Plus Minus Kuliah Program Vokasi D3

Program Diploma 3 atau Vokasi bisa jadi salah satu pilihan kamu setelah lulus SMA. Tapi, oke nggak sih, mengambil D3? Apa nggak sebaiknya S1 aja? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kamu mesti mempertimbangkan dulu sisi plus dan minus kuliah program D3.

Kebetulan, saya mengambil Program Vokasi (Diploma) di FISIP, sambil  berkuliah S1 di Sastra. Dari pengamatan saya, inilah sisi plus dan minus kuliah di program vokasi (D3).

Plus

1. Ada jurusan yang cuma bisa kamu temukan di D3.

Jurusan di program vokasi (D3) biasanya lebih spesifik dibanding S1. Misalnya saja, saya mengambil kuliah Penyiaran‍ (Broadcasting) di Universitas Indonesia‍. Nah, jurusan tersebut nggak ada tuh, di jenjang S1 UI. Begitupula dengan bidang Akuntansi. Di kebanyakan perguruan tinggi, pilihan untuk S1 hanya jurusan Akuntansi‍, sedangkan untuk program D3 ada Akuntasi Keuangan, Accounting Information Systems‍ (Akuntansi Teknologi Sistem Informasi), dan Akuntansi Sektor Publik. Lebih spesifik, 'kan?

Jurusan lain seperti Fashion Design, Fashion Business, dan Pajak juga umumnya ada di jenjang Diploma, dan bukan Sarjana

2.  Kuliahnya lebih singkat, yaitu hanya 3 tahun.

Ini pas banget buat yang pengen cepat kawin bekerja. Salah satu teman di kantor saya dulu, bekerja setelah lulus D3. Yup, dia sudah kerja di saat kebanyakan orang yang seangkatan masih kuliah. Hasilnya, kariernya lebih cepat menanjak. Di usia muda ia sudah mendapat kedudukan tinggi dan pengalaman yang banyak. Bahkan lulusan sarjana menjadi junior/anak buahnya.

3. Terbuka kesempatan buat meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi.

Siapa bilang lulusan D3 nggak bisa meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi? Nggak sedikit lho, lulusan D3 yang sekarang sudah lulus S1, S2, bahkan ada yang sedang mengambil kuliah S3 dan jadi dosen.

Jadi, salah banget anggapan bahwa jika mengambil D3 nantinya bakal stuck, nggak bisa lanjut ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

4. Lebih banyak praktek dibandingkan dengan teori.

Ini pas banget untuk kamu yang lebih suka belajar dengan metode praktek. Hal ini pula yang membuat mahasiswa D3 cenderung lebih siap terjun ke dunia kerja.

5. Kesempatan magang/kerja ketika kuliah besar.

Karena kuliah di D3 banyak prakteknya dan lulusannya memang dipersiapkan buat bekerja, maka skill mahasiswanya pun cepat berkembang. Maka nggak heran apabila banyak mahasiswa vokasi mendapat tawaran magang bahkan tawaran bekerja sejak masih kuliah.

Biasanya, mahasiswa Penyiaran sudah kerja/magang di televisi atau production house saat masih kuliah. Sebagian besar jurusan D3 bahkan memiliki mata kuliah magang. Alhasil,  peluang mahasiswa vokasi untuk mendapat pengalaman kerja lebih besar dibandingkan mahasiswa program Sarjana.

6. Memberi kesempatan masuk PTN.

Menurut data yang diperoleh Youthmanual, perguruan tinggi yang paling banyak diincar pelajar adalah Perguruan Tinggi Negeri. Nah, program D3 ini memperbesar kesempatan kita  buat kuliah di PTN. Jadi selain S1, bisa juga mendaftar di D3. Kualitas pengajar, fasilitas, serta materi yang diberikan relatif sama, kok!

7. Nggak ada skripsi.

Yeaaaayyyyyyy! Etapi ada Tugas Karya Tiada Akhir. *langsung nge-drop*

Seperti kuliahnya yang kebanyakan praktek, TKA juga menekankan pada praktek. Ada TKA yang berupa laporan hasil magang, ada juga yang diminta membuat karya sesuai jurusan yang diambil.

8. Anaknya asik-asik.

Kalau ini sih, subjektif banget ya. Hihihi! Tapi, dari pengalaman kuliah di D3 dan S1, menurut saya mahasiswa Diploma lebih rame, heboh, dan kompak. Mungkin karena banyaknya tugas praktek atau kelompok yang menuntut mahasiswanya saling membantu. Jadi lah makin kompak.

australia

Minus

1. Proses yang lebih panjang untuk lanjut jenjang S1.

Untuk melanjutkan ke jenjang S1, Nasya, lulusan vokasi (D3) Administrasi Keuangan dan Perbankan harus menjalani tes ulang, walaupun IPK-nya di D3 termasuk yang tinggi, tapi nggak menjamin dirinya lulus tes masuk program ekstensi (S1). Malah senior saya yang cum laude di D3, gagal lolos tes masuk S1.

Nggak hanya itu, menurut Nasya waktu kuliah untuk meneruskan S1 juga lebih lama dibanding S1 regular. “Lulusan D3 harus menempuh sekitar 2.5 tahun tambahan untuk mengambil S1 di UI,” jelas Naysa. Jadi total kuliahnya sekitar 5.5 tahun hingga lulus sarjana.

2. Beberapa perusahaan mensyaratkan lulusan S1.

Yup, ada perusahaan yang membuka lowongan hanya untuk lulusan S1.

3. Beasiswa kebanyakan untuk mahasiswa S1 dan lulusan S1.

Berbagai beasiswa selama kuliah dan untuk melanjutkan pendidikan kebanyakan ditujukan untuk jenjang S1 atau lulusan S1.

4. Masih ada yang memandang sebelah mata.

Yes, masih ada aja yang mengira kalau anak D3 itu kuliahnya nyantai dan nggak banyak belajar. Mereka nggak tahu aja kalau kita bekerja keras, bos! *lap keringet.

Masih ada juga orang yang meremehkan kemampuan mahasiswa D3. Kalau soal ini sih, tinggal kita buktikan pakai karya dan pengetahuan. Semangat!

Baca juga:

4 Alasan Kamu Harus Mempertimbangkan Kuliah Program D3

(sumber gambar: witf.com, australiaonlinecourses)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
Allysa Kamalia Putri | 2 bulan yang lalu

ka mau tanya kalo dari smk keehatan apa bisa ngambil kedokteran hewan?

Mengenal Lebih Dekat Dengan Program Studi Kedokteran Hewan
Nina Syawalina | 2 bulan yang lalu

Kak, ada ga univ yang punya jurusan khusus baking and pastry aja?

5 Program Studi yang Cocok Buat Kamu yang Suka Makanan
AVERILIO RAHARJA | 3 bulan yang lalu

semangat terusss https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/

5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus
Averilio Raharja | 3 bulan yang lalu

semoga selalu bermanfaat kontennya https://sosiologi.fish.unesa.ac.id/

5 Jurusan yang Diremehkan, Tetapi, Memiliki Prospek Kerja yang Bagus
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1