisa saya lakukan untuk membuat segala sesuatu lebih baik? Apa yang bisa saya bantu untuk tim? Apa yang bisa saya kerjakan agar bisa bermanfaat untuk perusahaan?
4. Nggak sungkan memberikan ide dan masukan
Aktif lah memberikan dan masukan untuk tim dan perusahaan. Tentunya, bukan pemikiran yang asal bunyi, ya. Insights semacam ini pasti akan sangat berharga. Dan meskipun ide kamu ditolak, toh juga nggak ada ruginya. Siapa tahu, ide kamu justru memancing gagasan lain yang oke.
Saya pernah dengar cerita seorang konsultan kreatif beken yang diwawancarai di radio. Dia banyak menghasilkan gagasan wuarbiyasak di berbagai perusahaan. But guess what? Si konsultan kreatif ini mengaku bahwa sebenarnya ide yang dilemparnya kebanyakan ditolak, ketimbang diterima. Tapi dia nggak pernah nyerah, dan terus mencoba.
Saya juga pernah bekerja dalam tim di mana ide saya yang paling banyak dipakai. Brilian banget, ya? Nggak, tuh! Yang mungkin orang lain nggak ngeh adalah ide saya pula lah yang paling banyak mental, alias ditolak. Hihihi, ciyan, deh! Tapi karena saya mengusulkan buaaanyak ide, jadi selain banyak yang ditolak, akhirnya ada juga yang diterima.
So, mungkin kita harus melempar 50 ide (bahkan lebih), sebelum menemukan 1 gagasan gemilang yang bermanfaat untuk perusahaan.
5. Terbuka untuk bekerja dengan siapa saja di mana saja
Pekerja yang baik dan produktif adalah yang siap untuk bekerja dengan berbagai macam tipe orang. Dia juga siap diturunkan di berbagai proyek. Kalau belum apa-apa, sudah pilah-pilih pekerjaan dan rekan kerja, ya BYE ajah! Soalnya, orang yang kayak begini merepotkan.
6. Be Humble!
Belajar untuk menerima masukan dan kritik yang membangun dari siapa saja, bahkan dari office boy di kantor. Jangan merasa level kta terlalu tinggi untuk mendengarkan orang lain. Jadilah pendengar yang baik, dan dari situ ilmu kita bisa berkembang.
Sementara Andia Kusumawardhani, pimpinan salah satu media dengan pengalaman kerja hampir 15 tahun berprinsip untuk menghargai semua orang. “Aku nggak pernah menganggap ada bos dan anak buah. Yang ada adalah partner kerja,” ungkapnya.
7. Semangat mengerjakan hal baru, bahkan mengajukan diri.
Jangan takut untuk mengerjakan hal yang belum pernah dikerjakan atau di luar zona nyaman kita. Selama pekerjaan tersebut baik dan bermanfaat, why not? Pengalaman baru tersebut akan memperluas wawasan kita.
Lebih oke lagi kalau kita volunteer atau mengajukan diri untuk ikutan membantu. “Pekerja yang dengan sukarela menawarkan diri untuk membantu akan terlihat punya kemauan untuk belajar dan maju. Your boss and teammates will thank you,” jelas Rizky.
8. Terus belajar dan mengasah kemampuan
Jangan merasa sudah jago, sudah cukup banyak belajar, sudah cukup mengerti, dan sebagainya, sehingga kita jadi malas update pengetahuan dan mengembangkan diri. Kalau seperti ini, kita bakal kalah dari orang lain, yang terus mengasah kemampuan diri dan update terhadap perkembangan.
9. Minta feedback
Rizky juga memberi masukan “Pekerja yang punya keinginan tinggi untuk terus belajar dan meminta feedback atas performance (kinerja) dirinya, akan lebih berpotensi untuk berkembang. Pada akhirnya, mereka akan lebih sukses dibanding yang lain.”
Hal sesimpel meminta feedback pada kolega dan atasan memang nggak mudah, sih. Apalagi kalau kamu tipe malu-malu atau nggak enakan. Makanya, belajar deh, berani untuk bertanya, berani berkomentar, serta berani menerima kritik dan masukan.
10. Berikan apresiasi
Sebaliknya, menurut Andia memberikan apresiasi kepada rekan kerja juga merupakan hal yang penting. “Aku berusaha mengapresiasi kerja seseorang. Kalau bagus, ya akan aku bikang bagus dan berterima kasih. Sedangkan, jika ada yang harus diperbaiki, ya aku sampaikan juga, tanpa harus mengecilkan hati orang tersebut," jelasnya.
11. Hadapi masalah tanpa emosi
Rasanya kzl banget kalau pekerjaan nggak berjalan sesuai yang kita harapkan. Apalagi saat kita sudah berusaha maksimal. Yang bikin makin sebel adalah kalau ternyata penyebabnya adalah kesalahan atau kelalaian orang lain.
Merasa bete, sih, wajar. Tapi jangan bereaksi berdasarkan emosi. Ingat, kemarahan tidak menyelesaikan masalah. Tetap tenang, hadapi problem dengan kepala dingin, sambil berusaha mencari penyelesaian yang terbaik.
Andia selalu menerapkan hal ini dalam bekerja, “Salah satu (prinsip) yang aku pegang adalah marah-marah tidak menyelesaikan masalah. Aku mengedepankan diskusi dan menghargai partner kerja.”
12. No office gossip and drama
It really works for me! Nggak ada emosi dan energi yang terbuang sia-sia karena kedua hal tersebut. Pekerjaan lancar dan hubungan dengan rekan kerja pun jadi lebih enak.
(sumber gambar: notonthehighstreet.com, youtube.com, smashingmagazine.com, quotesgram.com, linkedin.com)
gimana? udh wisuda?
Ciri-Ciri Proposal Skripsi yang Baik dan Berkualitas (dan Nggak Bakal Bikin Kamu Dibantai Dosen Penguji)ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?
Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran HewanKak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?
5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanansemangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagussemoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/
5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus